01

554 100 6
                                    

"Hei! Lihatlah. Ini sangat bagus bukan?" Ujar Kai riang.

Eunji melipat kedua tangannya didepan dada, netranya memandang lurus kearah pria yang sudah berumur 25 tahun itu.

"Kau memanggilku hanya untuk ini, Kim Kai?"

Kai mengalihkan atensinya dari miniatur Iron man dan Capten america yang baru saja ia dapatkan langsung dari benua amerika sana.

"Kau marah?" Kai beranjak dari tempatnya dan menghampiri Eunji yang sedang duduk di sofa dengan wajah cemberutnya.

Eunji dan Kai sudah lama saling mengenal, mereka pertama kali bertemu 8 tahun yang lalu itu artinya saat mereka berumur 17 tahun.

Eunji yang memiliki pribadi ceria, pekerja keras dan seorang pemberani mampu menyihir Kai yang notabenenya seorang introvert. Kai dan Eunji berpisah setelah 3 tahun bersama-sama, karena Kai pergi keluar negeri dan Eunji tetap di Korea dengan fokus pada baletnya.

Gadis itu sudah terjun didunia balet sejak umurnya 9 tahun, ia mengikuti jejak sang ibu yang merupakan ballerina juga. Namun, kedua orang tuanya meninggal dan itu menjadikan Eunji seorang yatim piatu. Eunji harus berjuang untuk hidupnya, sadar karena jika ia hanya diam saja maka dia akan lenyap dari dunia ini dan ia tak mau itu.

Mereka berdua bertemu kembali 1 tahun yang lalu, saat Kai harus menjemput keponakannya yang memang mengikuti kelas balet Eunji dan yah, mereka bertemu begitu saja bercerita tentang kehidupan mereka satu sama lain.

Eunji beringsut menjauh saat Kai duduk disampingnya, "Hei!! Babi."

Wanita itu memberikan tatapan garangnya pada pria di yang sedang duduk santai di sampingnya itu.
Tapi ia tak mengucapkan sepatah katapun.

Tak pantang akal, Kai mengeluarkan ponselnya dengan senyuman liciknya. Ia yakin wanita yang sedang merajuk di depannya ini pasti akan luluh.

"Coba lihat daging ini. Woah!!" Seru Kai.

Tubuh Eunji sedikit menegang saat Kai mengatakan daging, air liurnya mulai memenuhi kerongkongannya. Indera penciumannya serasa mencium bau khas daging. Tapi sepersekian detik kemudian Eunji menyadarkan dirinya untuk tidak tergoda.

Tak mendapat respon dari 'lawannya' Kai secara tiba-tiba menyodorkan layar ponselnya dengan gambar daging tepat didepan gadis itu.

Tak mendapat respon dari 'lawannya' Kai secara tiba-tiba menyodorkan layar ponselnya dengan gambar daging tepat didepan gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Eunji bersusah payah menelan salivanya, cacing-cacing diperutnya sudah meronta-ronta agar diberikan daging yang enak itu.

Kai yang merasa Eunji sudah mulai tergoda lalu menarik ponselnya kembali seraya menghela nafas, "Tapi karena kau sedang marah ja--"

Tak apa kan jika aku makan beberapa potong daging? Lagipula ini gratis jadi uangku akan aman malam ini.

"--Siapa yang marah?" Elak Eunji cepat yang disambut dengan senyuman puas dari Kai.

Berhasil!!

Kai merangkul pundak wanita mungil itu, "Baiklah ayo kita pergi makan daging!" Seru Kai.

"Daging!!"

o0o

Kai melongo saat Eunji memasukkan beberapa potong daging ke dalam mulutnya, dengan mulut yang penuh daging Eunji masih meminta Kai untuk memanggangkan daging untuknya.

"Ck ck dasar gumpalan lemak." Ejek Kai.

Eunji melotot mendengar ucapan Kai, ia bersusah payah menelan daging yang barusan ia kunyah.

"Hei, Tuan Kim ja--"

Sebelum wanita itu mengumpat, Kai segera memasukkan potongan daging yang berukuran cukup besar hingga Eunji tak dapat berbicara.

"Sudah sudah makan yang banyak Nona Jung." Ujar Kai seraya mengusap surai hitam Eunji.

Karena mulutnya sudah penuh dengan daging, Eunji mengurungkan niatnya untuk membalas dendam dan menyibukkan diri mengunyah daging.

Setelah mereka menghabiskan waktu selama 1 jam untuk makan malam, Eunji pamit ke toilet sebelum mereka beranjak pulang.

"Kai?"

Pria berkulit tan itu segera menoleh saat sebuah suara yang cukup familiar masuk ke dalam indera pendengarannya.

"Suho?" Kai terlihat sedikit terkejut dengan kehadiran saudara sepupunya itu.

Pria berkulit pucat dengan surai coklatnya duduk disamping Kai, "Kau sendirian?"

Kai menggeleng, "Aku bersama seorang teman."

"Woah! Siapa? Apa dia wanita?" Suho menyikut perut Kai dan menggodanya.

Belum Kai menjawab pertanyaan Suho, Eunji sudah kembali. "Ayo kita pulang." Ajak Eunji.

Pria berkulit putih itu menoleh dengan cepat seolah mampu mematahkan tulang lehernya, sedangkan Kai hanya memasang wajah datar.

Suho melihat sosok wanita itu didepannya, merasa pipinya terasa panas padahal sebelum ia berangkat kondisinya baik-baik saja tidak merasa demam sedikitpun.

"Hei" bisik Suho pada Kai yang tengah memakai mantelnya.

"Apa?"

"Kau harus kenalkan dia padaku." Pinta Suho dengan nada pemaksaan.

Kai mendengus lalu setelah itu berdiri, "Kami pamit." Ujar Kai lesu lalu merangkul bahu Eunji yang sedang membungkuk sopan pada Suho.

Kedua pasang manusia itu pergi meninggalkan Suho yang menggerutu dan melayangkan beberapa umpatan pada sepupunya itu.

"Hei!" Wanita itu menyikut perut Kai dengan cukup keras.

Walaupun mereka sudah beberapa langkah jauh didepan, samar-samar suara Eunji tertangkap oleh indera pendengaran Suho, "Siapa pria tampan tadi?"

Satu kalimat singkat namun mampu membuat senyuman terukir jelas dibibir tipis pria berkulit putih itu.

Tbc

Vote nya dong!!

Fated To Love You [JungEunji]Where stories live. Discover now