2

482 109 94
                                    

Saat ini telah sampai waktu istirahat, dan genk Alakadaluarsa ini pun tengah duduk di bangku yang terletak di pojok, tempat strategis untuk mereka Sabrinna, Darren, dan Selvia.

"Sab, cerita dong kenapa lo sampe telat sih. Tumben banget kan elo tiap hari bangunnya rada pagi," Selvia mengaduk aduk minumannya  kini.

"Bukan rada lagi, tapi emang suka molor, iya kan Sab?" kata Darren menghadapkan kepalanya kedepan  Sabrinna.

"Hmm,"  Sabrinna malah sibuk dengan makanannya sendiri.

Tiba-tiba

"Woy!!! Cuy, gue punya info nih penting bin penting!!" Anggy berdiri dan mengambil minuman yang terdekat dengan dirinya.

BRAK..

"Ukhuk..ukhukk.. Gi, dikondisikan napa, gue jadi keselek makanan gara-gara lo," Sabrinna dengan mulut yang di manyunkan.

"Untung aja Sabrinna keselek makanan, coba kalo keselek sendok, tanggung jawab lo," ucap Selvia sambil menepuk bahu Sabrinna yang tepat berada di sampingnya.

"Iya gue minta maaf sama Sabrinna dan lo pada, hehe abisnya ini info benar-benar terbaru dan terhot."  Anggy kembali memulai pembicaraan yang tertunda tadi.

"Apaan tuh, kepo nih gue?" kata Selvia.

"Tahu.. gue juga penasaran nihh, emang ada pembagiaan sembako atau pembagian cowok gratis gitu jadi yang terhot?" Sabrinna menyingkirkan mangkok bekas makanannya tadi.

"Gini yahh, tadi kan pak Gilang ngajar di kelas gue. Terus dia bilang mau ikutin sekolah kita dalam perlombaan gitu, terus...," kata Anggy terpotong.

"Terus belok kiri, belok kanan, terus..  Jalan lurus," kata Darren dengan muka datarnya.

"Ihhh..gue kan mau serius, malah di candain," sahut Anggy dan menepuk bahu Darrren dengan keras.

"Auwhh.. Sakit tahu gii, kalo tahu sifat lo gini, gue sama cowok manapun gak ada yang mau pacaran ama lo."

"Kan lo sendiri yang mulai gimana sih, eh siapa juga yang mau sama elo, gue gak sudi," Anggy sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Lo kira gue mau, iya gak Sabrinna and Via,"  Darren menaikkan satu alisnya.

"Udah!! berantemnya bisa!!" ucap Sabrinna melirik Anggy dan Darren.

"Ogah banget gue, lebih baik abang Derrren sama neng Sabrinna yang geulis aja," menyengir.

"Ampun deh lo pada, sekarang gue mau lo Anggy  lanjutin cerita dan lo.. Darren berhenti bercanda dulu, ok!!" ucap Selvia.

"Gini... emmm, sampe mana gue cerita, kan jadi lupa nih," mengingat-ingat kembali perkataannya yang sebelumnya.

"Sampe perlombaan..." sahut Sabrinna.

"Oh ya Sabrinna baru gue inget nih, gini pak Gilang ngikutin elo, gue,  Via, dan elo biang masalah dan ketua osis kita ikut acara itu."

"What.. Gue ikut penelitian, oh tidak gue males banget kalo penelitian di desa, kenapa gak ke luar negeri aja sih??" kata Selvia dengan wajah yang terlihat tak suka.

Prove Your LoveWhere stories live. Discover now