Miaw Sekolah

63 6 0
                                    

Beginilah akhir dari cerita seorang istri dan kesebelas suami tampan dan pemberaninya. Miaw akhirnya sudah bersekolah di sebuah kelompok bermain di dekat perumahan mereka. Setiap hari para suami dan sang istri bergantian mengantar putri mereka yang cantik dan lucu. Sebelum bersekolah, rambut Miaw diikat berbagai macam model dengan karet rambut berwarna-warni. Suami pertama selalu kreatif dalam mengikat rambut Miaw. Dan Miaw tumbuh dengan cepat, ia sudah lancar berbicara, dan ia juga pandai bernyanyi. Sayangnya, Miaw sering tersandung sehingga ia sering korengan. Karena itu, Miaw sering menangis di sekolah.

“Cup cup cup cup, Miaw, jangan nangis dong, nanti kamu juga sembuh sendiri,” Kata salah satu ayah Miaw yang sedang menghentikan tangisan putrinya.

“Ngaaak, sakit, Pop.” Miaw menangis parah sampai ingusan.

“Nanti hidung kamu mampet lho, Miaw.”

“Sakit, huwee.”

Begitulah kegiatan sehari-hari Miaw di bulan pertama bersekolah. Ia juga sering minta dibelikan kue bolu ketika diantar pulang.

Suatu hari Miaw ditanya gurunya mengenai cita-cita.

"Miaw kalau sudah besar mau jadi apa?"

"Jadi tukang sayur!"

"Kenapa kamu mau jadi tukang sayur?"

"Biar Miaw tiap hari bisa makan enak."

Miaw bahkan sudah berteman dengan beberapa anak di sekolahnya. Mereka setiap hari bermain ayunan, perosotan, dan kejar-kejaran sehingga Miaw sering tersandung dan jatuh. Di sekolah, Miaw mulai belajar membaca, menggambar, melipat kertas warna, dan mewarnai. Kemudian, ia mendengarkan cerita dinosaurus, planet, dan juga dongeng. Di rumah, Miaw diajari Sang Istri berhitung dan membaca. Sedangkan suami kedua dan suami ketiga mengajari Miaw menggambar bentuk. Ketika Miaw sudah kelelahan, Sang Istri membuatkan Miaw susu dan menggosok giginya. Kemudian, sang istri akhirnya mengantar Miaw tidur.

Ketika Miaw terlelap di keranjang tidurnya, Sang Istri mengorek isi tas Miaw, kemudian ia mencari harta karun di dalam tas Miaw.

Ternyata, ada sebuah ompreng bekas makan Miaw yang belum dicuci. Suami kedelapan pun muncul dan membuktikan cintanya dengan membantu sang istri untuk mencuci tempat makan sambil membacakan puji-pujian untuk Sang Istri. Karena Sang Istri sungguh-sungguh mencintai suami kedelapannya. Maka Sang Istri menunggunya selesai mencuci piring, lalu Sang Istri pun membuatkan suaminya semangkuk mie instan yang dibubuhi telur ikan, tiga helai daun selada,  dan irisan timun.

Suami-suami yang lain pun berdatangan karena mencium aroma bumbu micin mie instan. Apalagi suami kedua yang suka kelaparan dan diam-diam memasak mie instan di tengah malam.

“Bebeb, mau dong, wangi banget deh. Kamu cantik banget deh, Beb.” Pinta Suami Kedua kepada Sang Istri.

“Iya deh, Sayangku semua. Hari ini kita pesta mie instan karena Miaw sudah pulas.” Kata Sang Istri. Ia mengambil sepuluh bungkus mie mentah untuk suami-suaminya.

“Hore!” Seru para suami. Mereka bahagia karena akhirnya Sang Istri bisa memasak untuk mereka, walaupun menunya sangat sederhana.

Para suami sangat bangga karena pada akhirnya Sang Istri bisa merebus mie instan walaupun rasanya biasa saja. Tetapi, karena kekuatan cinta Sang Istri, para suami bisa menganggap mie instan Sang Istri terasa seperti mie terenak di dunia. Bahkan lebih enak daripada mie instan buatan Suami Pertama. Para suami berpikir seperti itu termasuk suami pertama Sang Istri.

Ketika para suami makan, mereka sepertinya terharu sampai ingin menangis. Sang istri bingung mengapa suami-suaminya sentimental sekali malam ini.

“Kalian semua kenapa sih? Aku kan jadi bingung kalau kalian menangis padahal tidak ada yang sedih.”

10 Suami BadayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang