PART 8

218 12 0
                                    

    Semua murid SMA Harapan yang ikut dalam camping sudah berada di bus dan duduk ditempat masing-masing, namun mereka semua masih menunggu kedatangan Reynaldi, Fauzan, dan Adit yang tak kunjung datang.

"Bu, kita berangkat kapan? Ini udah siang." Protes salah satu murid perempuan jengkel.

"Kita masih nunggu tiga murid lagi anak-anak, kita tunggu selama 10menit lagi, kalau mereka tidak datang, kita berangkat." Jelas guru itu detail.

    10 menit  berlalu, mereka belum datang juga, guru yang tadi berbicara pun akhirnya menepati janji nya dan mereka semua berangkat meninggalkan Reynaldi, Fauzan dan Adit.

●●●●●●

Disisi lain

    Reynaldi, Fauzan dan Adit baru saja melesat menggunakan motor nya masing-masing ketempat dimana titik kumpul berada. Namun begitu sampai disana, tidak ada orang.

"Lah kok gak ada orang rey, kita ditinggalin?" Ujar Adit heran.

"Gue juga gak tau lah, coba lo telpon Liza." Perintah Reynaldi dan diangguki oleh Adit.

    Buru-buru Adit mengambil ponselnya yang berada didalam tas punggung nya, dan langsung menelpon Liza.

"Rey, kita disuruh nyusul kesana, harus ikut." Ucap Adit setelah memutus telepon nya.

"Yaudah ayo, gue tau jalan kok. Lo sih zan, kelamaan mandi, kaya cewek aja." Ujar Reynaldi seraya memakai helm nya.

    Mereka bertiga pergi menggunakan motornya masing-masing, yang dikomandoi Reynaldi.

●●●●●●

    Murid SMA Harapan sudah tiba dipuncak dan mereka semua sudah berhamburan mencari tempat dimana mereka akan membangun tenda nya masing-masing.

    Reynaldi dan yang lainnya pun sudah sampai, mereka memarkirkan motornya disamping bus yang sudah terparkir sejak tadi.

"Akhirnya kita sampai juga." Ucap Fauzan seraya menyapu pandangan nya mencari sesuatu.

"Lu nyari apaan si, baru sampe juga." Protes Adit.

"Ini semua gara-gara lo! Coba aja lo mandi nya cepat, pasti kita gak akan ditinggalin." Sela Reynaldi menunjuk-nunjuk dada Fauzan pelan dan langsung bergegas pergi ketika melihat Nathalie yang sedang kewalan memasang tenda nya.

    Reynaldi berjalan menghampiri Nathalie, ia terkekeh melihat Nathalie yang sibuk sendiri sedangkan teman-temannya sedang asyik beristirahat sambil makan cemilan.

"Perlu gue bantu?" Tanya Reynaldi ketika sampai dihadapan Nathalie.

"Gak usah, gue bisa sendiri."

"Yakin?"

"Iya."

    Setelah menjawab ketus tawaran Reynaldi, terlihat jelas bahwa Nathalie sangat kewalahan yang membuat Reynaldi terus terkekeh.

"Lo itu perlu bantuan gue, gak usah sok bisa kalo emang gak bisa!" Ucap Reynaldi mengambil alih pekerjaan Nathalie.

"Ih rey, gak usah! Gue bisa kok."

    Karena Reynaldi terus memaksa, akhirnya Nathalie mau tidak mau harus menerima bantuan dari Reynaldi. Nathalie beranjak dari jongkok nya dan berjalan menghampiri teman nya yang sedang duduk bersantai dibawah pohon yang rindang.

●●●●●●

    Malam ini, semua murid yang mengikuti camping berkumpul membuat bulatan diantara api unggun, Amora duduk disamping Fauzan, Liza duduk disamping Adit, dan Nathalie mau tidak mau duduk disamping Reynaldi yang sibuk memainkan gitar yang ia bawa.

"Lo kalo main gitar yang benar bisa gak sih? Gak usah sok bisa kalo emang gak bisa!" Ujar Nathalie pada Reynaldi.

"Lo sabar aja dulu, gua mau bawain satu lagu buat lo."
"Teman-teman perhatian! Gue akan bawain satu lagu buat Nathalie, tolong jangan ada yang berisik!" Lanjut Reynaldi menarik perhatian semua murid dan tanpa aba-aba lagi Reynaldi langsung memainkan gitarnya.

"Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku

Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya

Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedih

Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah telah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku"

    Menyakikan lirik terakhir, Reynaldi menaruh gitar nya dan mengeluarkan setangkai bunga mawar dan memberikannya kepada Nathalie, membuat seluruh murid perempuan yang melihatnya berteriak histeris.

"Rey, lo romantis banget." Ucap Nathalie kagum dengan mata yang berkaca-kaca dan akhirnya tumpah membasahi pipinya.

"Gak usah nangis, gue sayang sama lo tulus, dan gue akan selalu nunggu sampai lo buka hati lo kembali." Ujar Reynaldi seraya menghapus air mata Nathalie yang membasahi pipinya, Nathalie langsung memeluk Reynaldi erat dan Reynaldi pun membalas pelukannya.

Tbc

●●●●●●

Semoga kalian dapet feelnya, maaf pendek, bingung mau lanjutin nya.
Jngan lupa vote!

KARMAWhere stories live. Discover now