Mendengar penuturan Junhoe, tangisan Yunhyeong bertambah kencang. Walaupun tidak mengetahuinya secara detail, tapi ia sangat tahu apa yang sedang Junhoe hadapi, "Hiks... kalau begitu hiks.. cari alasannya! Temukan orang lain hiks.. yang bisa kau jadikan alasan untuk bertahan, Junhoe-ya!"
"Hei," Junhoe mengangkat dagu Yunhyeong agar ia dapat melihat wajahnya, ia tersenyum ketika mendapati wajah Yunhyeong yang berlinangan air mata, "Kau sudah terlalu jauh, jangan terlalu memikirkanku. Tenang saja, aku akan mencari seseorang yang bisa kujadikan alasan untuk itu."
Yunhyeong berhenti menangis, namun masih sesenggukan. Ia menghapus jejak air mata di pipi dengan punggung tangannya.
"Kau harus berjanji padaku," Yunhyeong mengangkat jari kelingkingnya dihadapan Junhoe.
Junhoe menatap kelingking itu dan wajah Yunhyeong bergantian, kemudian ia menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Yunhyeong.
"Berjanjilah, kau tidak mengulanginya lagi, tidak mencoba bunuh diri lagi, tidak melakukan hal bodoh lagi dan kau juga harus melanjutkan hidupmu sebagaimana mestinya," Yunhyeong berkata dengan suara parau karena terlalu lama menangis.
"Aku berjanji."
Yunhyeong mengingatnya, jadi Junhoe menjadikan dirinya sebagai sebuah alasan untuk bertahan selama ini? Yunhyeong merasa sangat bersalah, keputusannya saat menjadi kekasih Chanwoo waktu itu pasti sangat menyakiti hati Junhoe. Yunhyeong bingung harus bagaimana sekarang. Ia takut Junhoe sudah tidak memiliki perasaan untuknya. Apa ia harus mengatakannya pada Junhoe? Bagaimana jika Junhoe sudah tidak menyukainya lagi? Ah, Yunhyeong jadi bingung sendiri. Yunhyeong menggigiti bibirnya gelisah.
Ia memutuskan untuk mengecek kalender di ponselnya. Tiga hari lagi. Kali ini Yunhyeong yakin hari itu adalah saat yang tepat untuk mengatakannya pada Junhoe.
•••••••
Junhoe memarkirkan motor sportnya di garasi dan melepas helmnya, kemudian masuk ke dalam rumahnya lewat pintu utama.
Gelap.
Junhoe tidak bisa melihat apapun, ia merapat ke dinding dengan tangannya yang mencari-cari saklar lampu. Setelah ketemu, ia menekannya hingga lampu menyala terang.
"HAPPY BIRTHDAY, KOO JUNHOE!"
"Eh?" Junhoe sedikit terlonjak kaget karena mendengar sebuah suara di sudut ruang tamunya. Ia tertegun mendapati sesosok makhluk manis yang berdiri di sudut sana dengan latar belakang dinding rumahnya yang telah didekorasi khas pesta ulang tahun.
Tunggu. Benarkah hari ini Junhoe ulang tahun? Junhoe sendiri bahkan tak mengingatnya.
"Saengil chughahamnida... saengil chughahamnida.... saranghaneun Koo Junhoe, saengil chughahamnida..." Junhoe mendekat ke arah Yunhyeong yang sedang menyenandungkan lagu ulang tahun untuknya sambil menyalakan lilin kue ulang tahun yang terletak di atas meja.
Junhoe tertegun sebentar. Darimana Yunhyeong tahu hari ini ulang tahunnya? Junhoe sendiri sudah tidak peduli lagi dengan hari ulang tahunnya. Tapi, Yunhyeong.... lelaki manis itu bahkan sempat-sempatnya mendekorasi ruang tamu rumahnya, membeli kue ulang tahun, dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Bahkan, hari ini adalah pertama kalinya untuk Junhoe ada seseorang yang merayakan ulang tahunnya seperti ini.
"Darimana kau tahu tanggal lahirku?" tanya Junhoe.
"Itu tidak penting. Sudah, sekarang buat permohonan lalu tiup lilinnya," titah Yunhyeong.
YOU ARE READING
Uncertain • JunHyeong •
FanfictionYunhyeong mengira ia jatuh cinta pada Chanwoo, tetapi ia malah terus memikirkan Junhoe. Song Yunhyeong Koo Junhoe Jung Chanwoo other cast JunYunChan / JunHyeong / YunChan ☡Warning☡ boyxboy/YAOI Homophobic Don't Read!
Chapter 17-END
Start from the beginning
