Bagian 27

2K 114 35
                                    

"Dirga? Lu habis darimana?"

Reihan mengerutkan dahinya melihat Dirga yang masuk ke kamar dengan terengah-engah.

Bukannya menjawab, Dirga malah berbaring di kasurnya lalu menutup semua badan hingga kepalanya dengan selimut.

"Dir? Lu sehat kan?" Reihan akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan menggoyangkan tubuh Dirga.

Dirga membuka selimutnya. "Rei, gua mau mati aja rasanya."

"Apa? Lu habis kesambet apa, Ga?"

"ARGHHH MENGAPA GADIS ITU TERUS MUNCUL DI KEPALAKU?!!!"

Dirga mengacak-acak rambutnya hingga dia terjatuh dari tempat tidur.

Reihan menatap Dirga aneh. Dia berpikir mungkin Dirga sudah gila.

"Dir, lu gak sakit jiwa kan?" Tanya Reihan sekali lagi.

Giliran Dirga menatap Reihan sekarang. Namun tatapannya seperti orang yang ingin dikasihani.

"BAGAIMANA CARANYA MENYINGKIRKAN GADIS ITU DARI PIKIRAN GUA?!"

Dirga lalu berguling-guling di tempat tidur. Sedangkan Reihan hanya menatap khawatir kepada teman satu kamarnya itu.

"Gadis? Siapa dia?"

"Dia... Orang yang sangat ceroboh, tomboy. Tidak ada yang istimewa darinya. Tapi kenapa... Kenapa dia ada selalu berada di dalam pikiranku?" Dirga menatap kosong Reihan.

Reihan agak terkejut mendengar penjelasan Dirga. Siapa yang dimaksudnya? Apakah Dirga sedang jatuh cinta kepada orang lain? Tapi siapa?

"HAHAHA. LU LAGI JATUH CINTA ITU NAMANYA, DIR." Reihan tertawa.

Dirga bingung dengan ucapan Reihan. Dia? Jatuh cinta? Rasanya Dirga ingin mati saja mendengar kenyataan itu.

"GAK! GUA GAK MUNGKIN JATUH CINTA SAMA SI CURUT RESE ITU! GAK MUNGKIN! IMPOSSIBLE!"

"Hahahaha. Memang siapa yang lu maksud, Ga? Si Ratu mungkin?" Reihan kembali tertawa.

"Idih. Si Ratu cabe itu sih mantan lu. Ogah gua sama dia." Dirga menatap sengit.

Reihan menghentikan ketawanya. Dia berpikir, siapa yang dimaksud Dirga? Si teledor dan tomboy? Siapa dia?

"Mungkinkah Desyca Taniadi?"

Reihan dan Dirga sontak menengok kearah sumber suara.

"MAS BEJO?!"

Reihan seperti sakit jantung. Dia terkejut dengan tebakan Bejo.

Dirga menutupi wajahnya dengan bantal, agar tidak ada yang mengetahui wajahnya yang merah seperti kepiting rebus.

"Yaampun... Dek Dirga naksir Dek Desyca?"

Dirga berusaha menggeleng. Namun kenyataannya dia malah mengangguk.

"Haduh... Ternyata memang ada benci menjadi cinta itu." Ucap Bejo.

Reihan syok berat. Dia hampir tidak percaya jika Dirga mulai menyukai Desyca.



Reihan POV

DIRGA?! MENYUKAI DESYCA?! APA DIA SUDAH GILA?!

Dulu dia membenci Desyca dan mengatakan tidak akan pernah mencintai Desyca. Tapi sekarang apa? Dimana kata-kata lu dulu?

Kenapa lu mencintai seseorang yang gua cintai juga?

Katanya kita ini sahabat. Tapi apa kenyataannya?

Gua iri sama lu, Dir. Gua iri bahwa kenyataannya Desyca juga suka sama lu.

"Rei, lu kenapa? Diem aja dari tadi." Tanya Dirga.

Yaelah pake ditanya gua kenapa! Sakit hati gua, Dir! Lu suka sama Desyca, padahal gua udah lama ngincer Desyca. Untung temen.

"Hah? Gak kenapa-napa kok gua. Eng... Gua mau ke toilet sebentar!"

Gua langsung lari keluar kamar. Sebenernya di dalam kamar juga ada kamar mandi, tapi gua males ngeliat muka Dirga lagi.















Normal POV

"Lah? Reihan ngapain keluar? Lagian di kamar juga ada wc." Dirga kebingungan.

Sedangkan Bejo hanya tersenyum kikuk. Dia tahu jika sebenarnya Reihan cemburu terhadap Dirga.

"Hahaha. Sudahlah jangan hiraukan Reihan. Mungkin dia sedang lelah." Bejo mengalihkan pembicaraan.

Dirga lalu duduk di kursi sambil membuka buku dan mengambil sebuah foto di dalam buku itu.

Iya. Itu foto Desyca yang dia ambil dari instagram lalu dicetaknya.

"Itu foto dek Desyca kan? Kenapa bisa ada di—"

"Mas Bejo... Misalkan Dirga ngungkapin perasaan ini ke Desyca, apakah Desyca akan menerimanya atau malah menjauhi Dirga?" Tanyanya.

Bejo kebingungan harus menjawab apa dia? Ini menyangkut soal perasaan, jika dia salah sedikit maka akan fatal masalahnya.

"Tergantung perasaan dek Desyca bagaimana. Kalian selalu bertengkar setiap hari, jadi mas gak bisa nebak perasaan dek Desyca."

Dirga menunduk. Dia tampak seperti orang yang kehilangan semangat.

"Jangan patah semangat gitu dong. Kalau memang suka, kejar." Bejo menepuk bahu Dirga.

Dirga hanya tersenyum lebar kepada Bejo.

"Terima kasih, Mas Bejo."


































TBC









Holaaaa!!

Aku udah berapa bulan gak nongol ya?

Gak tahu masih ada yang baca ini atau gak, tapi aku update aja

Makasih yang udah mau nunggu cerita ini

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Name Is DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang