gadis itu tersenyum

720 38 15
                                    

Brukk

Clara berlutut tepat didepan raja iblis yang tersenyum puas dengan apa yang ia saksikan saat itu. Tangan kanannya memegangi pedang hitam panjang, sedang tangan kirinya mencekik leher Rian yang sudah tidak berdaya.

"Lepaskan dia!" Clara berseru, wajahnya ia tundukkan sedalam-dalamnya. Kedua tangannya masih bertumpang pada pedang pemberian profesor Alcander saat ia melangkahkan kakinya keluar dari sekolah kesayangannya.

"Apa yang akan aku dapatkan jika aku melepaskan kakakmu ini?"

Dengan amarah yang menggebu, Clara mencengkeram semakin kuat pedangnya. "Sial" Clara membatin, dirinya tidak bisa melakukan apa-apa sekarang.

"Aku juga tidak suka berlama-lama, jadi langsung ke intinya saja. Serahkan segel kehidupan itu sekarang juga!" Setelah mengatakan itu, dengan kegeraman yang ia miliki, tak ragu cengkramannya pada leher Rian semakin kuat. Membuat Rian memberikan respon yang tidak biasa.

"Dasar iblis!"

"Siapa yang kau sebut iblis?"

Clara mendongakkan kepalanya menatap tajam kearah raja iblis dengan penuh amarah. "LEPASKAN TANGAN KOTORMU DARI SAUDARAKU, DASAR IBLIS SIALAN!!!" Seraya berteriak, Clara menggunakan elementnya untuk menyerang tangan sebelah kiri iblis di depannya. Membuat Rian terlempar cukup jauh dari tempat mereka.

"SIALAN!" makian itu sontak keluar dari mulut raja iblis saat mendapatkan serangan dadakan dari Clara. Segera ia mencekik leher Clara tanpa ampun, tak kalah keras, Clara tetap menatap tajam kearah raja iblis seraya menahan sakit.

"Selamat istirahat untuk selamanya, putri Clara Born"

Setelah mengatakan itu, raja iblis langsung menarik segel kehidupan yang ada di tubuh Clara secara paksa.
Tanpa belas kasih, tanpa peduli dengan erangan kesakitan Clara yang begitu pilu. Bahkan wajahnya tersenyum puas, mendengarkan setiap erangan kesakitan yang terlontarkan oleh gadis tak berdaya di depannya.

Uhukk..uhukk.uhukk..

Bibirnya yang pucat kini sudah kembali berwarna akibat darah yang keluar dari mulutnya. Segel kehidupannya sudah diambil secara paksa, ia hanya bisa bertahan dalam beberapa menit, waktu itu tidak boleh terlewatkan begitu saja.

Raja iblis memerintahkan kepada semuanya untuk pergi. Sebelum ia juga menghilang menjadi asap hitam, ia kembali menatap Clara seraya tersenyum. Clara yang melihat itu pun ikut tersenyum benci, setelah itu, iblis itupun hilang begitu saja, meninggalkan Clara dan teman-temannya yang  tergeletak di atas tanah dengan kondisi yang memperhatinkan.

"Ed.. Ward." Clara berucap lirih. Matanya menatap Edward yang terbaring tidak sadarkan diri diatas tanah begitu saja. Dengan sekuat tenaga, ia seret tubuhnya menghampiri Edward, ada yang harus ia lakukan.

"Bangunlah, ada yang ingin aku katakan." Tubuhnya memeluk Edward dengan lemah. Air matanya terus menetes, tidak, bagaimana bisa ia mati tanpa mengungkapkan segala perasaannya kepada Edward.

Sadar akan sesuatu, Clara melepaskan sebuah kalung yang tergantung di lehernya. Ia pakaikan kepada Edward.  "Aku akan kembali, aku berjanji. Oleh karena itu, kumohon padamu, tunggulah aku Edward."

Tepat setelah mengatakan itu, Clara menutup kedua matanya rapat-rapat. Dan pada saat itu pula, pasukan dari segala kerajaan sampai ditempat kejadian. Harry yang duluan melihat itu langsung turun dari kudanya, berlari menghampiri tubuh Clara yang masih memeluk Edward.

"Tidak, tidak!" Harry langsung memeluk tubuh Clara dengan erat. "Tidak, katakan bahwa ini hanyalah mimpi buruk."

Semua pengawal langsung memeriksa para pangeran dan putri lainnya, sedangkan para raja yang ikut serta berdiri mematung melihat keadaan di depan mereka. Termasuk Alcander yang bener-bener tercengang dengan apa yang ia lihat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adventure Of Witches ElementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang