4

215 54 23
                                    

Terlihat kamar bernuansa bunga berwarna merah muda itu begitu berantakan tidak seperti biasanya. Bantal dan guling yang tidak berada pada tempatnya. Serta pakaian-pakaian yang terletak di atas kasur. Sementara pemilik kamar sedang menari-nari tak jelas sambil memakai gaun ala kerajaan begitu cantik.

"Sa..jangan terlalu kencang suara musiknya. Mama gak konsentrasi sama sinetron sedang mama tonton", kata sang mama sambil mematikan laptop yang terpasang speaker kecil di sebelah kiri laptop itu.

"Yah.. Mama, sabrinna kan udah kunci kamar dengan rapat-rapat masa suaranya sampai keluar sih mah".

Sabrinna Dengan wajah  ditekuk. Sang ibu hanya menggelengkan kepala saat melihat anak perempuan satu-satunya ini. Wanita itu kemudian berjalan menuju anaknya.

"Sa.. Gak cantik ah kalo wajahnya di tekuk gitu, terus bibirnya kayak Donald bebek lagi kamu mau jadi sodaranya?", sambil mengelus rambut anaknya yang mempunyai panjang rambut hanya mencapai bahu itu.

"Sabrinna gak mau sodara sama Donald bebek nanti suara aku kayak orang kejepit gitu, gak ah"

"Iya deh.. Iya.. Besok kamu pergi penelitian, udah siapin barang untuk dibawa? kalau belum mama bantuin rapiin deh".

Sabrinna hanya menggelengkan kepalanya, dan dia pun menunjukkan telunjuknya ke sebuah koper berwarna merah muda yang telah berada di dekat meja belajarnya. Juga tak lupa tas ransel berwarna hitam tak lupa untuk dibawanya. Sang mama yang melihat itu tersenyum lalu mencium kedua pipi anaknya itu lalu pergi meninggalkan Sabrinna di kamarnya sendiri.

Airmatanya tiba-tiba keluar saat dirinya beberapa saat yang lalu selesai menuliskan semua yang ada di pikirannya, ada rasa lega dan sedih saat Sabrinna melihat kertas yang telah berubah bentuk menjadi sebuah lambang cinta, di letakkannya pada sebuah toples kaca berisi kumpulan kertas yang lainnya. Sabrinna kemudian bersandar di atas meja belajar kesayangannya itu sambil mata yang menerawang entah kemana.

"Pah.. Sa kangen coba papah ada di sini pasti bakal rame, kita bisa bercanda lagi dan papah yang jadi pangeran sa".

Tiba-tiba ponsel Sabrinna berbunyi menandakan ada notifikasi yang masuk.

gantengbingits
Sasa sayang jangan malem-malem belajarnya nanti besok ngantuk loh?? Ayo tidur..

OyoySabrina
Gak jelas dan gak bermutu lo..

Gantengbingits
  Gak jelas tapi pasti sayang 😙love love dah ama kamu sasaku 💕

OyoySabrinna
Idih kepedean, lo siapa sih 😡

Gantengbingits
Emang aku pede, kan aku kesayangan kamuh.. 😉😉

Gantengbingits
Sasa sayang...

Gantengbingits
Oh udah tidurnya, padahal kan aku kangen kamu 😢

Gantengbingits
Ya udah good night sasa tayang. 😙😙😘

Dilemparlah ponsel yang dari terus berbunyi itu ke atas kasur dia sendiri. Sabrinna pun ikut menjatuhkan tubuhnya ke kasur yang empuk itu.

"Dasar orang aneh, gak tahu siapa bilang sayang... Dasar kepedean dia kira gue pacarnya. Gak kali!"sambil mencekik guling kesayangannya Membayangkan kalau guling itu adalah orang itu. Dari pada pusing sabrinna pun tidur.

🍁🍁🍁

"Kaka Aris udah ketemu belum sama temen bunda itu", kata sang bunda yang sedang mengiris bawang merah.

"Udah Bunda", berjalan menuju ibunya dan segera mengambil pisau.

"Gimana cantik gak??" sambil tersenyum dan melirik apa reaksi anaknya itu lakukan.

Aris mengerutkan keningnya menandakan bahwa ia kurang memahami apa yang di maksud, daripada banyak bicara Aris malah menjawab dengan anggukan saja. Lalu melanjutkan dengan memotong-motong sisa sayuran yang ada.

"Wah kalau kaka Aris bilang cantik berarti suka dong!! Wah bisa bunda ajak kesini dong buat acara makan!!"

"Terserah bunda"

Aris melihat bundanya yang senang, tiba-tiba mengurungkan niatnya untuk minta izin untuk pergi, mungkin besok adalah waktu yang tepat pikirnya. Dan Aris tak habis pikir dengan bundanya itu masa teman bundanya ditanyain cantik atau tidak. Sambil membolak balikkan badannya dikasur yang empuk, ia merasa ada yang janggal dalam penjelasan bundanya tadi. Tapi Aris tetaplah Aris yang tak mau ambil pusing dan tak mau ribet, dia pun mengambil earphone dan novel kesukaannya lalu tenggelam bersama irama musik dan ceritanya.

Sejenak Aris teringat dengan seorang gadis yang dia temui pagi tadi. Kalau di ingat-ingat gadis itu gak tahu malu, dan  kepedean pula ucapnya dalam hati. Wajahnya pun terlihat senyuman muncul walau sedikit.

"Lah koh gue mikirin dia, aneh."

Aris pun akhirnya melanjutkan kegiatan yang tertunda untuk membuang semua pikirannya tentang gadis tadi. Tak lupa juga Aris mengirimkan pesan kepada seseorang.

🍁🍁🍁

To be continue..

Thanks for reading and vote my story.. Akhirnya gue lanjutin lagi ceritanya. Maaf yah yang udah nunggu. Di jamin setelah ini gak ada tunggu lama lagi kok 😁

Prove Your LoveWhere stories live. Discover now