PART 1

577 10 0
                                    

"Tringg!!Tringg!!Tringg!!"

    Alarmku berbunyi tepat pukul 07:00 pagi. Aku beranjak dari ranjangku dengan tanganku yang masih mengucek-ngucek mataku. Aku membuka gorden dan jendela kamarku. Kaki ku melangkah keluar kamar menuju ruang makan. Disana hanya ada Bi surti, pembantu yang bekerja sejak aku berumur 5 tahun.

"Bi, mama sama papa mana?" Ujarku memcahkan keheningan, seraya berjalan menuju meja makan.

"Ibu dan bapak sudah berangkat kerja non, satu jam yang lalu." Jawabnya sambil membawa nampan yang berisi 1 piring nasi goreng.

"Ini kan weekend, masih aja kerja." Ujarku malas dan bibi meletakkan nasi goreng itu dihadapanku.

"Nih non, sarapannya" ujarnya.

"Bibi aja yang makan, aku gak nafsu buat sarapan pagi ini." Ujarku bangkit dari meja makan dan berjalan menuju kamarku.

Tok tok tok..

"Iya masuk, pintu nya gak dikunci." Ujarku duduk ditepi ranjang sambil bermain ponselku.

"Nath?" Ujarnya seraya berjalan masuk ke kamarku.

"Iya mor, kenapa?" Balasku mendongakkan dagu kearahnya.

"Gue mau ngajak lo main, lo mau ikut?" Tanya nya dan duduk disebelahku.

"Main kemana?" Balasku menghadapnya.

"Ke cafe." Ucapnya singkat.

"Masih pagi kali mor, mana ada cafe buka jam segini?" Ujarku ketawa cengengesan.

"Iyaa gue tau, bukan sekarang tapi nanti jam 10-an nath." Balasnya seraya membaringkan tubuhnya ke ranjangku yang king size ini.

"Yaudah sekarang baru jam 8, gue mau nyiram tanaman yang ada dibelakang rumah gue dulu, lo mau ikut mau apa mau nunggu disini?" Tanyaku sambil berdiri menuju keluar kamarku.

"Ikut aja deh, gue bosan disini terus lama-lama." Ujarnya

●●●●●●

"Nath, mandi gih ini udah jam 9" ujar Amora.

"Bentar gue masih cape!" Balasku ketus.

"Yaudah, cepetan jangan lama-lama ntar telat!" Ujarnya lebih ketus.

    Aku beranjak dari duduk ku disofa kamarku ini. Aku langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Setelah 10 menit berlalu aku keluar kamar mandi dengan memakai dress selutut berwarna peach tanpa lengan, memakai flat shoes peach senada dengan dress yang kupakai. Aku duduk didepan meja rias, dan langsung berdandang simple hanya memakai BB Cream, dan lipstik yang tidak tebal. Memakai hiasan bando hitam yang senada dengan tasku.

"Ayo mor, gue udah siap!" Ujarku sambil berkaca.

"Ayo!" Seru nya singkat.

    Aku duduk dimobil merah nya Amora yang dari tadi pagi terparkir digarasi ku. Kali ini Amora yang membawa karna moodku sedang tidak bagus.

"Mor, emang kita mau ngapain ke cafe?" Ujarku.

"Mau ngumpul-ngumpul aja." Jawabnya singkat seraya mengendarai mobilnya itu.

"Sama siapa aja?" Tanyaku bingung.

"Gue masih belum tau, Liza udah nunggu di salah satu Cafe yang ada di Mall jakarta." Ujarnya.

"Kok lo gak tau? Kan lo yang ngajak?" Tanyaku mengerutkan dahi.

"Udah liat aja nanti!" Jawabnya ketus.

    Dia paling tidak suka kalau lagi menyetir diganggu oleh pertanyaan yang membingungkan atau yang tidak dia ketahui. Aku hanya duduk manis terdiam, tidak lama kami pun sampai disalah satu Mall jakarta. Amora memakirkan mobilnya, dan masuk kedalam Mall tersebut denganku. Akhirnya kami sampai di Cafe yang dicari oleh Amora, terlihat Liza sedang duduk menunggu kami. Terapi Liza tidak sendiri, disana ada 3 orang cowok yang tidak ku kenal. Aku dan Amora menghampirinya.

KARMAWhere stories live. Discover now