Bagian ke 3 memastikan

4K 203 2
                                    

Pagi ini, Dilla datang lebih awal kekampus. Harapannya, agar Ia segera dapat bertemu dengan Aziella. Apa yang dia lihat kemaren sore, maseh saja menggangu fikirannya hingga pagi ini. Dia maseh antara percaya atau tidak kalau perempuan yang dilihatnya kemaren memang Aziella. Untuk itu hari ini dia ingin memastikan langsung dengan Aziella apakah perempuan yang dia lihat semalam benar dia.

Di teras ruang perkuliahan, diarah berlawanan, Dilla melihat seorang perempuan dengan jubah dan kerudung panjang berjalan menuju kearah ruang kelas sama sepertinya.

"Itu Aziella, kebetulan neh langsung ketemu dia, aku akan tanya tentang hal semalam, dia atau bukan, perempuan bercadar yang kulihat jalan berdua dengan Alfi di taman siring kemaren." Dilla lalu mempercepat langkahnya, berjalan menuju Aziella.

"Aziella!!!" sapa Dilla dengan setengah berteriak.

Perempuan berjubah biru muda, berkerudung panjang dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya, menghentikan langkahnya tak jadi memasuki kelas, ia mendengar namanya dipanggil, dia lalu menatap orang yang barusan memanggil. Ia lihat Radilla setengah berlari menuju kearahnya.

Tepat di depan Aziella Dilla menghentikan langkah.

"Iyya Radilla, ada apa?" Sahut Aziella.

"Emmh anu Aziella ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu."

"Mau Tanya appa??"

"Emmhhh mau tanyaaaaaaa, ennggggg,,,,," dilla tergagap, tiba-tiba saja dia menjadi ragu untuk menanyakan hal yang sedari malam tadi menggangu fikirannya.

"Iniiiiiii Aziella...enggh." Dilla mendelikkan matanya mencoba mencari kata kata yang pas untuk dia katakan ke Aziella, lalu merangkainya untuk menanyakan perihal apa yang dia lihat ditaman siring kemaren.

"Iyya Radilla, ini apa? Apa yang ingin kau tanyakan?" Kejar Aziella yang mulai penasaran dengan apa yang hendak dikatakan Dilla.

"Ennggg anu Aziella kau terlihat cantik hari ini, hehehehe," Dilla nyengir sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Tanpa menghiraukan apa yang dikatakan Dilla, Aziella langsung meninggalkannya dan masuk ruangan kelas sambil menggeleng gelengkan kepala.

"Ahhh siaaaal kenapa hal itu seeh yang keluar dari mulutku," Dilla mengucek ngucek rambutnya. "hadddduhhhh Dillllaaaaa."

Dilla tidak sadar kenapa malah hal itu yang dia katakan pada Aziella. Sepertinya ia tidak ingin menerima kenyataan, jika Aziella membenarkan kalau yang dilihat Dilla kemaren sore semalam memang dirinya. Dia maseh belum sepenuhnya percaya perempuan yg dilihatnya kemaren memang Aziella, dia kenal Aziella, dan tak mungkin Aziella melakukan hal seperti kemaren.

"Aziella bukan perempuan yang kemaren, ya aku yakin haal itu." Gumam Dilla meyakinkan dirinya.

Cadar kemunafikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang