Chapter 26: Decision

2.3K 253 56
                                    

HALLO!!! Masih adakah yang inget ff ini?:"( maafkan daku atas keterlambatan ini. Diriku sudah sibuk Organisasi di Kampus dan posisi aku cukup menyibukkan. Makanya belum bisa bagi waktu dengan baik huhu. Mohon maaf sebesar-besarnya buat temen-temen yang udah nunggu. Semoga gak banyak yang kabur ya readersnya :(

Yaudah soklah dibaca. Semoga gak ngecewain yaa..

-----------


London, 1 Januari 2019

Emma sedang berada dikamarnya. Sejak semalam, Emma tidak keluar dari kamarnya. Dia kembali mengurung diri dan tidak berusaha ikut dalam perayaan tahun baru. Alex dan ibunya tidak ingin memaksa Emma keluar untuk saat ini, mereka yakin Emma butuh ketenangan setelah beberapa minggu sudah kembali ceria. Bagaimanapun juga, kehilangan Tom adalah hal terberat yang pernah dialami Emma.

Setelah makan malam bersama keluarganya, dia langsung masuk ke kamar dan hanya terbaring di atas tempat tidurnya sambil melakukan kegiatan rutin bersama laptopnya. Yaitu melihat semua foto dan video tentang dirinya dan Tom. Senyum dan air mata kembali menjadi hiasan malam harinya.

Pagi ini pun masih sama. Bahkan kini dia telah membuka satu album yang khusus bertuliskan 'Christmas and New Year'. Di album itu berisi foto dan video Emma yang menghabiskan waktu natal dan tahun baru bersama. Sudah 2 kali natal dan tahun baru mereka lalui bersama. Dan ditahun ini mereka sudah berpisah. Itulah yang membuat Emma lagi-lagi merasakan sakit saat mengingat semua kejadian yang lalu.

Dia melihat foto-foto mereka sewaktu merayakan tahun baru di Winter Wonderland tahun 2017 dan perayaan tahun baru dengan pesta kembang api di New York. Semua itu memiliki kenangan yang sangat manis. Mereka terlihat mesra hampir disemua foto. Orang-orang yang melihat tidak akan menyangka kalau mereka akan berpisah.

Setelah melihat menjelajahi album dilaptopnya semalaman, Emma beralih ke ponselnya. Dia melihat seluruh isi pesan singkat yang dikirimkan oleh Tom untuknya. Semua pesan itu mengandung kata manis dan penuh cinta. Emma sampai menangis lagi saat melihat seluruhnya.

"Kenapa kau meninggalkanku, Tom?" Emma menempelkan ponselnya yang ber-Wallpaper foto dirinya dengan Tom. Suaranya terdengar mengerikan. Jerit penuh kesakitannya telah membuktikan kalau dia benar-benar kehilangan sosok Tom disisinya. Sosok lelaki yang amat dicintainya.

Dia tidak tahu bagaimana harus memperbaiki hubungan mereka. Tom seperti tidak ingin bangkit dari keputusannya untuk tidak mau menikah. Dan Emma, dia terperangkap dengan prinsip kalau hidup harus memiliki status yang jelas. Bahkan hidup bersama pasangan. Dia tidak ingin seperti orang lain yang tinggal bersama kekasihnya tanpa ada status yang jelas. Dia tidak ingin semua itu berdampak pada anak-anak mereka nantinya.

Inilah konsekuansinya. Mereka berdua sudah sangat berbeda dalam pemikiran. Tapi Emma memikirkan kembali, apa hanya karena hal itu mereka harus berpisah? Bukankah seharusnya Emma berusaha untuk meyakinkan Tom kalau kehidupan pernikahan sangatlah indah? Dan Emma tidak melakukan hal itu.

Beberapa hari yang lalu, Emma mendapatkan paket sekaligus surat undangan untuk menghadiri suatu acara awards yang sama dengan Tom. Acara ini telah memasukkan nama Emma kedalam beberapa nominasi. Diantaranya adalah Aktris Terbaik 2019 (Patricia Dalton) dalam film 'The Rebellion Love', Pasangan terbaik 2019 (Patricia Dalton & David Jared) dalam film 'The Rebellion Love' bersama Tom Felton, Best Liplock 2019 (Patricia Dalton & David Jared) dalam film 'The Rebellion Love' bersama Tom Felton, dan film 'The Rebellion' Love sendiri yang masuk dalam nominasi Film Terbaik 2019.

Setelah membaca nominasi yang ia dapat, Emma sempat merasakan sakit didadanya. Bahkan media pun sangat mendukung hubungan mereka. Tapi mereka menghancurkan hubungan itu hingga tinggal kenangan. Seperti Tom, ingin rasanya Emma menolak untuk datang ke acara itu. Dia tidak siap datang dan bertemu dengan Tom nantinya.

The Name Of Love ( Feltson )Where stories live. Discover now