Chapter 14: Spain

2.8K 315 47
                                    

Hello semuanya! Kembali lagi dengan ff gak jelas ini hehe. Maafkan untuk chapter kemarin feltson nya dikit. Alurnya lagi begini karena aku masih mikirin adegan apa lagi yang bakal dilakukan feltson supaya baper gitu pembacanya hehehe :p Okelah di baca aja yaa Chapter 14 ini. Enjoy^^


-----------

Madrid, Spain


Tom, Emma, dan Amanda baru saja sampai di Spanyol 1 jam yang lalu. Mereka segera mencari hotel untuk beristirahat setelah perjalanan yang cukup melelahkan. Tom dan Emma mengambil satu kamar dan Amanda satu kamar sendiri. Itupun karena keinginan Amanda yang merasa tidak enak kalau Emma harus tidur bersamanya dan Tom harus sendirian. Alhasil Emma hanya menyetujui segala keputusan Amanda dan Tom terlihat bernafas lega karena Amanda mengerti posisinya.

Setelah memesan 2 kamar, mereka pun menuju kamar masing-masing. Kamar Emma dan Tom memiliki connection door dengan kamar Amanda. Jadi Emma bisa kapan saja memantau Amanda tanpa perlu keluar kamar. Hari ini Emma benar-benar seperti ibu peri bagi Amanda yang selalu menemaninya.

Emma dan Tom meminta izin kepada Alfonso untuk mengambil cuti tambahan sebanyak 3 hari ke depan. Mereka menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada Amanda dan Josh dengan detail kepada Alfonso, dan syukurnya Alfonso dapat mengerti dan memberikan mereka waktu 3 hari untuk mencari Josh. Proses shooting mereka sudah sampai di akhir film. Mereka tidak menyangka akan merampungkan film ini hanya dalam kurun waktu satu tahun.

Emma membantu Tom menaruh pakaian mereka ke dalam lemari yang ada di kamar hotel ini. Pakaian yang dibawa mereka hanya sedikit. Bahkan mereka hanya menggunakan satu koper besar yang dipakai untuk berdua. Karena mereka hanya berencana tinggal di Spanyol selama 3 hari. Hanya Amanda yang membawa satu koper besar yang diisi oleh bajunya dan baju Josh. Entah untuk apa dia membawanya. Tom dan Emma tidak berani menanyakannya untuk sekarang ini.

Setelah merapikan pakaian, Emma mengeluarkan peralatan mandi dan bersiap untuk membersihkan badan. Baru dia akan berjalan ke arah kamar mandi, Tom sudah menghalangi pintu kamar mandi dengan tubuhnya. "Kau mau kemana?" Tom menyeringai sambil bertanya.

"Tom. Jangan bercanda. Aku lelah. Aku ingin menyegarkan diri dengan air hangat selama 30 menit. Hanya 30 menit. Kumohon." Emma sepertinya sedang tidak ingin bercanda dengan Tom. Wajahnya benar-benar lelah. Bukannya menggeser tubuhnya, Tom malah melangkah mendekati Emma dan memegang kedua pinggangnya.

"Ada apa?" Tom bertanya lembut. Bibirnya mengecup kening Emma sekejap sebelum menatap ke arah mata cokelat milik kekasihnya itu. Emma sendiri hanya menghela nafasnya dan mengangkat kedua bahunya.

"Aku khawatir pada Amanda. Bagaimana kalau kita tidak bisa menemukan Josh selama 3 hari disini? Bagaimana perasaannya nanti, Tom?" Emma berseru dengan nada sedih. Dia benar-benar menyayangi Amanda seperti adiknya sendiri. Kedekatan mereka di lokasi shooting benar-benar membawa dampak positif di kehidupan asli mereka. Kini Emma dan Amanda sudah seperti saudara yang akan sulit dipisahkan.

"Kita akan cari terus. Kemana pun. Sampai ke ujung dunia akan terus kutemani Amanda mencari Josh. Asal semua itu kulakukan bersamamu. Kau dan Amanda sama-sama penting di hidupku sekarang." Tom mencoba menenangkan Emma yang ikut larut dalam pemikiran akan Josh. Dia tidak ingin Emma terus berlarut dalam kesedihan yang dialami Amanda dan membuatnya malah berputus asa. Tom ingin Amanda dan Emma memiliki semangat yang tinggi dalam proses pencarian ini.

Emma memeluk Tom dengan erat. Dia sudah habis kata. Tidak tahu lagi apa yang harus dikatakannya pada Tom. Emma menyandarkan kepalanya di dada Tom dan merasakan dadanya yang naik turun seiring nafas Tom masuk dan keluar dari tubuhnya. Tubuh ini begitu nyaman untuk dipeluk oleh Emma. Tubuh ini seperti sudah dirancang hanya untuk Emma.

The Name Of Love ( Feltson )Where stories live. Discover now