03

308 78 8
                                    

Kai memandang Suho dengan tatapan tajamnya, sekarang mereka berdua sedang berada di kantor Kai, Suho memang sengaja datang ke tempat kerja sepupunya itu setelah tadi pagi mengantar Eunji.

Suho yang tahu sedang dipandang dengan tidak baik, segera meletakkan ponselnya.

"Kau bisa membunuhku dengan matamu, Kim Kai."

Kai mendesah pelan, ia kemudian memijat pangkal hidungnya. Tiba-tiba saja pusing melanda kepalanya.

"Bagaimana kau bisa bersama Eunji?"

Suho tak langsung menjawabnya ia memilih untuk duduk disofa yang ada diruangan Kai.

"Kau tahu kan aku memang seorang pejuang sejati." Suho memandang lurus kearah Kai dengan santainya sedangkan sang lawan bicara sudah sangat-sangat frustasi.

Jika dirinya tidak mempunyai perasaan apapun pada Eunji ini semua tidak akan menjadi masalah baginya. Sungguh!!

Tapi justru sekarang keadaannya berbeda, apa mungkin ia dan Suho harus terlibat dalam sebuah persaingan?

Oh, ayolah!!

Meskipun Kai mencoba menghilangkan semua rasa itu tapi keinginannya untuk memiliki Eunji itu ada.

"Aku bertanya kenapa kau bisa pergi bersamanya Hyung?" Kai menekankan kata hyung.

"Baiklah. Baiklah. Aku sengaja datang kerumahnya pagi tadi da--"

"-APA?" Kai sampai berdiri dari kursi kebesarannya.

"Hey! Tenanglah Dude."

"Ini semua berawal dari semalam, aku mengikuti mobilmu yang mengantar Eunji pulang."

Kai menjatuhkan tubuhnya begitu saja pada kursinya, pagi harinya benar-benar sudah dihancurkan oleh sepupunya sendiri.

Kau benar-benar pejuang.

"Tapi kau dan Eunji tak ada hubungan apapun selain teman bukan?" Selidik Suho.

Kai ragu untuk mengangguk.

Hey Kai!! Kalian kan hanya teman kenapa harus ragu.

"Kim Kai!!" Teriak Suho tepat ditelinganya, hampir saja gendang telinganya pecah.

"Apa?" Tanya Kai malas.

"Aku pergi." Tanpa menyampaikan maksud pertanyaanya Suho justru memilih pamit pulang meninggalkan Kai yang sedang frustasi.

o0o

Jung Eunji membaca sebuah surat yang baru saja sampai dikotak surat depan rumahnya, matanya terus menjelajahi isi kertas berwarna putih itu dibawah cahaya lampu kamarnya. Matanya menyipit saat menemukan tulisan 'Gedung The Ballerina akan dihancurkan dalam waktu seminggu. Jika Nona Jung Eunji tidak membayar sewa.'

"Shit!" Umpat Eunji, ia terus membacanya berulang. Bisa saja ia salah membaca tapi lagi-lagi ia menemukan tulisan itu.

"Bagaimana ini?" Sekarang ia bingung bagaimana membayar tunggakan sewa selama 2 bulan. Uang tabungannya tak akan mampu menutupi semuanya.

Helaan nafas kasar terdengar dari mulutnya, bisa-bisanya ia lupa bahwa hari ini sudah jatuh tempo untuk pembayaran sewa gedung.

Kai?

Sedetik kemudian Eunji menggeleng, bagaimana bisa ia terus-terusan merepotkan temannya itu. Meskipun pria itu tak akan miskin jika membantunya membayar uang sewa gedung. Tapi saat ini ia tak punya siapa-siapa untuk membantunya.

"Baiklah! Kai pasti akan memberikannya jika aku meminjam." Ujar Eunji semangat lalu meletakkan sepucuk surat itu diatas meja disamping tempat tidurnya dan segera membaringkan tubuhnya.

Seorang wanita tengah duduk disebuah caffe yang terletak dikawasan Gangnam.

Ia mengetukkan telunjuknya dimeja, bukan untuk menunjukkan rasa jengkelnya karena ia telah menunggu selama 45 menit melainkan untuk menghilangkan rasa gugupnya bertemu dengan Kai.

Ia mengetukkan telunjuknya dimeja, bukan untuk menunjukkan rasa jengkelnya karena ia telah menunggu selama 45 menit melainkan untuk menghilangkan rasa gugupnya bertemu dengan Kai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kau bisa membunuh semua wanita dengan pesonamu. Kim Kai

"Kau menunggu lama?" Ujar Kai sesaat dirinya sudah menempati kursi didepan Eunji, lalu menyampirkan jas hitamnya dikursi kosong disamping.

Eunji mengangguk.

"Ada a--"

"--Kau tidak ingin memesan dulu?" Potong Eunji.

Kai mengankat tangan kanannya memanggil pelayan.

"Aku ingin beef pasta dan blue ocean. Eunji?"

"Sama denganmu saja." Ujar Eunji canggung.

Hah! Bodoh. Pasti setelah ini Kai juga yang akan membayar semua.

"Ada hal penting? Tak biasanya kau mengajakku bertemu." Ujar Kai setelah pelayan itu pergi.

"Emm.. i..itu.."

Sial! Bagaimana aku mengatakannya?

Sedangkan Kai masih setia menatap wanita itu dengan tatapan yang dalam. Ia selalu senang melihat Eunji dengan kondisi saat ini.

Kau tampak lucu jika sedang gugup.

Drrrt Drrrt Drrrt

Suho calling...

Sekarang kedua insan itu teralihkan oleh getaran dari ponsel Kai yang diletakkan diatas meja mereka. Kai mendengus kecil.

Mengganggu saja!!

Kai menatap Eunji sebentar, seakan mengerti tatapan dari Kai. Eunji mengangguk.

"Apa?"

"Kau dimana? Aku sekarang sedang dikantormu tapi sekretarismu bilang kau sedang pergi."

"Bukan urusanmu." Ketus Kai.

"Kau.."

"Apa??!!"

"Kau sedang berkencan?"

"IYA AKU SEDANG BERKENCAN!! KAU PUAS?"

Kai menoleh kearah Eunji yang terkejut karena ucapnnya barusan.

Kim Kai bodoh!!

"Wohoo. Ka--"

"Aku tutup."

Eunji mengerjap pelan. Sungguh kenapa Kai mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat sekarang.

"Ehem.. maaf soal tadi." Ujar Kai canggung dengan menggaruk tengkuknya.

"Eh? T..tak apa"

"Sepertinya tadi sepupumu?"

"Iya. Dia selalu mengangguku. Eh? Ngomong-ngomong kau ingin bicara tentang apa?"

Eunji terdiam lama, ia merasa tak enak meskipun sebenarnya ia bukan meminta tapi tetap saja.

"Ini pesanan anda Tuan dan Nona."

Hah!! Terima kasih Tuhan kau menyelamatkanku.

"Terima kasih." Ujar Kai

"Sebaiknya kita makan!!"

Kai terkekeh lalu tangan kananya terulur mengacak rambut Eunji.

"Baiklah"

Tolong!! Jantungku!!

Tbc

Fated To Love You [JungEunji]Where stories live. Discover now