Tears Fall Again

949 126 19
                                    

Jinyoung pov

Aku menatap wajahku di cermin. Berantakan, hanya itu kata yang cocok untuk menggambarkan keadaanku sekarang.

Ada apa denganku?

Mataku bengkak,rambutku tidak beraturan dan bajuku terlihat sangat kumal.

"Jie...tidak ke kantor?" Bambam mengetuk pintu kamarku.

Oh...aku lupa,hari ini aku harus kembali bekerja,tapi bagaimana aku harus menutupi wajahku yang bengkak seperti ini?

Make up? Tidak mungkin..aku namja dan aku tidak mungkin memakai make up terlalu tebal.

Ah..aku pakai masker saja. Mudah saja,tinggal bilang aku sedang flu maka semua akan percaya.

Sejak pulang dari apartemen mark hyung,aku tidak menyalakan ponselku. Sepertinya jaebum hyung juga tidak menghubungiku,buktinya jika hp ku tidak aktif dia pasti akan menghubungi bambam tapi nyatanya bambam tidak berkata apa-apa.

"Duluan saja bam,aku pergi sendiri."teriakku dari dalam.

Aku tidak bisa menggambarkan perasaan ku saat ini. Ucapan jaebum hyung tadi malam...entah lah.

"Jinyoung bodoh. Kau memang ditakdirkan sendiri, kenapa mudah percaya dengan orang lain."

Sekarang ini lah diriku, aku hanya seorang park jinyoung..bukan siapa-siapa,aku tidak pantas bermimpi untuk jadi bahagia.

Aku masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Meskipun mataku masih bengkak tapi aku tidak boleh terlihat lemah dihadapan semua orang terutama jaebum hyung.

"Jie...aku duluan ya. Makanan nya masih ada di meja makan,bawa bekal saja kalau malas sarapan."

Beberapa menit setelah bambam berangkat aku baru keluar. Aku tidak mau bambam sampai melihat kondisi ku,dia pasti akan bertanya macam-macam.

Aku tidak punya selera makan pagi ini,aku sama sekali tidak menyentuh makanan di atas meja makan bahkan aku tidak membawa bekal.

Sampai di kantor aku sudah bertemu dengan wonpil yang juga baru datang. Dia sedikit heran melihat penampilanku hari ini memakai masker.

"Hai jie,tumben pakai masker. Apa kau sakit?"

"Ahh...tidak parah,hanya flu saja."

"Sudah sarapan?"

Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkahnya masuk ke lift.

"Jie..tadi malam aku menelponmu,apa hp mu tidak aktif?"

"Aa...maaf,aku tidak menyalakan hp ku sejak datang dari pantai."

"Wahh sepertinya kau dan jaebum bersenang-senang kemarin."

"Ya begitulah."jawabku seadanya.

Pov end

Jaebum terbangun saat sebuah tangan memegang pundaknya. Semalaman dia menunggui mark,beruntung mark bangun tengah malam tadi. Mark langsung memeluk jaebum ketika melihat namja itu duduk di hadapannya sambil menggenggam tangannya erat.

"Jaebum ah..bibi sudah menyiapkan sarapan,makanlah dulu. Mungkin mark sebentar lagi akan bangun,dia pasti tidak mau melihatmu lemas karena tidak sarapan." Jaebum mengangguk,dia lalu keluar dari kamar mark dan menuju meja makan.

Disana sudah menunggu appa mark,dia tersenyum melihat jaebum bergabung bersamanya.

"Duduklah jaebum,sudah lama kita tidak makan satu meja."ujar appa mark.

"Iya paman,sudah lama sekali."

"Apa kabar orangtuamu jaebum?"tanya eomma mark.

"Baik bibi,"

Can You Hear Me?  [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang