Sebenarnya bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun, Devon memutuskan untuk singgah sebentar di kantin, tempat makan siomay favoritnya, semoga masih buka!
Ditemani sohib dinginnya, Aldo.
"Bang! Siomay nya masih?" tanya Devon sambil mengintip keberadaan abang tukang siomay.
"Kagak. Udah habis dari tadi. Ini saya teh lagi nunggu jemputan juga" jawab abang tukang siomay--Devon gak tau namanya.
"Yah. Habis siomay nya, Do" ujar Devon berbalik menatap Aldo.
Yang ditatap hanya mendengus.
"Gue kan udah bilang daritadi, bego. Ini tuh udah jam pulang" setelah berkata seperti itu, Aldo berbalik dan setelah mengucapkan thankyou kepada abang tukang siomay, Devon mengejar Aldo.
"Ih, jangan ditinggal dong gue, ah!" teriak Devon kepada Aldo yang sudah berjalan duluan.
Dasar kunyuk. Untung Devon sabar menghadapi cobaan memiliki sahabat seperti Aldo.
"Aldo! Do!" panggil Devon, Aldo menoleh dan Devon mengisyaratkan untuk melihat ke tengah lapangan.
"Apaan?" Aldo mendekat, dan mendapati banyak siswi yang sedang berlatih cheerleader disana.
"Itu Do! Cewek yang kemarin gue bayarin di toko buku!" ujar Devon histeris sambil tersenyum.
"Yang mana sih?" tanya Aldo menerka-nerka dan menyipitkan matanya.
"Yang lagi nguncir rambut!" ujar Devon dengan semangat.
Aldo menatap siswi itu dengan serius,"Itu yang lagi digebet sama Brandon, goblok!" ucap Aldo dengan mantap yang membuat Devon menganga.
-0-
YOU ARE READING
Relation-skip
Short StoryDevon, cowok humoris yang banyak banyak omong dan malas, namun otaknya cukup encer. Devon, cowok yang sayang keluarga dan sahabat-sahabatnya. Devon, cowok ramah yang harus memilih. Dan merelakan. ______________ RANK!♡ #843 in Short Story (25.11.2...
