10 Suami Baday

Apa Seramnya Sih Film Horor?

Jumat malam, para suami dan istrinya nonton film horor di rumah. Cerita filmnya seperti ini, ada sebuah keluarga besar yang baru pindah rumah. Rumahnya besar, gelap, dan terpencil. Setiap malam kejadian aneh terjadi di rumah itu. Sang Ayah memanggil pastor untuk mengusir hantu. Benar-benar tipikal film horor barat biasa.

Suami kelima dan keenam merinding ketakutan di sudut tembok. Suami kedua dari tadi menutup muka dengan tangan, lalu membuka dan menutupnya lagi. Suami ketiga berkeliling dan mengagetkan suami lain dengan rambut indahnya. Istrinya bersandar di bahu suami pertama sambil makan mi remes. Suami pertama merangkul istrinya, dan suami keempat mengelus rambut istrinya.

Saat setannya muncul, istrinya diam saja, tapi suami pertama dan keempat memeluknya erat-erat. Jelas sekali mereka sebenarnya tidak takut, namun hanya ingin sekedar menyentuh sang istri saja. Ketika setannya muncul tiba-tiba, istrinya kaget dan dia lompat dari kursi. Kepalanya menabrak dagu suami pertama. Suami pertama lalu kesakitan dan memegangi dagunya yang sakit. Suami keempat tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia menarik istrinya agar tidur di pangkuannya.

Istrinya mau saja tidur di paha suami keempatnya. Tapi hal ini tak berlangsung lama. Tidak sampai dua menit, dia bangun lagi agar bisa tetap menonton dengan jelas. Kemudian matanya fokus ke layar. Suami keempat mendekati sang istri dan mulai membisikkan hal-hal seram. Dia tidak mau mendengar bisikan-bisikan setan suami keempat dan dia pindah ke tengah ruangan dekat suami kesepuluh yang sedang tidur.

Di sebelah suami kelima yang masih merinding ketakutan, ada suami kesepuluh yang ketiduran di paha suami kedelapan yang lebih asyik  bermain dengan telepon genggamnya. Di belakang suami kesepuluh yang sedang tertidur, suami ketiga sibuk mengepangi rambutnya yang lembut dan berkilau. Ketika hantunya muncul dan berteriak, suami ketiga terkejut dan menjambak rambutnya sampai suami kesepuluh terbangun dan meninju suami ketiga karena refleks.

Suami ketujuh baru kembali dari toilet, mungkin dia habis buang air karena sudah menghabiskan waktu di toilet selama setengah jam. Dia melihat hantu yang berteriak tadi, dia langsung berlari ke pojokan dan ikut bergetar dengan suami kelima dan keenam.

Berbeda dengan para suami lainnya, suami kesembilan menonton dengan santai. Dia malah terbahak apabila ada hantu yang muncul. Suami kesembilan menonton dengan santai sambil menyisir rambutnya dengan tangan.

Adegan terakhir sangat seram. Hantunya menusuk perut tokoh utama dengan kuku besinya yang panjang. Suami kedua tidak mau melihatnya, dia menutup mata dengan kedua tangannya. Lalu dia meringkuk seperti ulat. Suami kelima, keenam, dan ketujuh merinding di pojokan dengan lebih hebat. Gerakan bergetarnya lebih cepat daripada sebelumnya. Suami pertama hanya menyeringai. Suami keempat memeluk istrinya erat-erat. Istrinya bengong, mungkin dia sedang berimajinasi sambil nonton film. Suami kesepuluh terlelap lagi di pundak suami kedelapan. Suami ketiga berteriak ngeri. Suami kedelapan bengong melihat adegan itu. Anehnya, suami kesembilan santai saja memakaikan vitamin rambut pada rambutnya.

Karena film sudah selesai, suami kedelapan membangunkan suami kesepuluh dan membawanya ke kamar dengan suami ketiga. Istri mereka menghampiri ketiga suami yang ketakutan itu lalu memeluknya satu per satu. Dia juga menghibur suami kedua sebentar dan mengajaknya kembali ke kamar. Kemudian mereka menjadi tenang dan kembali ke kamar. Sisanya mengobrol sebentar sebelum kembali ke kamar.

Di kamar, para suami tidak bisa tidur. Mereka semua masih gelisah. Mereka berebutan agar bisa tidur di samping istri mereka. Akhirnya para suami yang paling ketakutan tidur di sebelah istri mereka. Suami kelima tidur di sebelah kiri istrinya dan suami ketujuh di sebelah kanan. Istrinya hanya mengelus rambut mereka dan berkata kalau itu hanya film. Namun di dalam hati istrinya pasti dia sudah menyumpahi mereka dan berkata, dasar pengecut tua.

Agar mereka lebih tenang, suami pertama mengambil buku dongeng dan membacakannya seperti seorang ibu.