#42

30.2K 1.1K 19
                                    

Typo 999+++

Votenya mana?
Commentnya bayakin yak! Karna semakin banyak komen maka aku semakin semangat!

Happy reading~~

Oh yah baca KENZIE TO MY KENZO di workku yuk! Aku collab bareng teman aku. Kalau suka jangan lupa di masukkin ke dalam library atau reading list kalian, love you all~~

Satu lagi, ada yang suka sama fanfiction gak? Teman aku buat cerita dan ceritanya bagus, bahasanya gak baku jadi lebih seru kalau di baca.
Judulnya MESEM MESEM
langsung ke worknya aja anunloyalnctstan









UDAH DI BACA BELUM YANG DI ATAS?????








<•~•>

"Willow?"

Werlyn mengatakannya dengan pelan namun suaranya tetap bisa didengar. Dalam hatinya ia berharap kalau pria misterius itu bukanlah Willow yang ia kenal.

"Wah sepertinya aktingku sangat jelek." Imbuh lelaki misterius itu.

Jadi itu benar dia, dia willow yang kukenal? Batin Werlyn sangat kecewa.

"Cepat lakukan dan kau hidup bahagia bersamaku. Bukankah kau mencintaiku?" Tanya Willow sambil menangkap tangan Werlyn dan menggenggamnya dengan sangat erat. Bahkan Werlyn bisa merasakan sakit dan ia bisa bilang kalau akan ada bekas merah yanh tertinggal.

"Sudahlah kalau memang dia tidak mau lakukan, kita harus memancingnya kembali." Ucap teman Willow itu yang perempuan.

Willow menyinggungkan bibirnya dan menyeringai. "Sepertinya memang bagus."

"CEPAT LAKUKAN!" Perintah Willow ke anak buahnya. Anak buahnya lalu mengeluarkan pisau lipat dan mengarahkannya ke wajah orangtua Werlyn.

Werlyn menangis semakin menjadi-jadi dan ia langsung berontak meminta lepas dari tangan Willow, namun tidak bisa.

"CEPAT LEPASKAN MEREKA! KAU BUKAN WILLOW YANG KU KENAL! AKU MENYESAL PERNAH MENCINTAIMU SELAMA BERTAHUN-TAHUN!...Jika Willow yang ku kenal, dia tidak akan melakukan hal sekeji dan sebodoh ini hanya karna cinta."

"Huh?! Cinta? aku tidak butuh cinta! KARNA CINTA AKU MENJADI SEPERTI INI! COBA KAU TANYAKAN SAJA KEPADA SUAMIMU YANG KAU SAYANGI ITU!"

"LANDON TIDAK MASUK KEDALAM MASALAH INI, JANGAN KAU BAWA-BAWA DIA KE MASALAH INI!"

"PANGGIL DIA KESINI! Karna aku tau dia berada disini bersama dengan temannya yang bodoh itu."

Werlyn semakin menangis, ia sudah tidak kuat. Melihat kedua orangtuanya yang lemas dengan wajah yang sedih. Ia merasa menjadi anak yang gagal.

"Masih tidak mau? Baiklah kita langsung lakukan." Ucap Willow lalu memerintahkan anak buahnya menggoreskan luka pada wajah atau mungkin pada area yang lain.

Namun saat akan di gores, dua orang menarik tangan tangan kedua anak buahnya dan terjadilah pertarungan. Landon dan temannya Laurent datang dan berkelahi dengan mereka.

Semua anak buah Laurent langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan melawan mereka. Mungkin untuk jumlah, kelompok Willow kalah karena mereka hanya 6 orang sedangkan Landon dan lainnya beramai-ramai.

"SEMAKIN KALIAN MELAWAN MAKA WERLYN AKAN MENJADI DAMPAKNYA." Kata Willow sambil mengarahkan pisau pada leher Werlyn. Wanita itu hanya bisa pasrah dan menatap Landon dengan harapan.

"Tolong aku.." ucap Werlyn tanpa suara ke Landon dengan mata yang sudah menangis.

Landon yang mengerti langsung berjalan mendekat ke Willow sambil tersenyum tipis seraya menatap tajam bagai elang yang memangsa makanannya.

Landon langsung menarik tangan Willow tanpa aba-aba dan terjadi perkelahian di keduanya. Pisau yang di pegang Willow pun terjatuh dan dengan cepat Landon menendang pisau itu agar menjauh dari jangkauan Willow.

"Bangsat!" Umpat Willow lalu memukul perut Landon namun tidak kena. Hingga beberapa lama, akhirnya Landon memenangkan perkelahian ini.

Dengan tubuh yang tergeletak dengan lemas, Willow menatap Landon yang juga berdarah di bagian wajah tampannya. Lelaki itu menyeringai kecil.

"Dan tersisa perempuan yang bagus untuk di sumbangkan ke rumah bordir." Imbuh Laurent sambil berjalan mendekat ke teman perempuan Willow itu.

Perempuan itu berjalan mundur dan berlari namun anak buah Laurent lebih dulu menangkap perempuan itu, dan menyeretkan ke dalam mobil yang akan membawanya ke rumah bordir.

Laurent mendekat ke Landon lalu merangkulnya dan tersenyum kemenangan. Setelah itu, Laurent membantu kedua orangtua Werlyn berdiri dengan bantuan anak buahnya yang tersisa.

"Kami akan membawa mereka ke rumah sakit dulu. Kendaraan akan datang menjemput kalian." Ucap Laurent lalu pergi dan memasuki mobil yang akan membawa ia dan orangtua Werlyn ke rumah sakit.

Landon berjalan mendekat ke istrinya yang sudah lemas. Lekaki itu membantunya dan memeluknya.

"Kita sudah melewatinya." Ucap Landon di sela pelukannya.

"Kita ber-" ucapan Werlyn berhenti karna dirinya yang tumbang. Tangan Landon langsung menangkap tubuh Werlyn dan segera membawanya keluar. Membawanya ke rumah sakit dengan kendaraan yang menjemput mereka.

Untuk urusan mobil pribadi Landon sendiri, itu akan diurus oleh sekretarisnya sendiri.
.
.
.
Sudah lama mereka di dalam rumah sakit, sekarang Landon sedang berbicara dengan dokter di ruangan dokter itu sendiri. Luka di wajah Landon juga sudah di obati.

"Baiklah dok, kalau begitu saya keluar dulu." Ucap Landon lalu berlalu dan pergi ke ruangan dimana istrinya di rawat.

Lelaki itu menggeser pintu rawat Werlyn dengan pelan dan menghampiri istrinya yang terbaring lemah dengan infus di tangannya.

"Aku beruntung karena aku berhasil menyelamatkan 4 nyawa hari ini. Terima kasih."

Dah bau-bau ending yak!
Jangan lupa vote n commentnya!

2017.12.02

CLOSE STRANGER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang