PART 2

421 13 0
                                    

Amora POV

"Hoammm...." Ujarku, aku bangun dari  tidurku yang tidur disebelah Nathalie. Terlihat Nathalie sangat lelah, dia tidur sangat pulas sekali.

"Kasian temanku yang satu ini." Ujarku seraya mengelus rambut Nathalie.

    Aku beranjak dari ranjang Nathalie, tetapi Nathalie tak bereaksi apapun saat aku turun dari ranjang, mungkin dia lelah. Aku membangunkan Liza yang tidur disofa, dia harus tidur disofa karna ranjang Nathalie tidak muat menampung tiga orang.

"Liz bangun, ayo kita pulang! Fauzan sama Adit udah pulang duluan tadi jam 5 pagi, bi surti sekarang udah pulang ko." Jelasku panjang lebar.

"Bentar mor, 5 menit lagi.." Balasnya memejamkan mata dan melanjutkan tidurnya.

"Nanti Nathalie bangun liz, kasian dia biar istirahat dulu." Seru ku.

"Iyaiya sebentar." Jawabnya sambil bangun dan memperbaiki posisi nya agar terduduk.

"Gue tunggu dibawah, mau pamit dulu ke bi surti." Ujarku berlari kecil menuju kamar bi surti.

"Bi, kami mau pamit pulang ya, Nathalie masih tidur dikamarnya, nanti kalo ada apa-apa langusung telpon saya ya bi." Jelasku panjang lebar.

"Iya non, non gak mau sarapan dulu?" Tanyanya kembali.

"Enggak bi, kami sedang ada urusan." Balasku. "Sudah ya bi, kami pamit." Sambungku.

"Iya non, hati-hati ya." Seru bi surti.

●●●●●●

Nathalie POV

"Hoammm..." Gumamku bangun saat mendengar alarm berbunyi tepat jam 8 pagi.

Tokk tok tokk...

Ceklek.

    Aku hanya berpura-pura tidur saat ada yang membuka pintu kamarku, entah siapa yang masuk aku hanya memejamkan mata dan membuat diriku tertutup dengan selimut.

"Ehh, kirain gue udah bangun." Ku dengar suara itu ciri khas Reynaldi berbicara.

"Nath, bangun udah siang" Ujarnya seraya membuka gordyn dan jendela kamarku, terlihat matahari pagi sangat menyengat kearah wajahku.

"Uhh, silau!" Ujarku berpura-pura baru bangun tidur, padahal udah dari tadi. Aku hanya tidak ingin menampakkan wajahku yang mata nya membengkak karna menangis sepanjang malam.

"Nath bangun, nih gue bawain sarapan." Ujarnya membawakan nampan yang berisi sandwich dan susu coklat kesukaan ku dan menyerahkan nya padaku.

"Enggak, gue gak nafsu buat makan." Jawabku seraya mengambil handuk yang ada disebelah ranjangku.

"Tapi nath lo belum makan dari kemarin siang." Balasnya ketika aku ingin beranjak Reynaldi menarik tangan ku agar duduk kembali.

"Why? Kenapa lo perhatian banget sama gue?" Ujarku mengerutkan dahi.

"Gue cuma takut lo sakit nath." Balasnya singkat.

"Plis deh rey, Amora bilang lo itu cuek sama cewe, gue takut dijadiin pelampiasan lo doang." Ucapku mengelak.

"Enggak nath, pelampisaan apa maksud lo? Gue cuma kasian aja sama lo yang abis ditinggal orang tua lo, selagi lo masih sendiri gue akan jadi sahabat hidup lo!" Jelas nya panjang lebar.

"Gue gak mau lo suka sama gue cuma karna kasihan, udah sekarang masih pagi, gue gak mau debat! Mending sekarang lo pergi dari rumah gue, gue lagi gak mau diganggu!" Ujarku meninggalkan Reynaldi dan menuju kamar mandi.

KARMAWhere stories live. Discover now