Part 17

11.8K 375 43
                                    

Seperti biasa, pagi ini yara sedang berada di apartemen milik deon ,membuatkan deon sarapan serta membersihkan apartemen pria itu.
Sejak sampai di apartemen itu, yara belum melihat deon ,mungkin dia masih tidur pikirnya.
Soal bagaimana yara bisa masuk ke apatemen ini sedangkan pemiliknya saja masih tidur,Deon memberi tahu sendiri password apartemen itu kepada yara. Katanya sih supaya Deon tak perlu repot-repot membukakan pintu apartemen saat yara datang dan yara juga tak perlu menunggu Deon membukakan pintu terlebih dahulu.

Saat membuat sarapan untuk Deon, yara mencoba mengambil garam yang ada di dalam lemari dapur. Hanya saja lemari itu cukup tinggi dan yara tidak mampu menjangkaunya.
Sesekali yara mencoba melompat kecil untuk mengambil garam tersebut tapi tetap saja tidak bisa.
"Lemari ini terlalu tinggi"gerutu gadis itu masih terus berusaha

"Bukan lemarinya yang terlalu tinggi, tapi tubuhmu yang terlalu pendek" terdengar suara bariton disertai dengan nada geli tepat di belakangnya membuat yara menahan nafas sejenak
Deon membantu yara mengambilkan garam dari lemari itu yang secara otomatis dada pria itu bersentuhan dengan punggung yara, belum lagi aroma maskulin dari pria dibelakangnya itu membuat jantung yara rasanya ingin meloncat.

Bukan hanya yara, Deon sendiri pun sudah tidak tahu lagi bagaimana keadaan jantungnya saat ini, posisi seperti itu membuat dia mati-matian menahan diri untuk tidak merengkuh gadis mungil yang ada di depannya itu.

"Kau bisa minta tolong kalau memang butuh bantuan,kurasa aku juga membutuhkan lemari yang lebih pendek agar kau tidak kesusahan seperti tadi " sambung sambil tersenyum tipis deon sambil menyerahkan garam ,yara hanya bisa menunduk malu dengan rona merah di wajahnya
"Makasih" ucapnya pelan
Buru-buru ia menyiapkan sarapan untuk Deon.

"Pestanya diadakan nanti malam, aku akan menjemputmu jam 7 malam. Pakailah gaun yang kita beli beberapa waktu lalu" Deon bersuara di sela-sela makannya
Yara mengangguk.
"Berapa nomor ponselmu? Aku akan menghubungimu nanti" sambung deon
"Aku tidak punya ponsel" gumam yara pelan merasa tidak enak
Deon yang mendengarnya terkejut sampai-sampai ia terbatuk karena tersedak,yara refleks memberikan minum kepada Deon
"Kau serius tidak memiliki ponsel?"tanya deon setelah merasa tenang yang dibalas dengan kata iya dari gadis di depannya itu.
Deon tak habis pikir, bagaimana bisa di zaman yang serba modern dan canggih seperti ini, gadis itu justru tidak memiliki ponsel.
"Kenapa?" Tanya deon
"Aku rasa aku tidak terlalu membutuhkan ponsel untuk saat ini, masih banyak hal yang lebih penting yang bisa dibeli daripada ponsel" balas gadis itu.Mendengar jawaban yara ,Deon hanya bisa mendesah pelan dan melanjutkan sarapannya ,ia tahu apa yang ada di pikiran gadis itu. Bisa saja dia membelikan ponsel dari gaji yang diberikan Deon tapi masih banyak hal yang harus dipenuhinya untuk keluarganya terlebih dahulu.

***

Pukul 15.00 , Deon melirik jam tangannya sejenak. Kemudian dia bergegas tak lupa ia membawa 1 paper bag yang berada di atas mejanya.

Deon mengendarai mobilnya menuju restoran tempat yara bekerja.
Dilihatnya yara sedang berbincang dengan seorang pria sesekali mereka terlihat tertawa.
Deon menggeran dalam hati, dia tidak suka jika yara dengan pria lain.
Deon memicingkan matanya mencoba melihat lebih jelas siapa orang yang sedang berbincang dengan yara.
"Kevin" desisnya,Deon keluar dari mobilnya dengan perasaan kesal.

"Ehemm..." dehemnya membuat dua orang di itu fokus kepada Deon. Mereka tampak terkejut dengan kehadiran Deon.
"Woi yon, ngapain lo disini?" Tanya kevin
Deon menatap Yara kemudian beralih menatap Kevin
"Gue ada urusan dengan yara, lo ngapain disini?" Deon balik bertanya.

"Oohh..gue disini mau ketemu yara, sekalian mau nganterin dia pulang" ucap kevin sambil mengedipkan sebelah matanya kepada yara. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menundukkan kepala.
Mereka tidak menyadari bahwa pria di hadapan mereka sudah tampak sangat kesal, mungkin sebentar lagi akan ada tanduk yang keluar dari kepala pria itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 16, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Loving BillionareWhere stories live. Discover now