Chapter 7

105 8 7
                                    

Belajarlah tersenyum kepada orang yang menyakiti mu. Buatlah dia kagum, agar dia tahu artinya kesabaran.

Seorang cowok memasuki rumah yang terkesan bagai istana itu. Terdapat pengawal di setiap sudut rumah.

Dia di sambut oleh sapaan dari para pelayan rumah, "Malam tuan Alkan," sapa pelayan rumahnya.

Sosok dingin Alkan muncul seiring dengan langkahnya memasuki kamar berdominasi abu-abu itu. Rumah megah ini tak semegah kehidupan penghuninya.

Alkan berjalan menuju balkon, dia merenung menatap bintang. Membayangkan wajah sang wanita berhati malaikat yang dia sayangi.

"Mah..." ucap Alkan menatap langit, "...mama dimana?" lanjut Alkan dalam hati, berharap sang mama dapat menjawabnya.

Alkan yang terhanyut dalam pikirannya berjalan menuju kasurnya, namun langkahnya terhenti melihat tampang orang yang sangat di bencinya.

"Alkan, papa mau bicara," ucap Haris -papa Alkan- menatap anaknya dengan serius.

"Apa lagi sih?" tanya Alkan menandakan tak sukanya.

"Mana sopan santun mu Alkan?" suara bentakan dari Haris pada Alkan.

"Papa mau menikah lagi?siapa lagi korbannya?" tanya Alkan jengah melihat tingkah papanya itu.

"Papa tak pernah mengajarkan mu kurang ajar Alkan!" ucap Haris kembali membentak Alkan

"Obsesi, papa terlalu obsesi dengan segala hal menyangkut uang, hingga tak sadar membuat orang yang menyayangi papa, menyayangi Alkan, meninggalkan kita," ucap Alkan menjauhkan tatapannya, tak sudi menatap orang yang berbicara dengannya.

Haris hanya diam, dia tak ingin gegabah. Sekali salah langkah semua rencananya menjadi sia-sia.

Hatinya telah di tutupi asap hitam hingga membuatnya tak peduli lagi terhadap anaknya itu.

Haris meninggalkan kamar Alkan berjalan menuju ruang kerjanya kembali menyusun rencana untuk membuat anaknya setuju dan bersedia mengikuti rencana itu.

🎈🎈🎈

Hari ini pelajaran olahraga, pak Busran mengatakan agar kelas XI MIPA 4 -kelas Valle, Hana, Vero- bergabung dengan XI IPS 1 -kelas Alkan- Hal ini karena guru yang mengajar di XI MIPA 4 sedang berhalangan hadir, dan untuk mengefisienkan keadaan jadilah kedua kelas itu digabung.

Valle duduk sendiri di bangku yang terdapat di lapangan basket indoor sekolahnya.

Valle menatap heran Hana yang terlalu semangat selama pelajaran berlangsung. Berbeda dengan Vero, Valle menatap temannya itu iba karena Vero yang terus saja diabaikan oleh Hana yang mencuri-curi pandang kearah Alkan.

Valle mengamati keanehan Hana, "Kayaknya Hana suka sama Alkan," pikirnya.

"Ale," ucap Vero mengambil posisi duduk di samping Valle.

"Nih lo minum dulu, karena berjuang juga butuh tenaga," ucap Valle memberi air botol yang tak sempat di minumnya.

"Thanks ya," ucap Vero meminum air botol dari Valle.

"Al gue harus ngapain lagi?" tanya Vero meminta saran pada Valle.

"Gue tau Ver rasanya berjuang tapi nggak dihargai," ucap Valle menatap Vero, "tapi gue percaya, biarlah semua berjalan apa adanya, berlalu dengan semestinya, dan berakhir dengan seharusnya."

Vero menatap Valle tak percaya mendengar rangakaian kata yang dikeluarkan cewek itu.

Vero tertawa, mencubit hidung Valle dengan gemas, "Lo udah belajar berapa lama biar bisa ngomong kayak gitu?"

"Udah di kasih tau juga ish," ucap Valle tanpa bisa memungkiri semburat merah di pipinya, akibat sentuhan manis Vero di hidungnya.

"Lo jangan lucu gini ih, kalo gue sayang gimana?" tawa Vero membuat suasana hati Valle cerah.

"Ya, gua sayang balik lah," Valle memberi kode pada Vero tentang perasaannya, namun Vero yang tak mengerti akan kode itu.

Vero hanya menganggap jawaban Valle sebagai candaan, "Janganlah, gue kan sayangnya sama Hana," ucap Vero, "eh itu udah ada Hana, gue kesana dulu ya." lanjutnya kemudian berlari menuju Hana.

Valle memberi senyuman pada Vero yang telah berjalan jauh. Valle merasa hanya di permainkan oleh keadaan, dia tidak suka di perlakukan seperti ini, dia hanya dianggap angin lalu yang tak ada apa-apanya.

"Jangan sampai gue jadi jahat, hanya karena cinta." tegasnya dalam hati

Jangan lupa Vote dan komentarnya💓

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KAMUWhere stories live. Discover now