38 [part flashback]

36.1K 5.5K 227
                                    

Gaes, ini bukan cerita lanjutannya ya. Tapi ini cerita kilas balik, dimana Rae dan Taehyung pada masa-masa lalunya.

Kalo votenya dikit, gue nggak bakal lanjut lagi.

***

Raenissa Park

Namanya Kim Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Kim Taehyung. Cowok bergolongan darah AB, yang selalu bertingkah memancing emosi gue. Kali pertama gue ketemu Taehyung itu sebenarnya pas gue baru masuk SMA. Saat itu, seperti anak SMA baru pada umumnya gue senang banget bisa sekolah disana.

Dari SMP, gue udah punya impian masuk ke sekolah bergengsi yang paling terkenal di wilayah gue. Gak cuma gue, teman-teman SMP gue juga rata-rata pengen ke sana. Kalo teman gue pengen masuk ke sini karena sekolahnya elit, gue pengen masuk ke sini karena di sini banyak cogan.

Pas gue SMP, bang Chanyeol selalu ngebawa teman-temannya ke rumah. Dari situ gue menyimpulkan anak SMA Galaxy High rata-rata cogan dan berkelas. Tapi sayangnya, ketika gue masuk SMA, cogan-cogan yang sering dibawa bang Chanyeol ke rumah udah pada lulus semua.

Oke lupakan soal cogan.

Dulu, awal gue ketemu Taehyung tepat ketika gue lagi jajan di kantin beli somay. Gue membawa piring somay ke meja gue dan teman-teman, dan disitu pula seorang cowok berwajah datar menabrak bahu gue sehingga membuat kemeja sekolah gue kena bumbu somaynya.

Disaat gue melihat orangnya, gue nggak peduli dia itu siapa, yang gue tau dia itu senior gue karena gue melihat dia pake papan nama. Soalnya waktu itu papan nama anak kelas 10 belum dibagiin.

Saat itu gue berdiri dengan tampang huh?  yang paling polos. Sementara dia hanya ngelirik gue dengan wajah datarnya itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Lalu dia pergi meninggalkan gue.

Reaksi gue lebih kurang saat itu langsung menganga. Gue mikir, kok masih ada aja orang kayak tai di muka bumi ini. Gini loh, dia udah ngebuat kemeja gue kotor dan sanggup nggak minta maaf?

Sejak hari itu gue semakin sering melihat dia di mana-mana. Tapi gue nggak pernah tau nama dia siapa dan gue nggak peduli apapun tentang dia. Gue nggak pernah mikir gimana kalau dia jadi pacar gue kelak.

Hidup kadang selucu itu. Orang yang nggak pernah berhubungan, bicara satu sama lain, bahkan lo nggak pernah ambil pusing dengan segala tindakannya bisa jadi seorang yang sangat berharga dalam hidup lo sekarang.

Taehyung itu beda.

Dia nggak sama dengan mantan-mantan gue sebelumnya. Baru kali ini gue pacaran dengan tipe seperti ini. Pendiam, kaku, datar seolah di hidupnya tak ada hal yang berarti. Dan anehnya, gue masih belum percaya sampai sekarang kenapa gue bisa pacaran sama Taehyung.

Dulu, tepat tanggal 2 Maret 2015, hari minggu, dia meminta gue jadi pacarnya.

Gue inget banget sama respon teman-teman gue ketika gue tanya mereka. Safiera langsung histeris, "KAK TAEHYUNG NEMBAK LO?!"

Miu bilang, "ANJIR SERIUS LO DITEMBAK KAK TAEHYUNG? TERIMA WOI! DIA GANTENG!"

Dan Nabila juga mengatakan, "DIA ITU GANTENG BEGO! ANAK FAMOUS LAGI! TERIMA POKOKNYA!"

Gue bilang, gue belum terlalu kenal sama dia. Gue emang udah chat sekitar 5 bulan sama dia tapi dia itu aneh. Gue nggak pernah ngerasa kalau dia tertarik bahkan suka sama gue. Soalnya isi chatnya itu ngebosenin.

Dia orangnya nggak pernah bercanda. Dia juga cuma ngechat gue nanyain gue dimana, lagi sama siapa, dan lagi ngapain doang. Taehyung itu juga suka ngilang, nggak balas chat sampe berhari-hari. Makanya gue menyimpulkan kalau dia nggak pernah ada perasaan sama gue.

Pada akhirnya gue menerima dia jadi pacar gue. Bukan karena gue suka sama dia, tapi karena teman-teman gue yang menilai penampilan seseorang dari skala kegantengan.

Teman-teman gue memaksa gue. Mereka punya radar lebih tajam dari siapapun dan mampu melihat manusia ganteng dalam rafius sekian meter sekali pun.

Taehyung memang lumayan. Tubuhnya jangkung, tetapi jauh dari kesan atletis karena cenderung kurus. Kulitnya putih pucat, tatapan matanya tajam dan sering juga kosong, tetapi kadang ada sesuatu dari binar matanya yang membuatnya terlihat sekilas seperti anak kecil.

Gayanya selalu berkelas, dengan barang-barang bermerk. Rambutnya lembut membuat tangan gue selalu ingin terjulur untuk menarik-nariknya.

Sejak hari pertama kami chat itu, gue mulai tahu sedikit banyak tentang seorang Kim Taehyung lewat pekerjaan detektif kecil-kecilan gue. Gue penasaran kenapa dia ngechat gue hanya dengan mengirimkan tanda titik waktu itu.

Akhirnya gue tahu kalau dia lahir tanggal 30 Desember. Lahir dan sempat besar di Korea, sampai akhirnya semenjak SMP dia menetap di Jakarta. Jumlah followers ig nya ada banyak karena gue tau dia tipe-tipe cogan zaman now. Di instagramnya hanya ada satu foto black and white dan itupun foto awan. Sejak saat itulah gue semakin penasaran dengan dia. Dan gue akui, walaupun gue sama dia udah chat selama 5 bulan lebih, gue sama dia nggak pernah berbicara satu sama lain. Sama sekali.

Bahkan ketika dia jadi pacar gue pun, gue dan dia kaku. Gue yang selalu membuat topik bicara, dan Taehyung selalu menjawab atau menimpali kalau perlu.

Dan lo pasti tahu apa yang terjadi akhirnya.

Kita berdua putus.

Gue memutuskan hubungan kami dengan mudah karena selain Taehyung ngebosenin, gue masih belum bisa cinta dan suka sama dia.

Gue kira dia bakal nggak keberatan karena reaksinya pun datar-datar aja. Ternyata dia nggak mau putus dan nekat ngejar gue dalam angkot. Hell! Lo bisa bayangin nggak ketika lo putusin cowo dan cowo itu ngejar-ngejar lo? Demi apapun, gue malu banget.

Safiera bilang, mungkin kalau Taehyung diberi kesempatan kedua, dia bakal berubah. Ternyata, disaat gue menerima dia kembali tak ada yang berubah dari dia. Gue jadi bingung. Sebenarnya dia ini tulus sayang sama gue atau enggak.

Selama 3 bulan, gue udah memutuskan dia sebanyak 8 kali dan Taehyung selalu nggak terima. Gue jadi takut kenapa dia seobsesi itu sama gue.

Ditambah lagi gue pernah ditembak Jungkook dan pernah jadi bahan taruhan antara Suga dan Jin waktu itu. Gue jadi punya perasaan nggak enak dan menuduh kalau Taehyung nggak terima gue putusin karena dia juga taruhan sama teman-temannya.

Tapi ternyata enggak.

Namjoon bilang Taehyung cinta sama gue tapi dia nggak tau menunjukkan itu bagaimana karena gue adalah pacar pertamanya. Dia memang orang kaku dan gak punya ekspresi yang banyak.

Taehyung pernah bilang, "Kalau lo bosan sama gue, lo bisa ninggalin gue."

Mungkin saat itu Taehyung jenuh karena gue selalu memutuskan hubungan kami terus menerus. Gue memang bosan sama dia, tapi ketika dia mengatakan itu, gue langsung menegang di tempat. Gue nggak bisa mendefenisikan apa yang gue rasain saat itu karena gue juga gak tahu apa yang harus gue rasain.

Harusnya gue menjawab, "Ya" dan meninggalkan dia saat itu juga. Tapi gue nggak mengatakan itu.

Gue cuma memandang dia yang ada dihadapan gue, dan mulai merasakan perasaan yang aneh yang merayap, seolah selama ini rasa itu hanya mengendap dan menunggu untuk gue sadari.

Gue sadar, ternyata gue sayang sama dia dan meninggalkan seseorang hanya karena kebosanan bukanlah sesuatu yang tepat.

That's enough for me, for now.

***

My Mute BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang