" Ini semua karena kamu ! " Ucap Edward seraya menunjuk kearah Clara menggunakan jari telunjuknya.

Mendapatkan jawaban yang menyakitkan dari Edward, Clara memutuskan untuk pergi. Lebih tepatnya masuk kembali ke dalam hutan kematian untuk menjemput Keyla dan Carlos.

Clara kembali masuk ke dalam hutan kematian dengan hati yang kacau. Air matanya tak kunjung berhenti, tatapannya juga kosong. Keyla dan Carlos yang melihat Clara hanya bisa bertanya.

" Clara kamu kenapa ? " Tanya Keyla khawatir.

Clara langsung menghapus air matanya​. " Aku hanya merasa bersalah denganmu Carlos. "

" Tidak perlu merasa bersalah seperti itu Clara. Akulah yang salah, maafkan aku. " Ujar Carlos.

Clara tersenyum dan mengangguk. " Lebih baik kita segera keluar dari hutan ini sekarang juga. "

👑👑👑👑👑

Clara duduk termenung di depan api unggun, tatapannya kosong. Niora yang melihat Clara seperti itu hanya bisa mendesah pelan.

" Clara, kamu belum makan kan ? " Tanya Rian sambil membawa beberapa buah di tangannya. " Ayo dimakan. "

Clara hanya melihat buah-buah itu sebentar kemudian kembali​ menatap api unggun dengan tatapan kosong.

Rian menaruh buah-buahan itu ke tangan Clara kemudian pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Sedangkan Clara hanya kembali menatap buah itu lalu menatap kearah Edward. Dengan pelan Clara berjalan kearah Edward dan mendudukkan tubuhnya di samping Edward.

" Kamu belum makan kan ? " Tanya Clara kepada Edward.

"....."

" Ayo dimakan. Buahnya enak. "

"......."

" Edward ! "

"........"

Air mata Clara kembali jatuh. " Apa salah aku Edward ? Tolong jangan seperti ini. "

Edward membalikkan tubuhnya kearah Clara seraya menghapus air mata Clara, kemudian Edward menarik Clara kedalam pelukannya dan mencium keningnya​. " Kamu tidak salah Clara. "

" Jangan mendiamkan aku lagi. "

Edward mengangguk perlahan. " Baiklah, aku janji. "

Clara melepaskan pelukan Edward kemudian mengambil buah-buahan yang ada di tangannya dan menyuapkannya kepada Edward. " Aku sudah berjanji dengan raja untuk mengurusmu. Jadi, makan yang banyak ya. "

Edward tersenyum dan menyuapkan buah kepada Clara. " Aku tahu kalau kamu juga belum makan, jadi kita makan sama-sama ya. "

" Edward ! " Panggil Carlos. " Bisa bicara sebentar ? "

Edward yang sedang menyuapkan buah kepada Clara pun akhirnya menoleh kearah Carlos. " Sekarang ? "

" Nggak, nanti ! " Ketus Carlos. " Sekarang lah ! "

Edward bangkit dari tempat duduknya seraya mengacak rambut Clara. " Sebentar ya. "

Setelah mendapat anggukan dari Clara, Edward langsung berjalan mengikuti Carlos. Sebenarnya ia sedang malas berurusan dengan Carlos, tapi ia juga harus minta maaf. " Mau bicara apa ? "

" Tentang Clara. "

" Kalau masalah hubungan kami, aku mohon jangan di bicarakan. "

Carlos mendengus kesal. " Apa kamu yakin, kalau Clara lah orang yang dapat membunuh raja iblis ? "

Edward menaikkan sebelah alisnya. " Kenapa kamu tiba-tiba bertanya tentang itu ? "

" Apa kamu kenal dengan prince of dark Element ? " Carlos balik bertanya.

" Kamu ngomong apa Carlos ? Aku tidak mengerti. " Kata Edward bingung.

" Aku yakin, bukan Clara yang dapat membunuh raja iblis. " Ucap Carlos. " Raja iblis hanya menginginkan segel kehidupan milik Clara, tidak lebih. "

" Tapi kenapa raja iblis pernah berniat untuk membunuh Clara ? Bahkan sampai sekarang ? " Tanya Edward.

Carlos menggeleng. " Jika Clara yang dapat membunuh raja iblis, tidak mungkin raja iblis membiarkan Clara lahir. " Jelas Carlos. " Ada orang lain yang memang sudah ditakdirkan untuk membunuh raja iblis itu, tapi aku belum tahu siapa dia. "

" Jadi, apa yang harus kita lakukan ? " Tanya Edward.

" Yang paling utama, kita harus menemukan kerajaan Born terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita pikirkan lagi tentang raja iblis. "

Edward berpikir sejenak, kemudian mengangguk setuju. Menurutnya ide Carlos sudah sangat sempurna. " Aku juga mau minta maaf soal yang tadi. "

Carlos tersenyum. " Tidak masalah. Lagi pula itu juga salah aku. "

Edward menepuk pelan pundak Carlos. " Terima kasih. " Kata Edward lalu kembali ke tempat Clara.

" Kalian ngomong apa tadi ? " Tanya Clara yang penasaran.

" Tentang perjalanan kita. " Kata Edward. " Carlos punya ide agar kita mencari kerajaan Born saja terlebih dahulu, baru setelah itu kita akan mencari kerajaan iblis. "

" Benarkah ? " Tanya Clara dengan wajah yang senang.

Edward mengangguk dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

" Terima kasih Edward. " Ujar Clara seraya memeluk tubuh Edward. " Aku sangat senang. "

Edward membalas pelukan itu seraya mengelus pelan rambut Clara. " Clara, boleh aku bertanya sesuatu ? "

Clara mengangguk. " Mau tanya apa ? "

" Apa kamu suka sama aku ? " Tanya Edward dengan pelan, tetapi masih dapat di dengar oleh Clara.

" Menurutmu ? " Tanya Clara seraya melepaskan pelukan Edward.

Edward mengangkat kedua bahunya. " Mana aku tahu. Kalau aku tahu, mana mungkin bertanya padamu. "

" Tidak, aku tidak suka padamu. " Jawab Clara lalu melihat bintang.

Edward hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

Clara kembali menoleh kearah Edward dengan tersenyum, kemudian ia membisikkan sesuatu ke telinga Edward. " Aku tidak suka sama kamu, tapi aku mencintaimu. "

TBC....

Maaf bagi yang sudah sangat lama menunggu cerita ini update.

Sebenarnya author bingung mau buat endingnya kayak mana 😂

Ada yang mau memberikan saran ? 😊

Adventure Of Witches ElementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang