Chapter 53

280 63 9
                                    

Udah hampir dua minggu sejak Kino koma. Entah apa yang dimimpikan cowok itu hingga sampai sekarang ia nggak bangun-bangun dari tidurnya.

Sekarang, kelas 3-4 SMA Hankang sedang jam kosong. Yein menatap hampa bangku di belakangnya. Biasanya di situ ada Kino, tapi sekarang cuma diisi tasnya Wooseok atau anak-anak yang lagi pengen duduk di belakang.

"Kantin yuk In," ajak Eunseo, temen sebangkunya Yein.

Yein menggeleng pelan, menolak ajakan Eunseo. Dia pengen memanfaatkan waktu buat belajar aja, karena ujian masuk universitas udah semakin dekat sedangkan ia nggak punya waktu untuk belajar di rumah karena harus jagain Kino di rumah sakit.

Meskipun belum punya cita-cita secara spesifik, Yein pengen seenggaknya masuk perguruan tinggi negeri di Seoul aja, karena dia males ngekos.

Setelah menguatkan tekad untuk fokus belajar, Yein akhirnya berhasil mengerjakan beberapa soal, tapi kemudian dia dikejutkan oleh kehadiran Moonbin di kelasnya.

"Yein! Eunwoo sama Jungkook berantem! Ayo cepetan sini!"

Yein menggerutu, lalu mengikuti Moonbin walaupun nggak tau cowok itu mau kemana.

Moonbin ternyata membawa Yein ke kelasnya, yang juga kelas Eunwoo dan Jungkook. Bener aja, dua cowok itu lagi berantem, entah apa permasalahannya.

"WOY UDAH DONGG!" Jaehyun dan Mingyu yang dari tadi melerai mereka ikutan emosi.

"Jungkook! Eunwoo! Kalian kenapa sih?!" Yein berdiri di tengah-tengah kedua cowok itu, walau dengan resiko kena bogeman dari Eunwoo ataupun Jungkook.

Dengan susah payah, Mingyu berhasil menahan tubuh Jungkook, sementara Moonbin segera menarik Eunwoo supaya keluar dari ruangan itu. Untung aja belum ada guru yang mengendus perkelahian mereka.

Yein segera keluar kelas, menyusul Moonbin dan Eunwoo yang ternyata langsung pergi ke UKS.

"Lo kenapa sih?" tanya Yein ke Eunwoo yang lagi diobati luka-lukanya sama guru UKS. Walaupun Eunwoo lebih tinggi dari Jungkook, tapi waktu Jungkook yang jago berantem dari SMP tentu aja dengan mudahnya meninggalkan berbagai lebam di wajah ganteng Eunwoo.

Eunwoo baru bersuara setelah guru UKS tadi menyelesaikan tugasnya.

"Jungkook udah tau siapa yang nabrak Kino, tapi dia diem aja."

"Siapa emangnya?"

"Eunha."

Mendengar jawaban satu kata dari Eunwoo, Yein shock. Tanpa sadar air matanya menetes lagi.

"Serius?"

"Iya— lah Yein, kenapa nangis?" Eunwoo juga shock, bedanya shock karena cewek di depannya ini tiba-tiba menangis.

"Pasti.. Eunha mau nabrak gue—Kino waktu itu nyelametin—" jelas Yein dengan terbata-bata.

"Tapi ini bukan sepenuhnya salah elo, In.." Eunwoo menepuk-nepuk pundak Yein. Menenangkan gadis itu.

Moonbin yang baru masuk UKS sambil membawa teh anget bingung melihat keadaan di depannya.

'Kenapa?' tanya Moonbin tanpa suara sambil menunjuk Yein.

Eunwoo cuma menggeleng, lalu mengisyaratkan Moonbin untuk keluar dulu.

"Udah ah In, jangan diinget-inget lagi. Mendingan kita banyak-banyakin doa supaya Kino cepet sadar," kata Eunwoo setelah Moonbin keluar dari UKS.

Yein mengangguk-angguk, "Sorry ya, Wu. Elo lagi luka-luka kayak gini tapi gue malah nangisin orang lain."

"It's okay, Jeong Yein. Habis ini kita ke rumah sakit ya, jenguk Kino."

Yein nggak habis pikir, kenapa bisa ada cowok dengan hati malaikat seperti Eunwoo. Padahal udah jelas-jelas Yein menyakiti hatinya, tapi dia tetap tersenyum dan nggak berhenti menghujani orang-orang dengan berbagai kebaikan.

Disisi lain, di kelas 3-2, Moonbin segera mengintrogasi Jungkook. Walaupun dia bukan anak RMK, tapi cowok itu mengenal semua anggotanya dan merasa kalau Jungkook emang yang paling sering menimbulkan masalah di antara mereka.

"Gue niatnya mau nyerahin semuanya ke polisi, tapi Eunwoonya aja langsung main hajar tanpa dengerin penjelasan gue dulu," kata Jungkook.

"Ya setidaknya lo bilang dulu kek sama mereka, biar nggak pada culture shock."

"Gila ya gue bilang gitu ke mereka saat Kino lagi antara hidup dan mati? Bisa-bisa mereka ngebakar rumahnya Eunha saat itu juga."

Alis Moonbin menyatu, "Jadi lo ngelindungin Eunha?"

"Bukan, gue cuma nggak mau memperumit masalah."

Moonbin menghela nafasnya. Setelah mendengarkan semuanya dari sudut pandang Jungkook, ia menjadi lebih paham. Emang, amarah hanya memperburuk hal-hal yang sebenernya baik-baik aja.

Dan sekarang, Moonbin tau apa yang harus ia lakukan.

tbc.

Pendek banget. Iya emang. Padahal chapter 53 isinya 1100-an kata tapi ibi jadinya cuma 600-an kata, tapi yaudahlah. Baru diketik kemaren dan ngejar update, heu.

Mianhae.

291217
Hwayoungiee

[COMPLETE] Remaja Masa KiniWhere stories live. Discover now