"Kalau saya lebih condong ke chef Andhy, teh. Karna tampaknya kemampuan memasak chef Andhy tidak di ragukan bahkan dia mampu mengolah menu andalan di cafe kita menjadi menu yang baru dan bercita rasa yang tinggi. Kemudian di lihat dari riwayat pekerjaannya juga chef Andhy sangat berpengalaman. Di CVnya juga di katakan jika dia pernah menjadi head chef di beberapa kapal pesiar. "

"Grandpa setuju dengan pilihan Putra. Grandpa yakin chef Andhy bisa membuat menu baru dan memajukan cafe kita. "

"Ok, kalau gitu head chef kita yang baru adalah chef Andhy. " Putus Lily membuat Xavier tersenyum puas.

Setelah mengumumkan siapa head chef yang terpilih, akhirnya Lily bertatap mata langsung dengan lelaki yang bernama Andhy itu.

"Selamat bergabung di Domani's Cafe & Resto. " Lily mengulurkan tangannya pada Andhy dan langsung di sambut oleh Andhy.

Saat tangan kecilnya bersentuhan dengan tangan besar Andhy, Lily merasakan tubuhnya bagai terkena serangan listrik ribuan volt.

"Terima kasih, boss. " Ujarnya dengan senyuman tipis.

Sejenak Lily terpanah dengan senyuman tipis itu. Dia merasakan ada sedikit sudut hatinya yang menghangat.

Apa ini? Bisik Lily dalam hati.

Andhy juga tak melepaskan pandangannya dari wajah cantik Lily. Wajar jika Panji tergila-gila pada Lily. Kulit putih dan mulus, hidung mancung serta bibir tipisnya seolah mengundang bibir lawan jenis untuk menempel dan melumatnya.

"Chef Andhy. "

...

"Chef Andhy. "

Andhy tersentak saat tangan halus Lily memegang tangannya yang tak tertutupi lengan baju.

Tiba-tiba saja perasaan hangat itu terasa di dalam hatinya. Rasa yang dulu hilang kini kembali.

Lily menatap bingung lelaki tampan pemilik mata tajam itu. Lelaki ini menatapnya begitu intens. Entah benar atau tidak tapi Lily merasa panas dengan tatapan yang di berikan lelaki di hadapannya. Saat bersama Panji dulu, Lily tidak pernah merasakan hal ini tapi kenapa dengan orang asing dia justru merasakan hal seintim ini.

Ooh, apa yang aku pikirkan. Ini sangat gila Lily Domani Rizqiea Garindra. Stop it. Rutuknya dalam hati.

"Ah maaf boss. " Ujarnya datar.

°•°•°•°

Sepulang dari Domani's Cafe & Resto, Andhy langsung meluncur ke Freedom Cafe, cafe yang dia bangun setelah kembali ke Indonesia. Cafe dengan nuansa alam ini di design sendiri olehnya.

Dia adalah orang yang mencintai kebebasan dan kesempurnaan.

"Gimana boss? " Tanya Rio

"Berhasil. Gue lulus jadi head chef di sana. "

"Wah bagus itu. Dengan lo berkarir di sana, lo bisa kembangin juga Freedom. "

"Yeah. "

°•°•°•°

"Teh, anterin mama ke rumah mami ya. " Pinta Prilly saat sampai di ruangan putrinya.

"Duh, ma. Ini Lily lagi periksa laporan bulanan. Sama Fariz aja ya. "

"Gak bisa. Fariz sama Fairiz belum pulang kuliah karna ada tugas tambahan jadi mereka belum pulang dan jangan nyuruh mama minta anter Sean karna teteh tau pasti itu gak mungkin. "

Lily menghela nafas pelan sebelum beranjak duduknya. "Ayo Lily anter. " Ujarnya sambil mengambil tas dan kunci mobil di samping meja kerjanya.

"Tapi nanti mampir dulu ke rumah temen mama ya. "

"Jadi mama mau ke rumah mami apa temen mama? "

"Dua-duanya. " Jawab Prilly sambil tersenyum lebar.

Lily hanya bisa menghela nafas pasrah. Pasti mamanya ini akan kembali menjodohkannya dengan anak dari temannya itu. Lily sudah hapal bila sang mama sudah seperti ini.

"Gak ada jodoh-jodohan ya ma. Kalau mama jodohin Lily lagi dengan anaknya temen mama, Lily gak mau lagi pulang ke rumah. Lily tinggal di apartemen atau rumah grandpa aja. " Ancam Lily.

Prilly meringis karna rencananya sudah diketahui Lily. Sebagai seorang ibu, dia hanya ingin melihat putrinya menikah dan memiliki seorang suami yang bisa memberikan putrinya rasa nyaman dan aman.

"Iya, mama janji. " Pasrahnya.

❤❤❤

Semoga suka..

Follow Qie ya..

💞 IG : rizqieaathar
💞 FB : Rizqiea Athar
💞 LINE : ladiesqueen_92

💜Qie

Prabumulih, 28 Februari 2018

Lovely ChefWhere stories live. Discover now