Chapter 21

374 79 27
                                    

"Yaelah."

Jungkook menatap malas cewek yang sedang berdiri di sampingnya sekarang.

"Kenapa Kook?"

"Harus banget ya In gue sama elo?"

Sekarang, Jungkook dan Yein sedang berada di studio dance. Karena mereka berdua ngambil ekskul dance, dan dengan paksaan pelatih mereka berdua dipasangkan buat lomba di SMA Taerang, sekolahnya SinB dan Chanwoo.

Yein cemberut, "Lagian kamu juga iya-iya aja waktu ditunjuk Kak Donghae."

"Habis mukanya Kak Donghae melas. Gue kan kasian."

Yein ketawa denger jawaban Jungkook.

"Eh btw, kaki lo yang kemaren masih sakit?" tanya Jungkook yang udah selesai pemanasan.

Yein ngangguk, "Udah agak mendingan kok."

"Yakin nggak papa? Atau kita tunda dulu latihannya?"

"Ih, jangan. Udah tinggal dua minggu, nih."

Jungkook ngangguk, lalu mulai mengajari Yein beberapa koreografi yang tadi udah dia praktekkan bareng Donghae.

"Bukan, tangannya agak ditekuk, gini," Jungkook memberi intruksi sambil membenarkan gerakan Yein.

Jungkook rasa Donghae, pelatihnya itu, nggak salah memilih Yein. Walaupun baru dua bulan masuk ke ekskul, tapi cewek itu punya skill yang lebih mumpuni dari teman-teman mereka yang lain. Sedangkan dia sendiri nggak habis pikir kenapa Donghae mau memilihnya padahal selama ini Jungkook lebih banyak menghabiskan waktu buat bandnya.

"Mungkin Kak Donghae tau kemampuan kamu lebih dari yang lain," ujar Yein saat Jungkook selesai curhat, di lantai ruang dance dengan beberapa botol minuman di samping mereka.

"Ya kenapa nggak Kino aja? Dia juga jago, tuh."

"Kino kan lagi sibuk sama lomba komputernya," jawab Yein setelah menegak minumannya.

"Iya juga ya, btw, muka lo merah. Sakit?" tanya Jungkook sambil menunjuk wajah Yein yang memerah, menurutnya.

"Hah? Enggak kok, perasaan kamu aja."

"Hmm, gue tebak. Elo pasti lagi ngebayangin kalau ngedance sama Kino kan?"

"Apaan sih?! Ngaco! Ayo lanjut latihannya!"

Jungkook ketawa sebentar. Gemas dengan tingkah cewek yang terpaut 10 sentimeter darinya itu.

"Nggak, lo capek. Kita pulang aja."

Yein menggelengkan kepalanya,"Nggak,  aku masih kuat."

Jungkook mencubit kedua pipi Yein, "Hiih, dibilangin, ngeyel banget ya."

"Jungkook! Sakit tau!"

--

SinB melihat jam tangannya setiap satu menit sekali. Udah sepuluh menit dia menunggu di parkiran, tapi orang yang ditunggu belum datang juga.

"Bi!"

SinB menoleh, lalu menghujani orang yang memanggilnya tadi dengan amarah.

"Lama banget sih?! Gue udah nungguin lama sampai pak satpamnya udah pulang semua!"

"Lebay lo. Cepet naik."

SinB memandang ragu ke arah Chanwoo yang sudah duduk di atas motornya.

"Kalau bukan karena gue ditinggal kak Yerin, gue gamau ya nebeng lo."

"Iya bawel, cepet naik. Mau gue anterin nggak?"

SinB menerima helm yang disodorkan Chanwoo padanya, lalu menghempaskan pantat ke jok motor cowok itu.

"Pegangan."

SinB memegang bagian belakang motor.

"Gila ya lo?"

Chanwoo menarik tangan SinB untuk melingkari perutnya.

"Modus, setan."

"Gue cuma nggak mau lo jatuh."

SinB merasakan wajahnya memanas sementara Chanwoo tersenyum di balik helm full facenya.

to be bersambung.

Ekhem ekhem.
Aku hadirkan salah dua kapal RMK nih, suka tida?

Oiya, kan aku dulu ngikutin Reply 1988 tuh. Aku mendedikasikan diri sebagai Team Junghwan walau harus menelan kenyataan pahit karena Junghwan dan Duksun nggak bersatu.

Tapi kemudian mereka dating di real life, aku langsung histeris sampai pengen nangis, padahal waktu kabarnya keluar aku lagi pelajaran matematika. Aku sama 2 orang temenku yang juga team junghwan langsung bersorak-sorai bahagia.

Nah, aku kan seorang Jeongin shipper nih dari bulan Maret 2015, aku bayangin kalau misalnya mereka beneran ada apa-apa, itu gue senengnya kayak gimana ya? Kalau pas Junyeol ketauan dating sama Hyeri aja gue sampai segitunya, gimana kalau Jungkook sama Yein?

Kalian sebagai seorang shipper dari siapapun deh, pernah nggak sih ngebayangin kalau kapal kalian itu bener-bener berlayar? Mungkin mereka yang ngeship Kaistal atau Baekyeon, pernah ngerasain ya. Gimana rasanya?

161017
Hwayoungiee

[COMPLETE] Remaja Masa KiniWhere stories live. Discover now