penicilium [Tujuh]

10.8K 1.4K 172
                                    

Kau tidak bisa memilih sebuah kenyamanan dan kehangatan datang dari mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau tidak bisa memilih sebuah kenyamanan dan kehangatan datang dari mana. Bisa jadi datang dari sesuatu yang kita benci. Itu akan membuatmu benar-benar merasa gila.

"Ibu aku tidak mau baju yang ini."

Lagi-lagi Taehyung merajuk. Membuat Hana bingung, membuat Jimin jengah, membuat Jungkook ingin muntah.

"Aku maunya yang itu bu, pororo."

Mata Jungkook terpejam lelah saat telunjuk Taehyung mengarah padanya. Otaknya bertanya-tanya, kemana perginya Kim Taehyung anggota genk Bangtan itu. Apa Taehyung punya kelainan pada kepribadiannya? Seperti kepribadian ganda misalnya.

Nyonya Kim memang sengaja membelikan piyama bermotif kartun untuk ketiga putranya. Entah kenapa dia suka sekali melihat putranya yang sebenarnya bukan lagi digolongkan dalam species anak-anak menggunakan piyama yang menurutnya lucu-lucu itu.

Taehyung sih tidak menolak, dia 'kan memang otaknya setengah-setengah. Jungkook sih lebih biasa saja, risih sih, tapi mau bagaimana lagi. Lain dengan Jimin, liat saja--pemuda itu matanya sudah memerah, mukanya ditekuk, bibirnya mengerucut. Dalam hati dia terus bertanya pada Tuhan sampai kapan Ibunya akan berhenti memperlakukan dirinya seperti bayi?

"Yaampun Tae, itu lucu kok." wanita itu tersenyum gemas, menghampiri ketiga putranya yang sedang berjejer menggunakan piyama.

"Tapi bu, lucu punya Jungkook."

"Punya mu lucu, berhentilah merengek." keluh Jungkook

"Diam kau! Aku tahu akal licikmu!"

Akal licik? Apa maksudnya? Apa mengatakan jika piyama itu lucu adalah akal licik? Taehyung memang sulit dimengerti.

Jungkook pasrah, lebih memilih melangkah menuju ruang TV yang sudah ditata sedemikian rupa dengan beberapa lembar kasur lipat, selimut tebal dan bantal warna-warni. Malam ini setelah Ibu dan Ayahnya pulang dari Busan, mereka merencanakan sebuah pesta Piyama.

Mereka akan menonton film, memakan cemilan dan tidur bersama di depan TV. Kekanakan sih, Jungkook tak kaget dengan tingkah kedua orang Tua angkatnya yang lumayan kekanakan.

"Tunggu! Ada apa dengan kakimu?" Hana menghampiri Jungkook setelah wanita itu menangkap pemandangan kaki sang putra terbalut perban.

"Tidak sengaja menginjak pecahan mangkuk, bu."

Tatapan wanita itu ketara khawatir, lalu beralih cepat menuju Taehyung dengan raut yang lumayan tajam. Merasa mendapat tatapan intimidasi, Taehyung merespon cepat dengan menggeleng.

"Bukan aku bu, malah aku yang membantunya." Nadanya kelewat kesal. Hana menoleh pada Jungkook mencari kebenaran atas perkataan Taehyung. Pemuda itu menggaruk kepalanya pasrah, lalu mengangguk, mengiyakan perkataan Taehyung.

Penicillium [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang