15

1.1K 97 3
                                    

TAP TAP TAP

"Omo!!! Hyukie... Uri Jaeyie...."

Sora panik melihat Minhyuk yang tergesa-gesa dengan membawa Sungjae di punggungnya.

" Hyukie, ada apa dengan Uri Jaeyie?" Tanya Sora khawatir.

"Sepertinya ia kelelahan eomma" jawab Minhyuk seadanya.

"Tapi, bagaimana bisa? Bukannya selama ini Jaeyie tidak akan kambuh jika kelelahan?" Heran Sora.

"Nan molla, eomma"

"Yak! Kau itu dokter! Bagaimana bisa kau bilang molla begitu saja!" Tegur Sora.

"Eomma, aku tak bisa langsung mendiagnosa sembarangan tanpa pemeriksaan yang teliti. Bisa-bisa aku salah diagnosa, lalu itu membuat keadaan Jaeyie makin buruk. Eotthae??" Jelas Minhyuk kesal.

"Eoh, kau benar juga. Apa perlu kita bawa Jaeyie ke rumah sakit?"

"Sebaiknya begitu eomma"

"Eungghh~~~"

Suara lenguhan itu mengalihkan perhatian mereka. Mereka mematung melihat Sungjae membuka matanya sayu.

"Eungh~, apa ini kamarku?" Tanyanya parau.

"Nde, ini kamarmu"

"Apa yang kau rasakan saat ini, Jaeyie? Apa kau sesak lagi? Apa perlu kami membawamu ke rumah sakit?" Tanya Sora overprotective.

"Nhh, Nan gwenchana, gokjongma" ujar Sungjae sambil tersenyum berusaha menenangkan kedua orang yang berarti dalam hidupnya.

"Jaeyie, kau yakin tak ingin ke rumah sakit? Biar hyung yang periksa keadaanmu disana agar kami tahu ada apa dengan dirimu" bujuk Minhyuk.

"Ani, nan gwenchana hyung, jeongmal. Mungkin aku hanya kelelahan" tolak Sungjae.

"Hhh, baiklah kalau kau tak mau. Istirahatlah. Besok kau tak usah kesekolah, nde?" Fix Sora.

"Geundae, eomma..."

"Tidak sekolah besok atau ke rumah sakit?" Ancam Sora.

"Hhh, arra" pasrah Sungjae lalu memejamkan matanya.

CHU~

"Jaljala yo, Uri Jaeyie"

***

Skip pagi langsung disekolahnya Ilhoon.

Ilhoon terdiam menumpukan wajahnya pada tangannya.

Puk

"Yo, Kim Ilhoon! Pagi-pagi sudah bengong. Apa yang kau pikirkan, huh?" Tanya Hoseok dengan nada mengejek.

"Aku hanya memikirkan rencana untuk menyingkirkan bocah sialan itu" jelas Ilhoon kesal.

"Eoh, bocah sialan? Nugu?" Hyunsik tiba-tiba datang dan ikut nimbrung.

"Siapa lagi kalau bukan bocah Yook itu"

"Geundae, Hoon-ah. Bukankah sekarang marganya Kim? Kukira eommanya sudah menikah dengan appamu?" Tanya Hoseok. Hyunsik mengangguk sebagai tanda setuju.

"Aish, sikkeuro!!!! Kalian ini mau memanas-manasiku atau membantuku mencari ide, sih? Kalau tak mau membantu, enyahlah dari hadapanku!" Usir Ilhoon.

"Aigoo, Kim Ilhoon-ah. Jangan marah-marah dulu. Aku sudah mendapat ide untukmu" bujuk Hyunsik yang sukses mengubah ekspresi Ilhoon.

"Jinja?!! Palli, katakan idemu!!!" Desak Ilhoon.

"Ck, kemarilah"

***










TBC

Really? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang