AATC 4 || Pengganggu part2

6.7K 366 10
                                    

Setelah menghabiskan waktu istirahat bersama tadi siang, Nendra kembali ingin mengganggu Pesona. Dia sekarang sedang menunggu gadis itu di gerbang sekolah dengan motor miliknya. Nendra melihat kearah belakang mengawasi siapa tahu Pesona sudah keluar kelas.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya gadis yang ditunggu olehnya keluar juga. Pesona berjalan dengan langkahnya yang malas membuat tubuhnya terkadang sempoyongan. Nendra melambaikan tangannya ke arah Pesona, melihat hal itu Pesona justru melengoskan wajahnya dan memilih untuk terus berjalan tanpa menghiraukan lelaki itu.

"Hei.. Pesona? Astaga itu anak cuek banget, baru tadi ditraktir sekarang. Bilang terima kasih kek..." gerutu Nendra.

Nendra menyalakan mesin motornya, dia melajukannya menyamakan dengan langkah Pesona yang sudah mendahuluinya.

"Pulang bareng aku aja ya? Aku jamin kamu bakal aman, selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Ind...."

Sebelum perkataan Nendra selesai, Pesona lebih dulu meliriknya sinis dan membuat lelaki itu hanya mengeluarkan cengirannya.

"Ayolah Pesona, hitung-hitung kamu hemat uang buat ongkos angkutan umumkan? Aku jamin aman kok, kalo nanti di jalan nabrak ya mungkin emang udah takdirnya nabrak mau gimana lagi?" tutur Nendra dan dia mengeluarkan cengiran keduanya saat ditatap lagi oleh Pesona.

"Lo itu cerewet banget sih! Gue ngga mau ambil resiko kecelakaan karna mata lo yang rabun itu! jadi minggir!" ucap Pesona.

"Aku ngga akan minggir sampai kamu mau naik ke motorku! Mataku ini sehat, kamu bisa percaya sama aku."

Pesona tidak menghiraukan perkataan Nendra, dia terus berjalan dan berhenti untuk menunggu angkutan umum yang lewat. Sementara itu, Nendra masih tetap ditempatnya menunggu Pesona naik ke atas motornya. Saat Pesona berhasil menghentikan salah satu angkutan umum, Nendra selalu mencegahnya masuk.

"Lewat aja pak! Dia pulang bareng saya..." ujar Nendra pada supir angkutan umum yang berhenti dihadapan Pesona.

"Engga pak! Saya naik kok...." teriak Pesona ingin bergegas masuk tetapi tangannya digenggam Nendra.

"Sayang, kamu kenapa sih masih marah sama aku? Aku minta maaf, dia itu Cuma temen aku! Kamu jangan cemburu terus dong, sayang.." ujar Nendra membuat Pesona membulatkan matanya terkejut.

"Lo ngomong apa sih?! Dasar gila! Saya naik pak.." bentak Pesona.

"Sayang, aku benar-benar minta maaf! Aku akan berlutut dihadapan kamu sekarang juga kalau kamu mau..." Kata Nendra sambil turun dari motornya dan berlutut memegangi kaki Pesona.

"Lo apaan sih! Lepasin?! Orang ngga waras lo, minggir!" bentak Pesona memberontak.

"Mba, ini jadi naik apa engga?" tanya supir itu.

Para penumpang yang berada didalam angkot bahkan sudah tertawa cekikikan, ada diantara mereka terlihat iri karena merasa bahwa Pesona sangat beruntung mendapatkan lelaki setampan Nendra. Jelas! Nendra adalah lelaki berperawakan sangat porposional, siapa wanita yang tidak menginginkannya? Tentu saja, Pesona.

"Jadi pak..." jawab Pesona gemas.

"Jangan tinggalkan daku seorang diri, wahai kekasihku! Daku tidak sanggup hidup seorang diri tanpa kehadiranmu, kekasihku..." ucap Nendra semakin berpura-pura sedih.

"Ya Tuhan..." desah Pesona.

"Udah deh mba, kasian itu masnya. Selesaikan masalah kalian baik-baik, jangan ribut seperti ini. Kalian masih muda, masih panjang jalannya. Bapak doakan kalian bisa baikan lagi dan langgeng sampai menikah jadi kakek nenek ya.." tutur supir angkot tersebut membuat Pesona melongo.

GANENDRA (If You Stay)Where stories live. Discover now