Putri Clara Ulfa

7.5K 469 23
                                    

Seorang gadis berkulit putih dengan rambut sepanjang pinggangnya yang berwarna hitam dibiarkan tergerai, warna matanya biru seperti biru langit. Clara, bergitulah orang memanggilnya.

Clara sudah di rawat dan di besarkan di sebuah pantai asuhan sejak bayi. Tidak ada yang tahu identitas aslinya, hanya terdapat sebuah surat dan jubah berwarna merah di keranjang bayinya saat itu.

Hanya tertulis beberapa kalimat di kertas itu :

Tolong rawat Putri kami Clara hingga ia berusia tujuh belas tahun. Karena setelah itu, akan ada seseorang yang akan mengambilnya lagi dari kalian untuk dirawat. Hanya kepada kalian harapan kami satu-satunya untuk menjaga putri kami Clara, atas kebaikan kalian kami akan memberikan apapun yang kalian inginkan.

Clara tumbuh menjadi anak yang cantik dan baik. Walaupun semua orang mengatakan bahwa Clara adalah anak yang aneh, tapi menurut seluruh anggota panti asuhan Clara adalah anak yang baik dan ramah. Meskipun mereka sendiri mengakui bahwa telah banyak kejadian aneh yang dilakukan Clara mulai dari : api yang tiba-tiba muncul ketika Clara marah, hingga sebuah aura hitam pekat yang keluar dari tubuh Clara ketika Clara sedih. Itu semua sudah menjadi hal yang biasa bagi seluruh anggota panti asuhan.

Hari ini, tepat di ulang tahun ke tujuh belas tahunnya. Seorang pria aneh dengan menggunakan jubah berwarna biru Dongker datang ke panti asuhan untuk membawa Clara pergi. Tentu saja pihak panti asuhan tidak memberikannya, bagaimana mungkin seseorang tiba-tiba datang dan ingin membawa Clara pergi bergitu saja.

Setelah berbincang-bincang dan mendapatkan bukti dari pria aneh tersebut, pihak panti asuhan mau tidak mau harus merelakan Clara.

Clara sempat menolak untuk pergi. Namun pria aneh itu mengatakan bahwa ia akan menemukan keluarganya dan dapat kembali ke panti asuhan ketika liburan, penolakan itu berubah menjadi persetujuan.

Setelah membereskan barang-barangnya dan berpamitan dengan seluruh anggota panti asuhan yang sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri oleh Clara, ia pun mengikuti pria aneh itu entah kemana.

" Maaf, tapi saya belum tahu siapa anda ? " Tanya Clara.

Pria itu tertawa, " benar, aku belum memperkenalkan diri. Harding, panggil saja aku profesor Harding. "

Clara hanya mengangguk, walaupun sebenarnya ia tidak mengerti. Menurutnya, sudah cukup hanya mengetahui namanya saya kan ?

" Lebih baik harus lebih cepat Clara, kita harus membeli keperluan sekolahmu dulu. "

Clara mendongakkan kepalanya untuk menatap pria itu, " tapi aku tidak mempunyai uang. "

" Jangan khawatirkan masalah itu, kau sudah mempunyai uang yang banyak. " Kata pria itu seraya melambai-lambaikan tongkatnya.

" Tapi aku tidak tahu jika aku mempunyai uang. "

" Um- kau benar, karena uangmu ada padaku. " Ujar Profesor Harding seraya menghentikan langkahnya, Clara yang melihat Profesor Harding berhenti pun akhirnya juga ikut berhenti. " Berikan tanganmu. "

Clara menjulurkan tangannya, dan dalam sekejap mereka sudah berada di tempat yang berbeda. Banyak sekali orang yang menggunakan jubah dan sebuah topi berbentuk kerucut diatas kepala mereka. Clara menatap profesor Harding bingung, sedangkan profesor Harding hanya tersenyum. " Pasar sihir. "

Profesor Harding memberikan sepucuk kertas kepada Clara. " Daftar keperluan yang perlu kau beli. "

Clara membuka kertas itu dan membacanya :

HIGH SCHOOL THE MAGIC
SERAGAM :
- TIGA JUBAH BIASA ( BERWARNA HITAM DAN SEDERHANA )
- SATU TOPI KERUCUT WARNA HITAM
- SEPASANG SARUNG TANGAN WARNA PUTIH
- SATU SYAL ( UNTUK MUSIM DINGIN )
- TOLONG SEMUANYA SUDAH DI BERI NAMA.

BUKU
- LANGSUNG MEMBELI SEMUA BUKU UNTUK KELAS SATU DI TOKO BUKU SIHIR.

PERALATAN LAIN
- SATU TONGKAT SIHIR
- SATU KUALI
- SATU TELESKOP
- SATU TIMBANGAN
- SATU SET BUBUK RAMUAN SEPERTI ( KUKU NAGA, DAN BULU LANDAK. )
- UNTUK JUBAH KETURUNAN HARAP WAJIB ADA !

Clara menatap profesor Harding. " Dimana kita bisa mendapat semua ini ? "

" Di sini," kata profesor Harding. " Tapi kau harus pintar memilih barang yang bagus di sini, jangan sampai tertipu. "

Clara mengangguk, lalu mengikuti Profesor Harding k sebuah toko yang bertuliskan ' tongkat sihir terbaik ' " tidak terlalu buruk dari namanya. " Ujar Clara dalam hati lalu memasuki toko itu.

" Halo Harding, apa kabar ? " Tanya seorang pria tua, sambil tersenyum lalu memalingkan pandangannya dari Profesor Harding untuk melihat ke arah Clara. " Dan siapa gadis kecil ini ? "

" Halo juga Jone, kabarku baik. Dan ini adalah murid baru yang akan masuk ke High School, apa kau bisa membantunya ? "

Pria tua itu tersenyum senang, " tentu saja, mari sini sayang. Aku akan memberikan tongkat sihir yang paling bagus untukmu. "

Clara mendekat ke arah pria tua itu, sebuah tongkat sihir sudah ada di tangan pria itu. " Ayo, ambillah. Aku sudah membuat ini khusus dalam waktu yang sangat lama, jadi kau tidak perlu takut mantranya patah. "

" Tongkat menggunakan mantra ? " Tanya Clara bingung

" Tentu saja sayang, jika tidak ada mantra maka tongkat itu hanya tongkat biasa. "

" Dan apakah mantra bisa di patahkan ? "

" Iya, tapi jarang ada yang bisa mematahkan mantra tongkat sihir. Karena setiap tongkat memiliki mantra yang berbeda-beda. " Jelas pria tua itu seraya membereskan tongkat-tongkat yang berserakan.

" Dan mengapa anda mengatakan, bahwa saya tidak perlu takut mantranya patah ? "

Pria tua itu tersenyum, " um-ya. Tongkat itu adalah tongkat yang paling sakti yang pernah saya buat, jadi berhati-hatilah. "

" Kenapa anda memberikannya kepada saya ? "

" Karena saya yakin, kamulah orang yang cocok untuk mendapatkannya. Jadi, jagalah itu hati-hati. "

Clara kembali mencerna perkataan pria tua itu. Clara tidak pernah tahu tentang sihir apalagi tongkat, jadi maklumlah jika Clara tidak mengerti maksud dari perkataan pria tua yang bernama Jone itu.

" Baiklah Jone, terima kasih atas bantuannya. Masalah biaya biar Alcander yang akan membayarnya ! " Ucap profesor Harding sebelum menutup pintu toko itu dan berjalan pergi.

" Clara, sekarang kita harus langsung ke High School. Karena kereta ke sana akan berangkat sebentar lagi. " Ujar Profesor Harding

" Tapi, kita baru membeli tongkat sihir. Masih banyak yang belum kita beli. "

Profesor Harding menatap Clara sambil tersenyum. " Semua keperluanmu yang lain sudah ada, dan Sudah dibawa ke High School. Jadi, kau tidak perlu khawatir. "

Clara hanya mengangguk, walaupun sebenarnya ia bingung. Sejak kapan profesor Harding membeli semua keperluan itu ? Bukannya dari tadi profesor Harding selalu bersama dengannya. Dan seperti yang telah mereka lakukan tadi, dengan sekali lambaian tongkat, kini mereka sudah berada di sebuah... Terowongan bawah tanah yang terdapat sebuah kereta api.

Adventure Of Witches ElementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang