#34

29.2K 1.2K 29
                                    

Sorry banget baru bisa update sekarang, dari kemaren banyak ulangan trus dan juga tugas. Semoga suka chapter ini :)

<•~•>







Sebelum baca, chapter 33 aku private. Jadi bagi yang belum baca ayo baca :) thankyou






<•~•>

Beberapa hari kemudian...

Masih berada di Paris tentunya. Werlyn sudah siap dengan segala pakaiannya untuk menyambut malam tahun baru. Beberapa hari yang lalu, ia sudah merayakan malam natal bareng bersama suaminya.

Landon memberikannya sebuah tas beserta jam tangan yang tentunya harganya sangat luar biasa. Werlyn juga memberikan ia sebuah jam tangan beserta kaca mata yang harga juga luar biasa.

Kapan mereka membeli semua barang itu?

Mereka membelinya diam-diam. Seperti Werlyn yang membeli saat Landon pergi ke toilet waktu di mall. Landon, ia membelinya saat Werlyn sedang malas untuk ke luar waktu itu. Jadi lelaki itu pergi sendiri.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Landon sambil memakai dasinya.

"Iya tentu." Jawab Werlyn.

"Ah dua hari lagi kita pulang, padahal aku masih mau di sini." Kata Landon.

"Ya sudah kau saja, aku mau pergi bersama temanku dan melakukan persiapan untuk masuk sekolah." Balas Werlyn sambil memakai sepatu wedgesnya.

"Bagaimana kalau aku ingin berdua denganmu?"

"Bisa saja, tapi aku masih memilih pilihan pertama."

"Ayolah kita tinggal 3 hari lagi disini, kau tau kalau kita pulang, belum tentu aku akan selalu melihat wajahnya setiap bangun tidur." Gerutu Landon sambil tersenyum hingga matanya ikut tersenyum juga.

"Tidak Landon, aku mulai bosan dengan Paris. Aku akan mau jika kau mengajakku ke pulau Maldives."

"Ah jadi kau mau kesana." Kata Landon sambil menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalau begitu bulan Januari mari kita pergi kesana." Ucap Landon.

"Jangan bercanda Landon, kita baru saja pergi."

"Aku tidak pernah bercanda kalau masalah kita."

"Simpan saja janji perjalanan ke Maldives, dan jadikan itu sebagai hadiah kelulusanku saja."

"Baiklah, kalau gitu ayo masuk." Ucap Landon lalu membukakan pintu mobil untuk Werlyn. Setelah itu Landon juga masuk dengan pintu yang satunya lagi.
.
.
.
Dengan daratan yang di selimuti butiran kecil berwarna putih dan juga jernihnya air asin di depan mereka. Sugu dingin juga menusuk kulit mereka karena semakin hari malam, semakin turun juga suhu udara.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Werlyn.

"Jam 8 malam, kenapa? Apa mulai bosan?"

"Masih ada 4 jam lagi, begitu lamanya. Aku bosan dan juga mengantuk."

"Kalau begitu kemarikan kepalamu." Kata Landon lalu menepuk bahunya sambil tersenyum pada Werlyn.

"Baiklah kalau begitu, tapi jangan salahkan aku kalau bahumu akan sakit."

"Tidak masalah karena aku melakukannya untukmu."

"Yayaya terserah." Setelah itu Werlyn tidur di bahu Landon selama 1 jam setengah. Landon merasa bahunya cukup sakit, ia tidak berani bergerak karena takut membangunkan Werlyn.

"Kau sudah bangun?" Tanya Landon saat merasakan pergerakan pada bahunya.

Werlyn mengangguk pelan. "Apa masih lama?"

"Sangat."

Werlyn mempoutkan bibirnya lalu menghadap ke laut. Jam semakin mendekat ke tahun baru, mulai banyak orang yang berada di pantai. Tidak banyak pasangan yang ingin menyaksikan detik-detik pengantian tahun ini.

Waktu berlalu cepat, akhirnya pengantian tahun bisa dihitung dengan jari. Semua orang di pantai mulai berteriak sambil menghitung.

Lima.

Empat.

Tiga.

Dua.

Satu.

"HAPPY NEW YEARRRR!!!!!" Teriak Werlyn lalu tanpa ia sadari melompat ke Landon sambil mengalungkan tangannya di leher lelaki itu.

"Happy new year, love you." Ucap Landon pada Werlyn dan memeluknya.

Werlyn tersenyum mendengarnya. Ya beberapa hari sebelumnya, wanita itu mulai membuka hatinya pada Landon dan berusaha melupakan Willow.

"Love you too." Balas Werlyn di dalam hatinya. Wanita itu masih belum bisa mengucapkannya terus terang pada lelaki di depannya.

Landon melepas pelukan mereka dan tanpa di sengaja pandangan mereka menangkap pasangan yang sedang berciuman. Dengan cepat Werlyn langsung menbuang pandangan itu, tapi Landon mengetahui gerak Werlyn.

Landon menarik tenkuk Werlyn dan mendekatkannya ke wajah Lelaki itu. Jarak mereka hanya berapa senti dan dengan cepat Landon menepis jarak mereka dan menautkan bibir mereka.

Werlyn membalas ciuman itu dengan sendirinya. Hatinya meminta untuk membalas ciuman tapi berbeda dengan pikirannya. Selesainya, Werlyn merasa jantungnya seperti habis berlari beberapa kilometer.

Padahal ini bukan pertama kalinya mereka melakukan ciuman. Apa begitu cepatnya, wanita itu mulai mencintai lelaki itu?

Double up gak nih?

2017.11.14

CLOSE STRANGER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang