15th

770 176 55
                                    

"kamu eodiga? dengan nuguya? semalam berbuat mwoya? aku bogoshipo ㅡSeulgi's deepest heart

[👽]

Dua hari kemudian, Seulgi diminta Irene untuk menginap di apartemennya. Yeriㅡyang satu apartemen dengan Irene, Joy, dan Wendy pun juga ikut serta.

Keadaan Seulgi sekarang agak kacau. Rasa bersalah, rasa khawatir, dan rasa rindunya semakin menjadi-jadi.

Pasalnya Jimin itu seperti orang hilang yang keberadaannya tidak diketahui. Lima hari tanpa kabar, benar-benar menyusahkan Seulgi.

Maka jadilah keempat sahabatnya memutuskan untuk mengadakan sleepover party. Selama ini mereka benar-benar tak bisa membuat Seulgi membaik. Karena Seulgi hanya perlu keberadaan Jimin lagi.

[👽]

Mereka berlima menggelar kasur di ruang utama yang cukup luas. Membawa banyak bantal serta guling. Kemudian mereka duduk atau berbaring menyesuaikan posisi nyaman mereka.

"udah malem, nih, langsung tidur apa mau nonton film dulu?" tawar Irene.

"nonton dulu gapapa,"

"terserah, gue ngikut," kata Seulgi sambil memeluk gulingnya.

Yeri bergegas bangkit lalu mengobrak-abrik tempat cd koleksinya. Mencari film yang sekiranya pas.

"Pengabdi Setan mau?"

"iyaaaa, seru deh kayaknyaa,"

Setelah puas menonton film hingga akhir. Kelima gadis itu bergegas tidur.

[👽]

Kriek..

Sial! Mata Seulgi membulat. Bisa-bisanya dia terbangun saat tengah malamㅡtadi Seulgi melihat jam yang menunjukkan pukul 1.33, dan mendengar suara pintu terbuka.

Hei, posisi tidurnya sekarang membelakangi pintu. Tentu dia tak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di sana. Apalagi dengan penerangan yang begitu minim.

Persetan, Seulgi ingin mengabaikannya saja. Seulgi berusaha untuk memejamkan matanya kembali.

Namun, tak semudah itu untuk kembali ke alam mimpinya karena tiba-tiba sebuah suara mengusiknya.

"heii..aku-tahu-kau..belum-tidur,-coba-lihatlah-kesini,"

Hah?! Bulu kuduk Seulgi meremang. Suara siapa itu? Tidak mungkin suara teman-temannya karena suara yang terdengar baru saja itu adalah suara laki-laki.

Seulgi takut jika itu adalah penjahatㅡatau mungkin hantu. Dia takut keselamatannya dan teman-temannya terancam. Tentu saja akan sangat berbahaya jika penjahatㅡapalagi pembunuh masuk ke apartemen ini.

Seulgi menarik napas lalu menghembuskannya. Iya, dia harus berani. Apa pun yang terjadi, demi keselamatan mereka semua.

Pelan-pelan Seulgi bangun dan membalikkan badannya.

"LOH?!"

"jimin? kok kamu bisa di sini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"jimin? kok kamu bisa di sini?"

Seulgi terkejut. Bagaimana bisa ia melihat Jimin di apartemen milik Irene dan Yeri sedang berdiri di depan pintu diterangi dengan cahaya lilin?

Apa itu benar Jimin? Apa itu hanya imajinasi Seulgi saja? Bagaimana jika itu penjahat yang menyamar menjadi Jimin? Bagaimana jika itu memang benar Jimin yang asli? Atau yang lebih parah, bagaimana kalau itu arwah seorang Park Jimin?

Seulgi ingin menangis saja.

"chim? kamu ngapain di sini sambil bawa lilin? kamu ngepet? tau ga, aku kangen banget sama kamu. aku tahu aku yang salah, tapi kamu malah ilang dan itu bikin aku frustasi banget," curhat Seulgi tanpa memperdulikan apakah sosok di depan pintu itu benar Jimin atau bukan.

Seulgi hanya ingin mengutarakan apa yang ada di pikirannya.

"sst seulgi, mishaku sayang. dengerin aku. aku juga minta maaf. ga seharusnya aku kayak gini dan bikin kamu kepikiran terus. aku sama sekali engga tenang,"

Seulgi bangkit dan berjalan ke arah Jimin.

"tunggu seulgi, jangan mendekat. aku gamau nyakitin kamu. maaf kalo aku ga ngasih tau kamu, sekarang kita udah beda alam. jujur aku kaget waktu denger itu, tapi apa daya takdir emang udah misahin kita,"

"hah? chim? ka-kamu udah ma-mati?" melihat Jimin yang mengangguk, kaki Seulgi melemas dan ia pun menangis.

"hiks, k-kok bisa?" suaranya bergetar, masih tidak percaya.

"panjang ceritanya. suatu saat kamu bakal tahu, kok. aku tadi minta izin buat ketemu kamu um untuk terakhir kalinya mungkin,"

"hiks, kamu beneran jahat. udah ninggalin aku. sekarang kamu mau ninggalin aku selamanya,"

"aku juga sedih. makanya aku pengen kamu bisa terbiasa tanpa aku. aku tau ini berat tapi kamu harus ngejalani misha. jangan sedih, aku selalu ada kok,"

Seulgi terpejam. Mengucek kedua netranya yang basah. Berusaha menerima semua ini.

"iya, Seulgi kuat! lohㅡ" Seulgi tidak melanjutkan ucapannya karena Jimin sudah menghilang. Seulgi sedih karena belum banyak yang mengetahui tentang kematian Jimin.

Apa yang harus Seulgi lakukan sekarang? Menjelaskan bagaimana dan dari mana?

Tunggu-tunggu, jangan-jangan ini mimpi?

[👽]

"aku pikir hantu itu engga ada, tapi kalo hantunya itu pacarku sendiri, yakin aku masih gapercaya?"
ㅡSeulgi

ini kenapa jadi gini?
aku tau ini tidak masuk akal
ah tapi sudahlah
satu chapter lagi hore!!
thanks 1k votesnya💖
beneran ini gabisa fokus pts

[✔] ❝cinema❞ | seulgi+jiminWhere stories live. Discover now