"Your guy is like Chicken!"

31 2 0
                                    


Kau sebut dia nomor satu, nomor tiga atau peringkat ketujuh. Puncak gunung sebelum ditaklukkan, titik tertinggi yang menakutkan. ketika titik terendah dari dirimu menapaki, yaitu tapak kakimu, kau menyebutnya debu, angin, deru dan selubung langit. Adalah Khalid Ramzanov, detik-detik ketika ia berbicara kepada Michael Johnson, "Aku tak ingin menyakitimu, menyerahlah". Inikah gunung yang dulu ia anggap tinggi, lalu kini ia memintanya menyerah.

Peringkat-peringkat itu tidak membuatnya puas. Ia masih punya 'daftar keanehan UFC' yang ingin dikuliti. Setidaknya satu keanehan, Conor McGregor, yang dinobatkan "the lightweight champion" dengan pertandingan 'terhebat' sekalligus 'terkonyol' knokout' 13 detik pertama. Inikah saat seorang pendaki menantang burung-burung yang bergerak bebas. Burung bebas tersebab mereka dikasi sepasang sayap. Inikah seorang juara, yang disebut juara, tersebab bisnis mesin keberuntungan yang berpihak.

"I am with the winner, Khalid Ramzanov" Joe Rogan, komentator UFC berkepala plontos mendekati Khalid. Microphone jumbo dan kamera berlensa tajam terhubung ke tayangan live di seluruh penjuru dunia. Khalid the eagle, membuat pengumuman akbar. Sebuah tantangan yang menghimpun kebencian, mungkin tanda tanya, dan ajang pembuktian nyali bagi dirinya sendiri. Dia memberi tanda pada Joe Rogan agar memberinya kesempatan. Microphone berpindah. Sam Kardan, sang penerjemah, berdiri agak jauh di belakang. Khalid mengandalkan kemampuan bahasanya sendiri, apa adanya. Belepotan, dia tak peduli.

"Excuse me, guys. Alhamdulillah. Yeah, I wanna say something. I wanna stay humble. But, I have to talk because,.... you know one interesting. Your guy is talk too much. I understand how crazy power UFC mechine. Your guy, beginning of the year, He top like chicken! He fight for the title. This is no trash talking. I wanna fight with your chicken!". Dia menyebut-nyebut, menyangkut paut reputasi UFC. Dia mengubung-hubungkan, fake show yang digelar di panggung yang seharusnya menjunjung maskulinitas, sportivitas dan persamaan. Dia menyeru "chicken", yang dielu-elu selaku sang juara baru, yang tiba-tiba mendapat gelar champion tanpa susah payah. Hebat betul ! 


......... Seorang diri, dia menantang kemasyhuran


*) Bersambung.........

The Title [Dwilogy Of Nurmagomedov]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang