Diam-diam, Yunhyeong tersenyum melihat interaksi dua sejoli yang baru satu bulan menjalin hubungan itu.

Donghyuk mengangguk sambil merona, "Gomawo."

"Ya ampun, tugas bahasa inggris saja minta dikerjakan," cibir Yunhyeong.

"Diam kau, Yunhyeong!"

Bobby terkekeh.

KRRRIIIIIINNGGG

"Nanti aku akan menjemputmu saat istirahat, oke?"

Donghyuk mengangguk, Bobby mengacak surai kekasihnya itu dengan gemas.

Dari tempatnya duduk, Junhoe menatap jengah pasangan yang masih berlovey-dovey itu, "Waktu kunjungan pacar sudah habis, silahkan kembali ke kelasmu!"

Bobby terkekeh sambil berjalan keluar, "Yak! Diam kau, bibir tebal!"

Junhoe mendelik tak suka.

Yunhyeong terkekeh, kemudian beralih menatap Junhoe yang duduk di arah jam 8 dari tempatnya duduk dengan tatapan mengejek, "Yak! Bibir tebal~~~"

Junhoe malah tertawa kecil ketika Yunhyeong yang mengejeknya.

•••••••

"Kyaaa!! Menu makan siangnya benar-benar daging sapi asap!" Yunhyeong bertepuk tangan girang sambil tersenyum bahagia.

"Daebak!" Donghyuk dan Bobby yang duduk di depan Yunhyeong menatap santapan makan siang itu dengan mata berbinar dan mulut penuh air liur.

Suasana kantin juga sangat riuh karena menu makan siang hari ini yang tergolong mewah dan sangat langka. Sebulan sekali saja sudah untung mendapatkan menu ini di sekolah. Yunhyeong segera mengambil sumpitnya dan makan dengan lahap.

Yunhyeong memejamkan matanya, mencoba meresapi rasa yang kini menyelimuti lidahnya; daging sapi yang lembut, gurih, dan pedas. Donghyuk terkekeh ketika melihat sahabatnya yang seperti tidak makan selama tiga bulan.

"Wah! Jinjja mashitta!" ucap Yunhyeong penuh damba.

Yunhyeong buru-buru membuka matanya, ketika merasa seseorang menduduki kursi di samping kirinya. Ia mengernyit ketika mendapati Junhoe dengan seragamnya basah oleh keringat. Sedetik kemudian, Yunhyeong mengerutkan hidungnya.

"Yak! Kenapa kau berkeringat seperti itu?"

Junhoe menjepit sepotong daging dengan sumpit kemudian melahapnya, "Latihan futsal, pastinya."

"Pantas kau bau!"

"Bau apanya?!" kepala Junhoe bergerak untuk mengendus ketiaknya sendiri, "Aku selalu pakai parfum! Bahkan sebelum main futsal sekalipun! Badanku wangi, tahu! Sini coba kau cium!" Junhoe mendekatkan ketiaknya pada wajah Yunhyeong. Refleks namja manis itu memundurkan wajahnya sambil menutup hidung.

"Yak! Dasar bibir tebal." Yunhyeong mendengus, "Kau jangan sering-sering ikut futsal, kau sudah sering membolos."

"Aku tidak membolos. Aku tadi sudah ijin."

"Sama saja! Kau sangat sering membolos pelajaran Lee Saem, padahal kau itu payah di bahasa inggris!"

Junhoe tidak menjawab, hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Tapi, tangannya bergerak menjepit beberapa potong daging dan meletakkannya di atas mangkuk nasi milik Yunhyeong. Yunhyeong terdiam, kemudian menatap Junhoe heran.

Uncertain • JunHyeong •Where stories live. Discover now