Penicillium [dua]

12.6K 1.6K 56
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada orang Tua yang sanggup menerima keadaan buruk putranya. Sedih, tentu saja. Bukankah seorang anak diciptakan dan dilahirkan dengan iringan doa dan harapan akan sebuah kebahagian jika dia lahir?

Tapi kenapa tidak dengan Jeon Jungkooknya? Hana selaku sang Ibu terus bertanya diam-diam pada Tuhan. Dia mungkin tak mengandung dan melahirkan Jungkook, tapi bukan berarti hatinya tidak hancur mendengar penuturan dokter soal Kondisi si bungsu.

Putra anda mengalami ganguan pada mental dan Trauma cukup serius.

Sungguh tak ada pandangan jika anak yang membuatnya jatuh cinta dengan senyum polos itu hidup dengan tidak baik. Bahkan ketika dokter menunjukan beberapa bekas luka di tubuh Jungkook, wanita itu hampir saja jatuh ke dalam alam bawah sadarnya.

Sebuah luka yang tersembunyi begitu apik.

Menyesal? Tidak. Pasangan suami -istri itu tak menyesal sama sekali. Mereka menjadi semakin menginginkan Jungkook. Anak itu harus menjadi putra mereka seutuhnya, putra yang berhak bahagia dan sehat. Layaknya si kembar, putra kandungnya.

Lalu ketika dokter memberi angin segar dengan sebuah terapi untuk anak itu, pasangan Kim sungguh bahagia.

Bungsunya akan sembuh dan bahagia. Dan sebagai langkah pertama, pasangan itu mulai menggali tetang Jeon Jungkook.

Dan disinilah mereka sekarang...

"Jungkook datang saat usinya 10 tahun bersama seorang polisi. Anak itu adalah korban kekerasan Ayahnya. Selebihnya kami tak tahu tentang Ibu dan sanak keluarga lainnya karena Jungkook selalu enggan untuk berbicara mengenai mereka. Butuh 1 tahun untuk Jungkook mau membuka Suara. Memang benar dokter menvonisnya memiliki ganguan mental berat.

Tapi selebihnya dia baik-baik saja. Anak itu hanya takut akan masalalunya. Dia benci hujan dan petir. Dia juga benci pertengkaran. Selebihnya dia normal dan tidak menyakiti orang lain. " Jelas Suster kepala.

Sepasang suami-istri itu saling mengenggam jemari mereka kuat. Lalu menatap dengan senyum yang ketara paksa.

Sungguh mereka sedang tidak menyesal mengadopsi Jungkook setelah tahu keadaan Anak itu. Mereka hanya tak menyangka anak itu memiliki riwayat hidup menyedihkan.

Dan setelah tahu itu mereka menjadi semakin ingin melindungi Jungkook, menjadikan anak bungsu mereka, menjadikan dia adik bagi si kembar.

"Jeon Jungkook!" panggil Hana

Pemuda bergigi kelinci itu menoleh lalu tersenyum lebar mendapati kedua Orang tuanya sudah keluar dari kantor suster kepala. Jungkok langsung menyudahi acara bermainnya dengan adik-adik kecil yang hampir 1 bulan tak dia jumpai.

"Kalian sudah selesai?" Tanya pemuda itu antusias. Senyum lebarnya masih terpatri.

Jungkook memang lebih sering tersenyum sekarang. Sejak pemuda itu memanggil Hyunsik dan Hana menjadi Ayah dan Ibu.

Penicillium [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang