Akibat dari pita merah

1.2K 155 6
                                    

" TIDAAAKKK!!" Teriak wayo menggema diruangan gelap itu.
Kit membuka selimut mayat itu, dan menemukan pita merah tadi diikat di alat kelamin mayat itu.

" Wayo! Berisik tahu!"

Wayo dengan gemetaran dan masih keringat dingin, " Kit, kit kau memang muka tembok melihat mayat diam seperti itu tidak ada rasa takutnya sama sekali. Kau robot apa manusia sih?"

" Memang iya dia mayat diam, kalau dia gerak namanya bukan mayat, tapi makhluk jadi jadian." kit mengambil sesuatu ditubuh mayat itu, wayo sedikit menjijit dan mengintip belum berani mendekat. " Kau mau apa ai kit?"

" Lihat wayo apa yang aku dapat, ini pita merahnya." Tunjuk kit dengan bangga.

" Ya dewa, terima kasih atas keberkatanmu."

Wayo berjalan mendekati kit, dengan girang seperti melupakan ketakutannya tadi, mengambil pita merah yang ada ditangan kit, " Terima kasih teman, jika tidak ada kau mungkin aku sudah pingsan disini."

Kit menarik tangan wayo," Ayo kita keluar dari sini."

" Mission completed!" wayo mengangkat tangannya, dan tos ke tangan kit.

Akhirnya mereka keluar dari ruangan kelam itu, dan menghampiri senior ming yang sudah berjaga di balik pintu.

" Bagaimana kalian berhasil?" Tanya ming khawatir ke arah kit dan wayo, sudah pasti lebih dominan ke kit.

" Berhasil pi, lihat." Tunjuk wayo dengan pita merah dan tunjuk kit dengan pita hijau.

" Bagus, aku sempat khawatir , tadi aku sepertinya mendengar kalian berteriak." ujar Senior ming.

" Yang jelas bukan aku, tuh." tunjuk kit ke arah wayo.

"Aku.. Aku sangat ketakutan pi, untung ada kit disampingku, dia pun juga yang mengambilkannya untukku." Jawab polos wayo sambil memeluk kit.

Ming yang melihat mereka berpelukan ada rasa cemburu dalam hatinya. " Hei tidak perlu berpelukan, kasian kitty."

" Loh kenapa pi? Kami memang sudah bersahabat lama." jawab polos wayo.

" Jadi kalian hanya bersahabat?" Tanya ming penasaran.

Dibalas anggukan bersamaan oleh wayo dan kit.
" Jadi bolehkah aku mulai mengejar sahabatmu wayo?" Tanya ming to do point.

" Silahkan saja pi, dengan
senang hati." kata wayo, dan kit yang mendengar percakapan mereka, hanya melongo melihat ming dan wayo bergantian.

" Tapi apakah pi siap?"

"Siap untuk?"

" Sahabatku ini pi, grumpy abis!
Dan.."

" Dan?"

" Dia sebenarnya baik hati di balik tsunderenya." wayo merangkul bahu kit. Lalu ming mencubit ujung hidung wayo dengan gemas,

" Tenang saja nong wayo, dia akan ditangan yang tepat."

Belum selesai ming bicara, datang phana menghampiri mereka, dengan muka masam melihat keakraban ming dan wayo menyulut kekesalannya.

Sejak kapan mereka menjadi akrab?

" oi ming." Panggil phana kesal, ming pun melepas cubitannya diujung hidung wayo.

" Ehm pha, apa."

" Apa si kuntet sama si kitty ini berhasil ambil pitanya?." tanya pha dengan nada kesal.

Ming menunjukkan kedua pita diangkat didepan wajah pha ,sambil memainkan alisnya naik turun.
"Yakin mereka yang mengambilnya bukan karena campur tanganmu?" Tanya kesal phana lagi.

" Pi pha kami sendiri yang mengambilnya!" Kata kesal kitty.

Phana mendekati tubuh kit yang mungil dan berbisik,
" Awas kalau aku melihat ada kecurangan disini." phana sambil sinis ke arah wayo, dan kit berulang ulang, lalu menarik kasar bahu sahabatnya ming. Dan menjauh dari wayo dan kit.

" hai teman apakah kau membantu mereka." Bisik phana ke ming.

"Tidak kawan tenang saja, kenapa kau curiga sekali?" ujar ming.

"Lalu apakah kau menyukai si kuntet itu?" Tembak phana.

" Haha pha, kau seperti seorang ibu yang posesif, kau menunjukkan rasa tidak sukamu didepannya, dan sekarang kau seolah olah takut kehilangan dia. Jangan jangan kaau.."
Tunjuk ming ke wajah phana.

" Diam dan jangan banyak bicara, kita akan meeting lagi untuk permainan ospek berikutnya.

********

" Rencanamu kali ini apalagi pha?" Tanya salah satu panitia ospek juga , teman seangkatan phana dan ming, namanya ray anak fakultas kedokteran juga.

Selagi para junior sedang istirahat dan makan siang dibarengin makan sore. Para senior, panitia inti mengadakan rapat di ruangan tertutup, dan duduk membentuk lingkaran berdiskusi.

" Bagaimana dengan jurit malam?" ide gila phana keluar lagi, maklum memang dia ketua ospek yang palung kreatif untuk hal ini, apalagi demi tercapai menyiksa juniornya.

"Konsep jurit malam seperti apa yang kau maksud ai pha?" Tanya ming, yang sudah bisa membaca pikiran kotor pha.

" Membiarkan mereka memilih pasangan mereka masing masing, setiap kelompok terdiri dua orang, dibekali hanya 5 batang korek api, dan satu lilin ukuran 5cm, dan mereka harus menempuh jarah 1km untuk mengambil sesuatu dengan misi yang kita kasih." Phana menjelaskan dengan lancar.

" Ah hebat sekali rencanamu ai pha, lalu selama mereka berjalan itu, kita takut takuti, jadi sebagian dari kita berpura pura jadi hantu yang menakuti mereka, di make up lah biar semakin seru." Ujar chery mendukung rencana gila phana, iya dia setuju wong dia naksir phana.

" Tempatnya?" Tanya sun.

" Dibelakang kampus ini aja. Jarak antara ruangan lab yang sudah tidak terpakai dengan jalan setapak sampai ke ujung lapangan itu sudah dikira kira sekitar 1km atau kurang." Kata phana.

" Kau yakin pha? Bagaimana jika ada yang pingsan atau punya penyakit asma dan jantung, bagaimana resiko dan akibatnya? Apakah kau sudah memikirkan sejauh itu?" tanya ming khawatir.

"Ah kau mulai lagi parno, sebelum dimulai yah kita menanyakan kesediaan mereka dulu, bagi yang punya penyakit yang kau sebutkan tadi tidak diwajibkan ikut." kata pha.

"Lalu misi apa yang kau maksud?" Tanya kemon.

"Suruh dia menulis note yang pulpen yang kita sediakan di lab itu, nama senior yang paling dia benci dan menulis kesan pesan dua kata dan menulis siapa nama penulisnya." Ide phana.

" Mereka sudah pasti ketakutan ai pha, bagaimana mereka bisa menulisnya?" Tanya kemon lagi.

" Nah itu dia tantangannya." kata mick.

" Oke kumpulkan tangan kalian ,, 1..2..3.. Hosh hosh fakultas kedokteran cool !." Teriak ming, dan menyatukan tangan mereka dan berteriak iel iel anak kedokteran sambil mengangkat kedua tangan kesamping gerakan seperti hero.

" Oke lets do it!" ucap ketua ospek tahun ini, Phana.












Bersambung

Vomen

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Terima kasih

Koala KuntetWhere stories live. Discover now