Chapter 23 - Farewell

29.2K 2.5K 368
                                    

Sudah satu bulan berlalu setelah hari dimana Samantha menjalani operasi, kini keadaan gadis kecil itu sudah semakin membaik, jantung baru Samantha juga bekerja dengan baik.

Alexander juga semakin memperlakukannya seperti seorang istri, para pelayan dirumah besarnya juga ikut-ikutan memperlakukannya selayaknya seorang nyonya Alzelvin, semua itu membuat Davian pusing dan sangat kesal tapi lebih dari itu, yang membuat Davian semakin kesal adalah dirinya sendiri, setiap Alexander memperlakukannya dengan sangat manis ataupun romantis selayaknya seorang suami memperlakukan istrinya, dirinya akan tanpa sadar tersipu malu atau salah tingkah.

Oh ayolah, bagaiamanapun ia seorang laki-laki, ia tak harus diperlakukan seperti itu.

Tapi sekeras apapun Davian protes, keadaan tetap tidak berubah, seperti saat ini...

Alexander memeluk pinggang Davian dengan posesif, wajah tampan pria itu akan sesekali terbenam diceruk leher Davian dan menghirup aroma tubuh pemuda manis itu.

Mereka sedang dalam perjalanan menuju Bandara, Alexander akan melakukan perjalan bisnis yang penting ke luar negeri dan Davian sekarang tengah dalam acara mengantar Alexander sampai bandara karena pria itu memaksanya.

Davian mendorong wajah Alexander dari ceruk lehernya, bagaimanapun didalam mobil bukan hanya ada mereka berdua, ada Gerogio dan seorang supir, "Tidak bisakah kau melepaskanku?" Davian bergerak gelisah dalam pelukan Alexander.

"Tidak bisakah kau ikut denganku?"

"Tidak. Aku harus menjaga Samantha," Davian menjawab tanpa ragu.

Alexander menghela nafas, bahkan pria manisnya itu menolak ajakannya dengan sangat cepat tanpa berpikir terlebih dahulu, "Aku akan sangat merindukanmu," Alexander mendekap Davian ke dadanya.

"Kau hanya akan pergi satu minggu," Davian memejamkan mata, menikmati hangatnya dekapan pria itu, menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya dan mendengarkan suara irama detak jantungnya yang bedegup kencang.

"Iya, dan itu sangat lama."

Setelah sampai di bandara, Alexander kembali memeluk Davian dengan erat, "Jaga dirimu baik-baik selama aku pergi," kemudian pria tampan itu mencium kening Davian yang sontak membuat wajah pemuda manis itu memerah. Georgio yang menyaksikan kemesraan dua pria dihadapannya hanya bisa tersenyum maklum.

Ia dan Alexander sama-sama seorang pria, dan Alexander dengan santainya mencium keningnya ditempat umum tentu saja itu menarik perhatian orang-orang disekitar mereka apalagi dengan penampilan Alexander yang seperti seorang model, tinggi, tampan dan memiliki penampilan yang mempesona. Semua perhatian itu membuat Davian semakin merasa malu dan ingin cepat-cepat pergi dari sana.

Setelah mengantar Alexander ke bandara, supir kembali mengantar Davian pulang kerumah, begitu pemuda manis itu masuk kedalam rumah, diruang tamu rumah besar Alexander ia bertemu dengan dua orang yang tidak ia kenal tapi Davian merasa pernah melihat mereka disuatu tempat.

"Umm...maaf, siapa kalian?" Davian berusaha bertanya sesopan mungkin.

"Harusnya kami yang bertanya siapa kau," pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu memandang tajam Davian, "Aku kira Alex hanya bermain dengan mainan barunya sebentar dan membuangnya segera setelah bosan tapi ternyata kau menempel seperti lintah," ucap pria itu sarkastik.

Davian mengerutkan keningnya dengan bingung, sampai alisnya terajut, "Apa maksud anda?"

"Enyahlah dari sisi putraku."

Davian tertegun kaku.

Putra?

"Ka-kalian..." Ya, Davian ingat, ia pernah melihat mereka didalam foto keluarga milik Alexander.

[BL] Allure (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang