Part 12

781 87 91
                                    

Author pov

Sore itu Azzurra sedikit terlambat sampai di rumah, karena pekerjaan kantor yang harus terselesaikan besok pagi-pagi dan harus secepatnya di serahkan ke atasan.
Memikirkan segala kemungkinan yang nantinya terjadi, Zurrapun memutuskan untuk menyelesaikannya hari ini juga.

Wanita itupun telah memberitahu pada Fathan, suaminya jika dia akan sedikit terlambat sampai ke rumah.

Suasana yang sudah mulai temaram dan lalu lintas yang sedikit berkurang kepadatannya dari jam biasanya dia pulang kantor membuatnya bisa sedikit mempercepat laju motornya.

Udara dingin menerpa jemari-jemari tangannya yang tanpa terbalut kaos tangan seperti biasa.

Lampu-lampu kota mulai menyala di sepanjang jalan raya menandakan jika hari telah beranjak menuju petang.

Azzurra terus menjalankan laju motor maticnya membelah jalan raya.
Hingga setelah hampir lebih setengah jam diapun berhasil sampai di depan rumah yang berpagar teralis cukup tinggi berwarna kuning keemasan.

Dia buka gerbang pintu rumah orangtuanya yang tak terkunci setelah sebelumnya mematikan mesin motor dan memarkirnya sebentar. Setelah pintu terbuka diapun kembali menyalakan mesin motornya dan menjalankannya perlahan memasuki halaman rumah.
Begitu motor telah terparkir dan pintu gerbang dia tutup kembali, Azzurrapun berjalan menuju ke pintu utama rumah.
Perlahan dia ketuk pintu sembari mengucap salam.

" Assalam mualaikum.. "

Tok tok tok

Tiga kali Azzurra ketuk pintu sampai kemudian pintu terbuka dan muncul sosok perempuan baya yang masih terlihat cantik diantara gurat-gurat usia yang tak lagi muda.

" Waalaikum salam.. Baru pulang jam segini Zurra ?"

Bertanya wanita itu begitu membuka pintu dan melihat anaknya yang telah berdiri di hadapannya.

" Iya umi, kerjaan kantor numpuk.., tapi Zuu udah ijin kak Fath.. "

" Yaudah, sana sambut suami kamu, dia udah nungguin kamu dari tadi.. "

Azzurra mengangguk.

Setelah bersalaman mencium tangan uminya diapun beringsut menuju ke kamarnya.

Lelah yang sangat nampak tergambar di wajah Azzurra.

Entah kenapa, saat ketika dia berada di dalam rumahnya dia merasa telah memasuki sebuah ruang yang menjadikannya enggan untuk berada di dalamnya.
Sejak ada Fathan terlebih lagi.

Pintu dia buka perlahan dan memasukinya dengan langkah pelan.

" Sibuk sekali hari ini Zurra ?"

Sambutan Fathan sedikit bernada sinis.
Azzurra hanya berdehem dan menjawab lirih seperlunya.

" Ada tugas dari atasan. "

" Ini hari pertama kamu masuk kantor loh.. "

" Justru karena itu banyak tugas tertunda yang harus aku selesaikan. Terlebih ini hampir memasuki awal bulan jadi ngurusin gaji karyawan juga nanti.. Jadi akan sangat menumpuk pekerjaan yang harus aku selesaikan. "

Fathan hanya mendesah saja.
Setelahnya dia berdiri dan menghampiri Azzurra yang lagi sibuk melepas sweater yang membalut tubuhnya.

" Aku mau kamu Zuu.. Udah dari tadi aku nungguin, gak tahan lagi. "

" Zurra belum mandi, belum sholat magrib juga kak. "

" Menolak kemauan suami itu haram. "

" Dan meninggalkan kewajiban sholat juga lebih berdosa, apalagi hanya untuk sesuatu hal yang masih bisa ditunda. "

Kisah Sedih AzzurraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang