Part I

5.3K 448 22
                                    

Memori kelam yang selalu berputar dan tak mementingkan waktu itu kini malah membuatku takut terjebak dalam memori itu.

.

.

.

"Ya Adik Si-"

Belum sempat Namja itu berbicara Jungkook sudah berlari kearahnya dan memberikan hadiah untuknya sampai Namja itu tersungkur.

    Belum puas dengan perlakuannya Namja muda itu membangunkan Namja yang lebih tua dan memukulnya hingga banyak orang yang mengerubungi mereka. Hingga datang seeeorang yang mampu memisahkan perkelahian mereka dan memegang pundak Jungkook.

"Jimin hyung?" Jungkook tampak heran melihat Namja yang menahannya tersebut dan dapat dilihat dari ekspresi wajahnya.

    Masih pada keheranannya Namja lawan Jungkook kembali berdiri dan juga heran pada kedatangan Jimin.

"Jimin kau disini ?"

   Dia sedikit menoleh kerahnya "ya, kau tak apa-apa Sungwoon?" Namun Namja yang bernama Sungwoon hanya menjawabnya dengan anggukan. Dan Jimin menarik Jungkook pergi dari kerumunan.

     Jungkook memberontak dari genggaman Jimin dan berhasil lepas. "Jimin hyung kenapa kau disini, bukankah kau pergi keluar negeri bersama orangtuamu ?"

    Jimin terkekeh mendengar adik kelasnya itu bertanya banyak pertanyaan. Dia mengarahkan tangannya pada kepala Jungkook dan mengacak rambutnya.
"Orang tuaku memutuskan untuk tinggal disini jadi, aku kembali."

     Jungkook sekarang mengerti kenapa Jimin kembali dan tampaknya setelah Jungkook melihat waktu di jam tangannya dia menjadi panik.

"Jimin hyung aku harus masuk kelas"

"Jungkook, kena....pa"

Belum sempat Jimin menyelesaikan kalimatnya, Jungkook sudah terlebih dulu berlari kencang kearah ruang kelasnya dan berharap semoga gurunya belum masuk ke kelas.

Tok

Tok

Tok

      Jungkook perlahan membuka pintu dan sepertinya dewi fortuna belum memihak kepadanya, seorang guru sekarang tengah menerangkan sambil memegang Kapur ditangan.

"Ya Kim Jungkook kemari kamu" guru itu memanggilnya dengan tegas, dan mau tak mau Jungkook harus mengikutinya.

   Dia melangkah kerahnya sang guru dan menundukkan kepala. "Kau harus dihukum, kau taukan apa hukumannya Jungkook"

    Hah, lagi-lagi Jungkook hanyalah menghela nafas dan cuma bisa mengatakan "iya"

∵∵∵∵∵∵∵

       "Hyung lihat Jungkook, aku sudah besar Hyung. Jungkook mau berenang"
Kini Jungkook kecil tengah merajuk pada Seokjin yang berdiri tepat didepannya yang sedang memegang pelampung bertuliskan nama 'Jungkook'.

"Tidak Kookie, ini sudah malam lebih baik kita bersama Appa dan Eomma disana, ya?" Ucap Seokjin selembut lembutnya sambil menunjuk kearah Eomma dan Appanya. Namun Jungkook bersikeras dan tetap pada pediriannya berenang dipantai pada pukul 03.55

    Yang benar saja, anak berumur 5 tahun ingin berenang di waktu ini?. Pasti air Laut sedang dingin sekarang.

"Tapi Hyung, ini hari ulang tahun Kookie jadi biarkan Kookie bermain!"  Masih tetap marah dan kini malah bertolak pinggang.

"Sudahlah Kookie kau tidak boleh kemana-mana, hyung akan menaruh Pelampungmu dulu"

   Seokjin pergi mejauh dari Jungkook yang masih berdiri dan terus memperhatikan punggung Hyung satu-satunya tersebut kearah mobil.

4 O'clockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang