"Maaf ya gue telat!" Ujar Amora bersalam dengan Liza dan 3 orang cowok tersebut. "Ohiya, kenalin nih gue bawa teman gue lagi. Nama nya Nathalie Alicia." Sambungnya sambil menunjuk ke arahku.

"Nathalie." Ujarku bersalaman pada ketiga orang cowok itu.

"Reynaldi!" Balasnya.
"Fauzan!" Balasnya.
"Adit!" Balasnya.

    Aku duduk disebelah Liza sedangkan Amora duduk disebalahku, jadi tepatnya aku duduk ditengah. Tiba-tiba salah satu teman Amora yang bernama Reynaldi terus memperhatikanku, entah apa yang ada difikiran cowok itu, dia menatapku seakan-akan diriku ini pisang yang siap santap.

"Heh rey, lo kenapa merhatiin Nathalie terus? Ntar dia salting lho." Goda Fauzan.

"Apaan sih, siapa yang merhatiin dia geer banget lo!" Jawab Reynaldi ketus.

"Jangan diliatin terus rey, ntar lo suka!" Goda Adit ikut-ikutan.

"Lo lagi, ikut-ikut mulu." Seru rey kesal.

    Aku hanya terdiam, aku takut pipiku merona merah karna godaan mereka semua. Aku hanya memainkan ponselku, yang kupegangi dari tadi.

"Nath lo mau pesan apa?" Tanya Amora.

"Engga, gue gak lapar." Balasku.

"Nanti maag lo kambuh, lo belum makan apa-apa dari tadi pagi." Ujarnya memarahiku.

"Engga akan mora, lagian kalo gak lapar ngapain sih dipaksa!" Seruku tegas.

"Yaudah, kalo gak mau makan pesan minum kek." Ujar Liza.

"Gue mau pesan cappucino aja." Seruku.

"Pelayan!" Ujar Amora melambaikan tangan nya.

"Iya mba, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu dengan ramah.

"Saya mau pesan cappucino 2, moccacino 2, dan vanila latte nya 2. Terus makanannya ketang goreng aja ya 2porsi." Seru amora pada pelayan itu.

"Ada lagi mba?" Tanya pelayan itu.

"Udah mas!" Balasnya singkat.

    Seketika hening, semua sibuk dengan ponsel nya masing-masing. Aku hanya memainkan ponsel, entah apa yang kumainkan ini sangat membosankan.

"Mor gue bagi nama line lo." Ujar Reynaldi memecahkan keheningan.

"Buat apa?" Tanya Amora.

"Buat disimpen aja." Balas rey singkat.

"Minta aja ke Fauzan, dia punya kok." Seru Amora sambil mendongakkan dagu ke arah Fauzan yang sibuk main ponselnya.

    Jam sudah menunjukan pukul 1 siang, sudah 3 jam kami disini hanya terdiam tidak jelas. Yang satu sibuk dengan ponselnya, yang satu sibuk selfie, dan aku hanya terdiam melihat mereka semua.

Drett drrett..
Ponselku bergetar ternyata Bi surti yang sms.

Bi Surti:
    "Non, ibu dan bapak kecelakaan sekarang ada dirumah sakit cipto jakarta. Tadi bibi menerima telfon dari pihak rumah sakit. Maaf bibi tidak bisa kesana karna anak bibi juga sakit, maafkan bibi sekali lagi."

    Setelah membaca sms itu kaget dan   tidak sengaja menjatuhkan ponselku kebawah dan menutup mulutku dengan tanganku.

"Mama!!Papa!!" Seruku dengan mata berkaca-kaca dan semua pandangan kabur.

"Nath lo kenapa?" Seru Liza dan Amora khawatir. Reynaldi duduk disamping ku memegangi tubuhku dengan erat takut aku jatuh pingsan.

"Minum dulu minum!" Seru Reynaldi gelisah. Setelah minum aku mencari ponselku.

KARMAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum