Hate U,Love U (2)

850 48 3
                                    

"keadaanmu semakin memburuk Jiyeon ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
."keadaanmu semakin memburuk Jiyeon ah.. Lebih baik kau gugurkan saja kandunganmu."
Jiyeon menggeleng menatap dokter pribadinya lirih
."kandunganku ini satu-satunya jalan agar aku dan Kyuhyun bisa tetap bersama.. Aku tak mau dia meninggalkanku."
."tapi kandunganmu bisa membahayakan nyawamu."
."itu tak masalah bagiku.. Asal aku bisa bersama Kyuhyun sampai aku mati.. Aku akan melakukan segalanya."
."kau begitu keras kepala."Dokter Shim mengusap kepala yeoja itu lembut."baiklah jika itu yang kau inginkan.. Semoga suamimu sadar betapa kau sangat mencintainya."
."ne."
.
Sekepergian Dokter Shim airmata Jiyeon mengalir begitu saja,bahunya bergetar juga dadanya yang terasa begitu sesak tangannya yang di infus itu bergetar lirih mengingat suaminya berselingkuh dibelakangnya
.
***********
.
."Jiyeon ah kenalkan ini Yoona pacarku."
Jiyeon tersenyum seraya mengulurkan tangannya pada gadis disamping Kyuhyun itu."Park Jiyeon imnida."
."Im Yoona imnida."
."Yoona ssi apa yang membuatmu tertarik pada Cho Kyuhyun hmm?."tanyanya membuat yeoja itu tersenyum tipis dengan pipi yang merona
."dia tampan."
."hanya itu?."
Yoona tersenyum dan menatap Kyuhyun seraya menggenggam tangannya
."dia baik dan perhatian,hatinya sangat lembut dan membuatku nyaman."
."aku mencintaimu Yoona ya."
.
."Cih.. Menjijikan."Jiyeon meringis jijik menatap sahabatnya itu lalu kembali menatap Yoona
."kau belum mengenalnya Yoona ssi.. Sebenarnya Kyuhyun itu jorok dia suka buang angin dimana saja."
."Yakk..
."dia juga suka mendengkur dan jarang mandi."
."yakk Park Jiyeon kau mau mati hah..
Ia tertawa sekaligus meringis saat Kyuhyun memiting lehernya
Dan adegan itu juga membuat Yoona tertawa melihatnya
.
.
.
Jiyeon menatap alat tes kehamilan ditangannya
Airmatanya mengalir deras juga tubuhnya yang bergetar hebat
."tidak mungkin... Ini tidak mungkin."
."PARK JIYEON."
Dengan cepat ia menghapus airmatanya dan menyembunyikan tespect dibalik punggung saat Kyuhyun menghampirinya
."kyaa..
Ia sedikit tersentak saat Kyuhyun memeluknya erat
."mwoya?."
.
."Jiyeon ah."
Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap Jiyeon dengan mata berbinar dan wajah yang berseri
."aku sudah melamar Yoona."ucapnya dengan jantung yang berdegup kencang
."je.. Jeongmal?..la..lalu apa jawabannya?."
."dia menerimaku.. Kyaa..
Dengan begitu bahagia ia kembali memeluk Jiyeon erat
.
Lain dengan Jiyeon yang justru menangis seakan begitu sesak karna sebentar lagi ia akan kehilangan sahabatnya disaat hatinya benar-benar terluka oleh kekasihnya
."ibuku juga sangat menyukainya meskipun ia yatim piatu."
."benarkah?."
."ne.. Ibuku bilang Yoona gadis yang baik dan pintar memasak.. Dia idaman ibuku.. Kyaa...aku benar-benar bahagia Jiyeon ah.. Aku sangat bahagia."
."selamat Kyuhyun ah.. Semoga kau selalu bahagia bersamanya."
.
Kyuhyun melepaskan pelukannya dahinya berkerut saat melihat sahabatnya itu justru menangis
."kenapa kau menangis?."
."aku menangis bahagia mendengar kau akan segera menikah."
Ia mengangguk mengerti."ah kukira apa.. Kau terlalu berlebihan Park Jiyeon ckk..
."Kyuhyun ah..
."kau tau malam itu... Malam dimana kita reuni aku dan Yoona "melakukannya"."bisiknya membuat Jiyeon menatapnya sinis
."kau benar-benar pria brengsek."
."tapi jangan salah berkat malam itu Yoona mau menikah denganku.. Bukankah itu berkah namanya."
."menjijikan."
Ia tertawa lalu kembali memeluk Jiyeon
."aku sangat bahagia Jiyeon ah.. Kuharap Myungsoo juga segera menikahimu."
.
Airmata Jiyeon kembali mengalir dalam pelukan Kyuhyun
Ia begitu terluka saat kekasihnya meninggalkannya setelah dirinya hamil hatinya semakin terluka lagi saat mendengar Kyuhyun akan menikahi Yoona dan mereka bahkan sudah melakukannya dimalam ia dan Myungsoo melakukannya hingga membuatnya hamil
.
.
.
."jelaskan semuanya padaku Jiyeon ah."
Bahu Jiyeon bergetar dengan kepala tertunduk dan airmata yang mengalir deras,matanya menatap beberapa lembar kertas yang dilempar Kyuhyun padanya
."Kyuhyun ah...
."kau hamil?."
."Kyu..
."kau mengidap leukemia."
."Kyuhyun ah..
."kemana Myungsoo?."
."Kyuhyun aku....
."JAWAB PARK JIYEON?."
.
Kyuhyun meneteskan airmatanya menatap sahabatnya itu lirih
."kenapa kau menyembunyikan semuanya dariku Jiyeon ah? Wae?.. Wae?."
."aku hanya tak ingin merusak kebahagiaanmu dengan Yoona..
."justru kau seperti ini.. Kau menghancurkan kebahagiaanku.. Aku sangat menyayangimu kau harus tau itu."
Ia menarik Jiyeon kedalam pelukannya dan mengusap punggung gadis itu lirih
."bagaimana bisa aku bahagia kalau melihatmu terluka seperti ini."
.
Jiyeon menangis lirih airmatanya membasahi kemeja Kyuhyun,bahunya bergetar hebat menahan sakit disekujur tubuhnya juga hatinya
."Myungsoo meninggalkanku setelah aku hamil dia dijodohkan dengan gadis pilihan ibunya.. Tepat saat itu juga aku mengidap kanker darah.. Aku sakit.. Tapi hatiku jauh lebih sakit Kyuhyun ah.. Aku seperti wanita murahan.. Ani.. Aku memang murahan."
."ania.. Kau bukan wanita murahan Jiyeon ah.. Bajingan itu yang brengsek.. Kau bukan wanita murahan."
."apa yang harus kulakukan Kyuhyun.. Aku benar-benar malu..
.
.
.
."aku ingin memutuskan rencana pernikahan kita."
Kyuhyun menatap orangtuanya dan juga Yoona yang nampak shock mendengar ucapanya
."Kyuhyun ah.. Kau sedang bercanda eoh? Bercandamu benar-benar tak lucu kami..
."aku serius.. Aku ingin mengakhiri hubunganku dengan Yoona dan tak ingin melanjutkan pernikahan ini."
Ia menatap Yoona yang nampak menangis dan ia sangat tahu kalau gadis itu pasti sangat terluka dengan ucapannya
."apa kau gila Cho Kyuhyun? PERNIKAHANMU TINGGAL SEBULAN LAGI BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKANNYA..
."AKU MENGHAMILI JIYEON."
."apa?."
Nyonya Cho menatap putranya tajam sekaligus shock
."katakan sekali lagi Cho Kyuhyun? Kau..
."maafkan aku eomma."ia menatap Jiyeon yang menangis disampingnya lalu menggenggam tangan gadis itu lirih
.
Kyuhyun meringis saat sang ayah menamparnya dan menatapnya kecewa
."kau benar-benar membuat ayah malu Cho Kyuhyun."
.
Matanya berkaca-kaca menatap Yoona yang menatapnya lirih lalu berlalu begitu saja meninggalkan rumah mewahnya
."brengsek.. Kau benar-benar brengsek Cho Kyuhyun ...kau benar-benar pria kurang ajar..
Ia bahkan terdiam saat ibunya memukuli dadanya,tangannya mencengkeram tangan Jiyeon namun matanya menatap lirih punggung Yoona yang berlari meninggalkan rumahnya
.
.
."Kyuhyun."
Kyuhyun memeluk Jiyeon dan mengusap kepalanya
."jangan pikirkan apapun Jiyeon ah.. Aku akan selalu disisimu."
."tapi kau..
."aku baik-baik saja dan Yoona juga pasti mengerti."
."kau tak seharusnya melakukan ini Kyuhyun ah.. Yoona pasti sangat terluka."
."aku lebih terluka lagi kalau melihatmu terluka."
Ia melepaskan pelukannya dan mengusap pipi gadis itu seraya menatapnya dalam
."fokus saja pada kesembuhanmu dan kesehatan bayimu ..mulai sekarang kau harus belajar melupakan Myungsoo dan belajar mencintaiku.. Akupun akan melakukan hal yang sama.. Aku akan belajar mencintaimu dan melupakan Yoona."
."itu pasti akan sulit bagimu."
."gwencana.. Aku pasti bisa melakukannya."
Ia kembali menarik Jiyeon kedalam pelukannya dan mengecup Puncak kepalanya
.
.
********
.
Airmata Jiyeon mengalir begitu deras mengingat moment tersebut
."ternyata tak mudah bagimu melupakan Yoona.. Bahkan disaat aku sudah mencintaimu."
Ia mengusap perutnya yang kini sudah menginjak usia tiga Bulan itu
.
.
.
__________
.
."apa hari ini kau akan tidur bersamanya?."
Kyuhyun mengangguk seraya memeluk Yoona dari belakang
."aku tak bisa meninggalkannya sayang.. Dia sedang banyak mengidam hari ini."
."tapi aku sangat merindukanmu.. Ani bahkan setiap hari aku selalu merindukanmu."
Ia terkekeh seraya mengecup pipi yeoja itu gemas
."aku akan disini sampai pukul sepuluh malam.. Jadi kau bisa memuaskan rasa rindumu."
."ini memang sakit bagiku tapi.. Baiklah.. Bagaimana pun juga Jiyeon sedang hamil.. Sebagai sesama wanita aku harus mengerti siapa yang benar-benar membutuhkanmu saat ini."
."aku benar-benar mencintaimu Im Yoona.. Dan aku benar-benar beruntung memilikimu."ia menarik leher Yoona lalu mencium bibir yeoja itu lembut
.
Disela-sela ciumannya Yoona merasa dadanya begitu sesak
Ia mencengkeram lengan Kyuhyun yang memeluk pinggangnya seraya membalas ciuman Kyuhyun
.
"Kau mungkin merasa beruntung... Tapi aku tidak.. Aku tidak beruntung karna aku tidak bisa memilikimu seutuhnya.. Namun aku tak bisa melepaskanmu untuknya"
.
.
__________
.
Empat Bulan kemudian
.
.
.
"Bayinya semakin sehat tapi tidak dengan ibunya."
Kyuhyun menatap dokter Shim lalu menatap wajah pucat Jiyeon juga perut buncit yeoja itu
."lalu apa yang harus kulakukan dokter?."
."istri anda takkan mungkin bertahan jika terus mempertahankan kandungannya."
Ia menatap Jiyeon yang meneteskan airmatanya dengan kepala menggeleng seolah tak ingin kehilangan nyawanya namun juga tak ingin kehilangan bayinya
."hanya ada satu-satunya cara agar nyawa istri anda tetap bertahan."
."apa itu dokter?."
."kita gugurkan kandungannya."
."nde?."
.
.
."aku takkan melakukannya Kyuhyun ah."
."tapi Jiyeon ah."
."aku lebih baik mati daripada harus kehilangan bayiku."
Kyuhyun mendesah lalu memeluk yeoja itu yang kini duduk dikursi roda
."jika itu yang kau inginkan aku bisa apa....aku hanya berharap kau dan bayi kita bisa hidup selamanya."
.
Mendengar itu Jiyeon menangis lirih airmatanya bahkan mengalir membasahi pundak namja itu,tangan lemahnya bergerak mengeratkan pelukannya
."aku mohon padamu Kyuhyun.. Jangan tinggalkan aku.. Sedetik pun jangan tinggalkan aku.. Aku ingin kau menemani saat-saat terakhirku."
."jangan katakan itu Jiyeon ah....kau harus bertahan.. Demi aku dan anak kita."
Ia menutupi hidungnya yang berdarah hingga mengenai kemeja Kyuhyun
."Kyuh..
.
."Jiyeon ah."Kyuhyun melepaskan pelukannya dan panik melihat hidung istrinya mengeluarkan darah
."tahan sebentar eoh."
Ia memangku Jiyeon dan membawanya masuk kembali kerumah sakit
.
.
.
.
Yoona tersenyum lebar menatap benda kecil ditangannya dengan dua garis merah disana,ia menggigit bibir bawahnya seakan begitu tak sabar ingin memberitahu Kyuhyun tentang kabar ini
.
.
.
Kyuhyun membuka pintu apartemen Yoona seraya melonggarkan dasinya
Penampilannya begitu berantakan bahkan darah Jiyeon dipundaknya masih menodai bajunya
Ia benar-benar dilema dan begitu membutuhkan pelukan hangat Yoona untuk menenangkan pikirannya
.
."Kyuhyun oppa."
Ia tersenyum menatap gadis cantik itu yang tersenyum padanya dengan menggunakan kemeja kebesaran miliknya
Ia menghampiri gadis itu dan memeluknya erat
."kau memakai baju seperti ini untuk menggodaku eoh?."
.
Yoona tersenyum lebar dan membalas pelukan Kyuhyun ia masih menyembunyikan benda kecil dalam genggamannya
Namun dahinya berkerut saat melihat darah dipundak namja itu
."Oppa.. Bajumu berdarah kau terluka eoh?."
Ia melepaskan pelukan Kyuhyun lalu dengan cepat membuka kemeja pria itu
."Yoona ya aku..
."kenapa dengan bajumu?."mengabaikan prianya ia memilih memeriksa pundak namja itu
."tak ada luka?."ia mengerutkan dahinya menatap Kyuhyun seakan meminta penjelasan
."kau tak membunuh orang kan oppa?."
.
Kyuhyun tak menjawab ia kembali memeluk Yoona erat namun gadis itu berontak
."oppa..
."sebentar saja.. Aku ingin seperti ini."bisiknya membuat rontaan yeoja itu berhenti
."jelaskan padaku setelah pikiranmu tenang eoh?."
."hmm..
.
Kyuhyun memeluk Yoona yang berbaring disampingnya seraya menonton televisi yang menyiarkan drama tengah malam
."tidurlah sayang ini sudah malam."bisiknya namun masih diacuhkan gadisnya yang begitu menikmati tontonan dramanya
."apa perlu aku mematikan televisi itu agar kau tid...
."oppa aku hamil."
Matanya membulat,pelukannya melonggar ia menatap Yoona dengan tatapan yang begitu sulit diartikan
.
Yoona tersenyum dan membelai wajah pria itu seraya menatapnya dalam
."aku tahu kau pasti terkejut dengan kabar ini."
."Yoona..
."aku takkan memintamu menikahiku oppa cukup tetap disisiku saja."ia tersenyum menatap Kyuhyun masih tak bergeming
."wae? Kau tak bahagia mendengarku hamil eoh?."
."ania aku..
."apa sekarang kau benar-benar mencintai istrimu dan akan meninggalkanku setelah aku hamil anakmu?."
."geumanhae."
."beri aku penjelasan oppa.. Ania.. Cukup katakan kau mencintaiku dan bahagia mendengar kehamilanku."
."Yoona ya..
."jebbal."
.
Mata Kyuhyun bahkan sudah berkaca-kaca ia menarik tubuh mungil Yoona kedalam pelukannya dan mengusap punggung yeoja itu lembut
."aku bahagia.. Aku sangat bahagia."
."tapi kau..
."tolong jangan tinggalkan aku Yoona ya.. Jaga baik-baik bayi kita.. Aku janji akan menikahimu."
."lalu bagaimana dengan Jiyeon?."
."kumohon jangan pikirkan apapun.. Pikirkan bayi kita saja aku yang akan menyelesaikan semuanya."ia mengusap pipi yeoja itu dan menatapnya dalam
."aku mencintaimu.. Sangat sangat mencintaimu."
.
.
___________
.
Jiyeon menangis lirih menatap selembar kertas ditangannya yang ia temukan dari saku kemeja milik suaminya
Selembar kertas yang menandakan kehamilan seseorang yang pasti bukan dirinya
.
Dengan tangan yang bergetar ia merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang
."Yeobseyo Yoona ssi."
.
.
.
Yoona masuk kedalam cafe seraya mengeratkan pegangannya pada tasnya
Bibirnya ia gigit kuat-kuat seakan membayangkan kemungkinan yang akan terjadi saat ia dan Jiyeon bertemu
Ia mengedarkan pandangannya dan menemukan yeoja cantik itu yang terlihat begitu kurus dengan wajah yang terlihat begitu pucat meskipun dipoles makeup tebal
.
."sudah lama menungguku?."
Jiyeon mendongak menatap Yoona yang berdiri dihadapannya
."tidak.. Duduklah ada yang ingin kubicarakan denganmu."ajaknya
Yoona mengangguk singkat dan duduk dihadapan wanita itu
.
.
.
Dua cangkir kopi masih terlihat utuh diatas meja bahkan kopi tersebut hampir dingin tapi kedua wanita itu masih belum berbicara
Keduanya masih berpandangan seakan saling menebak apa yang akan terjadi setelah ini,pertengkaran hebat misalnya
.
."aku sudah tau semuanya."
Jiyeon pertama mengeluarkan suara seraya menatap Yoona berusaha santai meskipun hatinya begitu sakit
Ia menatap Yoona yang menatapnya tak mengerti
."tentang hubunganmu dengan suamiku dibelakang kami."
.
Dada Yoona terasa seperti di pukul oleh palu besar,nafasnya mendadak sesak juga tubuhnya menegang
Meskipun ia tau Jiyeon pasti akan membicarakan hal ini tapi tetap saja hatinya merasa tertohok dan rasa terkejut masih menggeluti dirinya
."lalu?."ia mencoba bersikap tenang dan tetap ingin mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Kyuhyun meskipun itu menyakiti Jiyeon
."apa yang kau inginkan setelah mengetahui semuanya?."lanjutnya
."hanya satu permintaanku... Tinggalkan Kyuhyun."
Dan benar saja dugaannya,ia tersenyum sinis dan memasang wajah sedingin mungkin meskipun itu menyakiti wanita sah Kyuhyun
."apa yang akan kau lakukan jika aku tak menuruti permintaanmu?."
.
Jiyeon berusaha menahan airmata,amarah juga rasa sakit didadanya
."aku akan melakukan apapun.. Meskipun aku harus bersujud dikakimu."mohonnya
."tidak.. Sampai kapanpun aku tidak akan meninggalkan Kyuhyun meskipun Kyuhyun memintanya."
."jangan bersikap murahan Im Yoona.. Aku wanita sah Kyuhyun dan aku berhak memilikinya."
."tapi hatinya bukan milikmu."
."aku mencintainya Im Yoona..
."aku bahkan lebih mencintainya daripada dirimu."
Melihat bagaimana Yoona menetaskan airmatanya ia turut menangis tanpa suara seraya mengeratkan pegangannya pada roknya
."Kyuhyun milikku Im Yoona.. Kumohon jangan rebut dia dariku aku membutuhkannya."
."KAU YANG MEREBUTNYA DARIKU."
Gadis itu membentak dan meninggikan suaranya membuat para pengunjung cafe menatap keduanya
.
Yoona memburu nafas dengan bibir yang sedikit terbuka,tubuh yang bergetar juga mata yang memerah menahan tangis juga amarah
."aku yang lebih dulu memilikinya Jiyeon ssi... Kau yang merebutnya dariku.. KAU YANG MEREBUT KYUHYUNKU."isaknya
."kau tak melihat perut buncitku eoh aku ham..
."kau bukan hamil anak Kyuhyun Jiyeon ssi.. Tapi aku."ia menunjuk dirinya sendiri."aku hamil.. Aku hamil anaknya."
."Yoona ssi kumohon.. Mengertilah untuk kali ini saja.. Kumohon lepaskan Kyuhyun."
."aku tidak akan lagi melakukannya Jiyeon ssi."potongnya cepat
."aku takkan berbuat hal bodoh lagi dengan membiarkan Kyuhyun bersamamu.. Cukup sekali aku merelakan Kyuhyun padamu hanya untuk menanggung kesalahanmu dengan pria itu.. Apa kau tak memikirkan perasaanku?."
."kumohon jangan egois Yoona ssi aku..
."KAU YANG EGOIS PARK JIYEON.. Kau dihamili oleh pria lain dan meminta Kyuhyun menanggung dosamu.. Kau mempertahankan Kyuhyun sementara Kyuhyun tak bahagia bersamamu... Kau membiarkan kami sama-sama terluka dengan keegoisanmu...Kyuhyun tak mencintaimu Jiyeon ssi dia hanya kasihan padamu.. HARUSNYA KAU SADAR ITU."
Ia menghapus airmatanya cepat lalu berdiri dari duduknya
."aku takkan pernah melepaskan Kyuhyun meskipun kau bersujud dikakiku."ujarnya lalu melangkah meninggalkan wanita itu
."AKU MENGIDAP LEUKEMIA."
Langkahnya terhenti,dadanya dua kali lebih sakit saat mendengar pekikan yeoja itu disertai airmatanya yang mengalir
Tubuhnya bergetar dengan cairan bening yang mengalir deras namun enggan berbalik menatap yeoja itu
.
."kumohon... Biarkan aku memilikinya.. Setidaknya sampai aku mati."tangis Jiyeon lirih
Tubuhnya bergetar hebat juga nyeri disekujur tubuhnya saat Yoona mengabaikannya dan pergi begitu saja meninggalkannya
Hatinya bahkan lebih sakit dari sakit disekujur tubuhnya
Hidungnya kembali mengeluarkan darah hingga pandangannya buram dan tak sadarkan diri
.
.
.

KyuHyun ❤ Yoona StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang