Rencana Angga dan Inggrid untuk pergi ke Dufan terpaksa dibatalkan karena seharian ini hujan deras.
Rintik hujan mendominasi suara percikan di atas genting dan turun membasahi pekarangan rumah. Tanpa secercah sinar matahari pun, langit dirundung awan berwarna abu-abu yang membuat segalanya terlihat lebih gelap dibanding biasanya.
Angga sebenarnya ingin sekali keluar rumah. Rasanya sangat membosankan berdiam diri sendirian sepanjang hari tanpa melakukan apa pun.
"Daripada main game kayak gitu mending belajar, Ga," komentar ibunya saat masuk ke dalam kamar anak laki-laki satu-satunya itu dan melihatnya sedang tidur-tiduran di atas tempat tidur sambil memainkan game di ponsel.
"Iya, nanti kalo udah selesai, Ma," sahut Angga, tanpa mengalihkan pandangannya.
Ibunya hanya mendecak pelan. "Tuh, Dinda minta dibacain buku cerita sama kamu."
"Emangnya kenapa nggak sama Mama aja? Atau, si Teteh?"
"Yah, anaknya maunya sama kamu," kata ibunya sambil membuka pintu kamar Angga lebih lebar. "Sana, bacain dulu biar dia bisa tidur. Belum bobo siang soalnya, takutnya nanti malem malah rewel."
Angga menghela napas panjang. Ia pun akhirnya bangkit berdiri dan menuruti perintah ibunya. Melangkahkan kakinya dengan malas menuju kamar tidur kedua orang tuanya dan Dinda, Angga berhenti sebentar saat menerima sebuah notifikasi pesan baru di layar ponsel.
Dari Nadya.
Nadya The Dragon: ga, masa gue ketemu temen lo
Punggung Angga langsung menegak seketika. Tatkala melihat ibunya sudah kembali ke dapur, Angga cepat-cepat membalikkan badan dan meluncur ke dalam kamarnya lagi dan duduk di atas tepi tempat tidurnya.
Angga Saputra: bagas?
Nadya The Dragon: iya
Angga Saputra: dimana?
Nadya The Dragon: tadi pas lg antre tiket bioskop ketemu dia dan dia jg mau nonton film yg sama
Nadya The Dragon: terus sekarang lg di luar nunggu teaternya buka
Angga Saputra: oh
Nadya The Dragon: ganteng jg kalo diliat-liat hahaha
Angga mendecih saat membacanya.
Angga Saputra: gantengan gue ah
KAMU SEDANG MEMBACA
The Two of Us
Teen FictionAngga adalah pil biru yang selalu berusaha meninggalkan masa lalunya dan lari dari kenyataan. Sementara itu, Vania adalah pil merah yang sedang berusaha mengejar dan membawanya kembali ke dunia nyata. Dunia di mana segala hal tidak selalu terlihat s...