Chapter 63

336 39 11
                                    

Perpisahan.

Kata yang dibenci oleh beberapa orang. Saat dimana semuanya udah nggak mungkin lagi sama. Pasti ada yang berbeda, pasti ada yang dirindukan. Tapi gimana lagi, bukankah kita harus terus berjalan untuk melanjutkan kehidupan?

Begitu halnya dengan tokoh utama kita yang saat ini sedang berkumpul di sebuah karaokean, buat perpisahan, katanya.

Ya, pengumuman hasil masuk universitas udah keluar. Berita baiknya, semua anak RMK bisa masuk di universitas yang mereka dambakan. Buruknya, ya mereka emang harus berpisah untuk sementara waktu.

Yein, Eunwoo, dan Kino tetep di Seoul karena mereka berhasil masuk Universitas Seoul yang passing grade-nya terkenal tinggi. Jurusan komunikasi untuk Yein, Matematika untuk Eunwoo, dan yang paling mengejutkan adalah Kino karena dirinya bisa masuk fakultas hukum yang terkenal elit.

Chanwoo dan Jungkook harus berpuas diri dengan Universitas Keimyung, Daegu. Entah pemikiran dari mana, Chanwoo dengan pedenya ngambil jurusan Ilmu Sejarah sedangkan Jungkook berhasil masuk Teknik Sipil.

SinB dan Binnie beda lagi. Mereka berdua sebenernya masuk ke Universitas Inha di Incheon, akan tetapi Binnie ternyata lebih memilih sekolah fashion design di Paris sesuai cita-citanya sejak kecil. Jadilah SinB sendirian di Inha dengan gelar mahasiswi sastra-nya.

"Eh minggir, gua mau nyanyi lagu," ujar Chanwoo sambil berdiri di depan.

Dikirain nyanyi apaan, ternyata Chanwoo nyanyi lagunya Via Vallen. Meskipun demikian, temen-temennya menikmati sambil joget asyik.

Dua jam mereka lalui dengan saling bernyanyi dan berjoget ria. Sekarang ketujuh tokoh utama kita udah tepar.

"Hadeh, pulang yuk," lirih Chanwoo sambil ngos-ngosan. Maklum, dirinya yang paling bersemangat.

Binnie ngangguk, "Ayok, capek banget njir. Pengen seblak kang Jody jadinya."

Malam ini adalah malam terakhir mereka bisa kumpul bareng. Besok sore Binnie udah harus terbang ke Paris, disusul dengan SinB, Jungkook dan Chanwoo yang akan meninggalkan Seoul di hari berikutnya.

"Sadar nggak sih? Sekarang kita udah bukan remaja lagi?" lirih Chanwoo, bibirnya tersenyum tapi sorot matanya terlihat sendu.

SinB ngangguk, "Sadar, banget. Nggak nyangka gue udah selama ini sama kalian."

"Kadang gue takut beranjak dewasa. Gue takut kalau gue belum siap dengan dunia baru yang akan gue hadapi. Gue masih pengen disini, bareng-bareng sama kalian. Ketawa-ketiwi, nongkrong, liburan bareng.."

SinB menarik nafasnya sebelum melanjutkan, "..tapi gue sadar. Kita harus tetap jalan ke depan. Ada kehidupan yang harus kita hadapin."

Chanwoo menatap kekasihnya takjub. Baru kali ini ia mendengar sesuatu yang keluar dari mulut SinB adalah sesuatu yang berfaedah.

"Nggak nyangka," Kino nyeletuk tiba-tiba.

"Kita yang dari dulu nggak kenal, mulai temenan, mulai ngelakuin banyak hal, sampai sekarang kita ada di titik ini. Saat-saat dimana kita udah nggak boleh main-main lagi. Saat-saat dimana kita harus belajar menjadi orang dewasa. Walaupun kalau boleh milih, gue pengen 18 tahun aja selamanya," sambungnya.

"Gue nggak tau harus bilang apa sama kalian," kali ini Yein yang berujar.

"Kalau nggak ada kalian, mungkin gue nggak sanggup ngadepin.. you know who, lah, tapi karena ada kalian disini, itu jadi kekuatan tersendiri buat gue."

"Gue juga," Jungkook memotong ucapan Yein.

"Kalau nggak ada kalian, gue nggak tau apa yang akan terjadi sama hidup gue."

Mereka terdiam beberapa saat, sebelum Eunwoo membuka suara.

"Apapun itu, baik buruknya kejadian yang udah kita lewati selama ini. Akan jadi kenangan yang berharga buat kalian. Oh, ternyata gue pernah begini, oh ternyata dulu gue kayak gini, semuanya itu akan jadi hal yang akan ingin kalian ulangi suatu saat, tapi sayangnya nggak bisa."

"Hueee—kok jadi serius gini sihhh," Binnie menggerutu sambil mengusap air matanya yang udah meleleh sejak tadi.

"Iya nih, aduh cup cup cup sayang," Chanwoo sendiri sibuk menenangkan SinB yang udah nangis kejer di hadapannya.

Emang bener. Masa remaja mereka sudah habis. Sekarang mereka bukan lagi Remaja Masa Kini. Mereka adalah calon-calon orang dewasa yang udah siap buat menggapai mimpi masing-masing.

Masa depan yang masih misteri, terkadang emang bikin takut beberapa orang. Ya, kita emang nggak bisa mengetahui masa depan. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkannya sebaik mungkin.

Sama halnya dengan ketujuh anak RMK yang saat ini sedang berjalan pulang, sambil menyimpan di dalam hati mereka tentang sebuah kenangan dan mempersiapkan diri mereka untuk sesuatu yang bernama masa depan.

END.



[extra]

"Yein, gue suka sama elo."

Yein mengerjapkan matanya tak percaya. Gimana nggak, seorang Jeon Jungkook mengatakan sederet kalimat barusan di depan rumah Yein, saat ia mengantarkan gadis itu pulang.

"Apa?" Yein bertanya lirih, seolah masih nggak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.

Jungkook menghela nafas sebelum mengulangi perkataannya, "Gue. Suka. Sama. Elo, Jeong Yein."

"Tapi—"

"Iya, elo udah pacarnya Kino. Gue cuma pengen elo tau aja, sebelum gue berangkat ke Daegu. Gue lega udah bisa ngungkapin perasaan gue," ujar Jungkook panjang lebar, menginterupsi kalimat yang belum sempat Yein selesaikan.

"Elo serius?"

Jungkook maju satu langkah, memperdekat jaraknya dengan Yein. Sesaat kemudian, Yein merasakan sesuatu yang lembut menempel di keningnya, cukup lama.

"Gue pulang ya, omongan gue malem ini nggak usah dipikirin. Bentar lagi juga gue move on kok. Bye."

"Bye.."

"..dan makasih, udah suka sama gue."

--

WOIII AKHIRNYA RMK TAMATTTTTTT.

GANTUNG GAK SIH?!?!??!

Mau epilog ngga?

:)))))

010518
Hwayoungiee


[COMPLETE] Remaja Masa KiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang