Part 1

4.1K 181 66
                                    

Jepang, 9 september 2018
Pukul 05.14 pagi, Hokaido Training Soccer.

“Nggak kerasa, udah tiga tahun kita di sini”

Terlihat Aang, Andri dan juga Yusuf melangkah keluar dari dalam Asramanya. Mereka duduk di teras depan sambil menikmati sejuknya udara pagi.

“Iya juga yah, seinget gue, kita ini masih smp, tapi sekarang udah berbulu semua, hahaha...” celetuk Andri.

Kedua sahabatnya tertawa kecil mendengar lelucon yang dilontarkan Andri.

“Mungkin, karena kita terlalu menikmati atmosfer di negeri sakura ini,” saut Aang sambil menyeruput teh yang dia buat sendiri.

“Iyalah, orang di sini ceweknya bening-bening. Emang di Indonesia, ceweknya dekil-dekil” Yusuf ikut menyauti.

Andri menatap jahil kearah sahabatnya itu, “Oh, Berarti si Farah juga dekil dong” celetuknya.

“Ya gak lah. Kalau Farah itu bega, dia itu cewek paling cantik dari sekian banyak cewek yang ada di Indonesia,” balas Yusuf sok puitis.

“Tetep aja, lu gak berani nembak dia” celetuk Andri lagi.

Yusuf langsung menetap tejam kearah Andri.

“Jangan-jangan, sekarang dia udah punya pacar lagi. Setahu kita  dulu kan Farah itu cewek paling populer di sekolah, banyak cowok yang suka sama dia” Aang ikut memanas manasi.

Yusuf menatap tajam kearahnya juga.

“Udah pastilah. Terus juga udah beberapa bulan ini, dia gak telpon-telponan lagi sama kita, dia pasti sibuk jalan sama pacarnya,” balas Andri.

Andri dan Aang bisa melihat kemarahan di mata Yusuf. Apalagi ketika mendengar kalau Farah yang notabenya gadis yang Yusuf sukai sudah punya pacar.

“Mana mungkin dia sibuk pacaran, dia pasti sibuk belajar. Bentar lagikan UN” ucap Yusuf mencoba menenangkan dirinya, berharap hal itu tidak mungkin terjadi.

“Mungkin juga, tapi gue ragu sih” saut Andri sambil menyeruput teh milik Aang tanpa sepengetahuan sahabatnya itu.

"Sama," timpal Aang membuat hati Yusuf benar-benar jadi resah.

Tapi Yusuf percaya kalau gadis itu tidak mungkin melakukannya. Sebab dia tahu kalau Farah sangat anti sama yang namanya pacaran.

“Eh, ngomong-ngomong si Riyan kemana? Itu manusia dari tadi gak kelihatan batangannya” tanya Andri, dia tidak melihat sahabatnya yang satu itu sejak tadi.

“Ohh, si Riyan. Dia udah latihan tuh, di lapangan” jawab Aang.

Andri dan Yusuf melotot mendengarnya, “Hah! Pagi-pagi gini?” ucap mereka berdua bersamaan.

“Gak usah lebay gitu kali, kayak gak pernah liat dia gitu aja” balas Aang.

“Iya, tapi hari inikan latihan libur. Ini juga masih pagi banget, matahari aja belum nongol” ucap Andri tak percaya.

“Udahlah biarin aja, sebelum janur kuning melengkung, dia mah nggak bakal berhenti," ucap Aang ngawur

Andri dan Yusuf hanya menatapnya datar, entah kenapa sahabatnya yag terkenal bijak ini, akhir-akhir ini otaknya agak eror.

"Terserah maneh waelah!" gumam Andri.

Riyan, pemuda itu memang sering sekali memulai latihannya lebih awal dari waktu latihan yang sudah ditetapkan, dan paling akhir mengakhiri latihannya dari rekan-rekan dia.

Cinta dan Sepak bola (COMPLETED)Where stories live. Discover now