Bab 14

4.2K 118 0
                                    

Terimakasih telah mau membaca ceritaku.

Happy reading gays~

🌼🌼🌼

Athour PoV•

Alexa berdecak kesal bisa-bisanya Kevin selalu memperintah--kannya dengan cara mengancam setiap saat.

Sebenarnya ia bisa saja mengundurkan diri dari perusahaan milik Kevin.

Tetapi ia harus berfikir dua kali karena mencari pekerjaan tidaklah mudah.

Ia tidak ingin terus-terusan bergantung kepada Fany sahabatnya.

Jadi dengan sangat terpaksa ia menjawab.

"Ya , baiklah Aku akan tinggal di sini bersama mu" ucap Alexa kecil.

Kevin melihat itu tersenyum sinis. Ia sudah tau kelemahan Alexa karena ia ingin menyuruh-nyuruh Alexa dengan mudah.

"Baiklah kamarmu berada di sebelah kamarku"

"Ah iya"

🌼🌼🌼

Malam pun tiba Kevin dan Alexa sekarang berada di ruang makan.

Tetapi tidak biasanya Kevin ingin makan malam padahal dia jarang makan di Apartemen ini.

Sepertinya ia tertarik memakan masakan Alexa yang terlihat menggiurkan seperti itu.

Ya semua yang di meja makan Alexa memasaknya biasanya yang sering memasak itu pembantu kevin tetapi sepertinya pembantunya belum datang ke Apartemennya.

Alexa memasak Lagsana,Ayam tepung,Udang saus tiram,dan yang terakhir kentang.

Sebenarnya ini terlalu banyak menurut Kevin tetapi tidak apa-apa ia sanggup menghabiskan makanan itu jika Alexa yang memasak nya.

Kevin tersadar kenapa ia terlihat sangat ingin memakan masakan Alexa ia hanya tidak ingin mengecewakan wanita itu.

Entah kenapa terbesit dalam pikirannya ia tidak boleh mengecewakan Alexa sekarang? jika nanti mungkin saja ia akan mengecewakan Alexa dan meninggalkannya.

"Sebenarnya apa yang kau lamunkan Kev" ujar Alexa tiba-tiba

Sontak membuat Kevin kaget mendengar perkataan Alexa tadi.

"Tidak , Aku tidak sedang melamunkan apa-apa" balas nya dingin.

"Dasar pria aneh" desis Alexa kecil ia tidak ingin Kevin mendengar umpatannya.

Kevin melirik ke Alexa ia mendengarnya ya walaupun ia duduk bukan di samping Alexa tetapi di depan gadis itu.

"Aku mendengarnya Wilson" ucap Kevin menatap tajam Alexa.

Alexa yang menerima tatapan itu bergidik ngeri ia langsung melanjutkan makan malam nya ia tidak ingin melihat tatapan tajam pria itu.






Suasana di penthouse sangat sepi Levin masih saja berkutat dengan Laptop--nya ia sesekali menyesap kopi yang berada di nakas sampingnya.

Levin akhirnya menutup Laptop nya seraya mengambil kunci mobil miliknya.

Entahlah dia akan kemana padahal ini sudah larut malam.

Sesampainya ia di luar penthouse ia memasuki mobilnya.

Dan mengemudikan mobil nya ke sesuatu tempat.

Ternyata ia ke Club malam ternama.

Padahal Levin tidak pernah lagi ke Club semenjak kejadian waktu itu.

Apa mungkin ingin mengunjungi seseorang di dalam sana atau ia menginginkan minuman.

Levin berjalan memasuki Club ternama itu dengan gaya Angkuhnya.

Banyak para wanita yang berada di dalam Club itu terpukau melihat ketampanan Levin sekaligus mereka tau bahwa Levin adalah Keluarga Anderson orang kaya dan ternama.

Levin tidak memperdulikan itu ia terus melanjutkan langkahnya.

Lalu ia duduk di dekat meja bartender itu.

Bartender itu pun menyapa dirinya.

"Hai Lev sudah lama kau tidak kesini teman" ujar pria bartender itu sambil terkekeh kecil seraya menepuk bahu Levin pelan.

"Ah kurasa sudah terlalu lama kita tidak bertemu joe ya karena Aku sibuk sekarang" ujar Levin pelan.

"Iya , aku tau teman omong-omong ada apa kau kesini ingin minum?" tanya Joe menaikan satu alisnya bingung.

"Tidak aku kesini ingin bertemu seseorang yang sering mengganggu kehidupan ku dan Abangku" gumam Levin sambil sedikit melihat ke arah pintu masuk.

Apakah wanita ular itu tidak jadi datang kemari batin Levin.

"Oh wanita itu ? Emang dia sekarang berulah lagi ?" tanya Joe bingung sebab wanita itu suka sekali mengganggu ketenangan Levin dan Kevin.

"Tidak hanya saja aku tidak menginginkan ia kembali lagi dalam kehidupan ku dan kevin"

"Ia tidak seharusnya datang lagi ke dalam kehidupanku"

"Ah lupakan saja sepertinya itu dia bukan?" ujar joe seraya melihat sosok wanita memakai baju merah maron kurang bahan itu dan lipstik mencoloknya yang selalu ia pakai.

"Oh hai sayang maafkan aku membuat mu menunggu lama" ucap wanita itu sambil menempelkan tubuhnya pada Levin.

"Jangan menyutuhku jalang kau bisa tidak duduk dengan diam disini jangan pernah kau menyentuhku lagi" ucap Levin tajam dan ketus.

Wanita itu hanya tertawa kecil.

"Aku tidak menyentuhmu sekarang tapi nanti" ucap nya tersenyum miring melihat kearah Levin dan mengedipkan sebelah matanya.

Levin diam lalu ia berkata

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan padaku" ucapan levib terkesan datar.

"Aku hanya ingin membuat persyaratan saja padamu bagaimana?"

"Persyaratan apa?"

"Kau harus menyuruh Kevin menikah dengan ku setelah itu aku tidak akan pernah mengganggu mu lagi bagaimana?" Wanita itu tersenyum licik.

"Tidak sampai kapan pun aku tidak akan menikahkan kau dengan Kevin" levin menatap nya dengan tatapan menusuk lalu pergi meninggalkan wanita itu sendirian.

"Tunggu saja lev kau akan menyesal telah bermain-main padaku" gumam wanita itu tersenyum licik.

To be continued
01 Desember 2017

Mr. Arrogant [Slow Update]✅Where stories live. Discover now