Apakah ini juga efek pendarahan itu? Dadaku agak nyeri rasanya.

***

Sungjae melewati sarapannya dengan suasana yang sama seperti kemarin. Eommanya yang mendiaminya. 

Sulit rasanya mengabaikan eomma, mengingat eommanya sangat menyayanginya dulu. Itu dulu bukan sekarang.

Tapi, mau bagaimana lagi. Eommanya sudah tidak peduli lagi kepadanya. Rasanya ingin sekali ia berteriak kencang seperti orang tidak waras.

Puk

"Eoh, noona "

Joy, hanya tersenyum membalas sapaan itu.

"Ada apa denganmu? Kau terlihat berbeda dari biasanya. Apa kau sakit? Wajahmu pucat" tanya Joy cemas.

"Gokjongma, noona. Nan gwenchanha. Aku hanya kelelahan saja. Akhir-akhir ini aku sering begadang karena tugas" jelas Sungjae berbohong.

Mianhae noona

"Jae-yah, ayo ke kantin. Aku sangat lapar sekarang " ajak Joy.

"Nde, kajja noona"

***

Minhyuk sedang berada diruangan Eunkwang. Ia duduk menunggu di kursi utamanya.

"Aigoo, kursi nya enak sekali. Hooaa, Eunkwang sangat beruntung" tutur Minhyuk.

"Eh, apa ini? "

Tatapannya teralihkan ke map coffee yang tertindih tas Eunkwang.

"Itu map apa? "

Karena penasaran, Minhyuk mengambil map itu lalu membaca biodata pasien yang berkaitan.

Nama : Kim Sungjae
Usia : 17 tahun
Diagnosa : pembengkakan hati serta pendarahan pada paru-paru.
....

Deg

"Apa ini sungguhan? Ah, atau ini hanya prank saja? "

Ceklek

"Eoh, Minhyuk-ah. Kau disini rupanya "

"Eunkwang-ah, jebal. Katakan padaku. Ini bohong, kan? Ini hanya prank, kan? Ulang tahunku masih ada 23 hari, jangan mengada-ngada, yah?! " tolak Minhyuk tak terima.

"Minhyuk-ah, awalnya aku juga tidak percaya akan hal itu. Tapi, itulah kenyataannya. Aku sudah memeriksanya berkali-kali, berharap hal itu hanya kebohongan semata. Tapi,... "

"Sejak kapan itu terjadi? " tanya Minhyuk memotong perkataan Eunkwang.

"Sepertinya sudah lama, tapi kemarin baru di periksa CT-Scan"

Minhyuk membulatkan matanya terkejut. Ia menatap tak percaya dengan hasil CT-Scan ditangannya.

Appa, mianhae. Aku mengecewakanmu....












***

"Hyung! Lepaskan! " desak seorang namja dengan seragam sekolahnya.

"Ani!! Kau harus operasi sekarang!! Hyung tidak mau terjadi sesuatu padamu, saeng! "

"Jebal, hyung. Aku tidak mau " bujuknya.

Kini mereka jadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Mereka bertengkar di tengah-tengah lapangan. Dan lagi, ini masih jam istirahat, pasti banyak murid yang menyaksikan mereka.

"Jaeyie, jebal. Hyung mohon, segeralah operasi. Hyung tak ingin terjadi apa-apa denganmu, saeng" bujuk Minhyuk dengan sedikit desakan.

"Hyung!! Geumanhae!! Aku takkan operasi sebelum eomma kembali seperti dulu!! "

"Jaeyie, jebal. Kalau itu biarkan hyung yang jelaskan ke eomma. Hyung mohon, lakukan operasi itu " bujuk Minhyuk.

"Ish, sekali tidak tetap tidak , hyung! Jebal, jangan paksa aku! "

Sreet

Sungjae menepis tangan hyungnya yang menggenggam tangannya erat. Membuat yang lebih tua sedikit terdorong.

"JAEYIE!!! "

Minhyuk meneriaki adiknya yang berlari menjauhi dirinya.






















Tiiin tiin tiiin




Cliiiiitttt

Brakkk!!!



"Hyung.... "











TBC


Bonus pict

Si Njae ama appanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Si Njae ama appanya.



Really? (END)Where stories live. Discover now