Part 4

14.7K 620 7
                                    

*Deon pov

Aku mengacak-acak rambutku frustasi, aku baru saja selesai meeting dengan salah satu klienku
"Ternyata jadi seorang CEO capek juga" desahku
Beruntung tadi meeting nya berjalan lancar
Bukannya aku tidak tau bagaimana caranya memimpin perusahaan, aku cukup pintar di bidang itu ,hanya saja aku tidak menyangka menjadi seorang CEO semelelahkan ini ,banyak file yang harus ku tandatangani, serta harus menghadiri meeting ini itu, padahal ini masih hari pertama aku bekerja

Aku tidak menyangka papaku memimpin perusahaan sebesar sendiri dan itu tidak membuat perusahaannya bangkrut melainkan berkembang pesat

"Pantas saja papa menyerahkan tugas ini padaku di umurku yang masih terbilang muda, pasti papa sudah lelah harus berhadapan dengan file-file yang luar biasa banyaknya, ditambah klien - klien yang kadang menyebalkan" gumamku dalam hati

Akhirnya aku memutuskan pergi makan siang, sekalian refreshing sejenak

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan sedang menuju restoran milik keluargaku

****

Setibanya di restoran aku disambut ibu Kim yaitu manager di restoran ini
Restoran ini memang dipercayakan kepada ibu Kim disamping kevin yang juga kadang menghandle restoran ini selama aku tidak ada di Indonesia
Berarti mulai sekarang restoran ini menjadi tanggung jawabku
Aku kembali mendesah

Akhirnya aku memilih duduk si salah satu bangku dan memesan makanan kepada seorang pelayan laki-laki , sembari menunggu aku memilih menatap pemandangan disekitar restoran setelah puas menatap sekeliling restoran aku memilih memainkan iPhone milikku .
Tiba-tiba

Brakk....

Aku terkejut, seseorang menumpahkan air di dan mengenai bajuku

"APA APAAN INI , DIMANA MATAMU HAH ??" bentakku kepadanya

"Maa...maaf tuan sa...saya tidak sengaja" ucap nya terbata

Kulihat gadis yang menjatuhkan gelas itu dari atas sampai bawah
Tubuhnya mungil , dibalut pakaian pelayan berwarna orange, kulitnya putih,serta rambut panjangnya yang ditutupi topi berwarna senada
Wajahnya? Entahlah dia tidak menunjukkan wajahnya, dia tetap menunduk sembari mengucapkan kata maaf

"BAGAIMANA BISA SEORANG PELAYAN SPERTIMU BEKERJA TIDAK BECUS SEPERTI INI?" ucapku kembali membentaknya, biarlah aku sudah kepalang kesal dengannya

"Sekali lagi saya minta maaf tuan ,saya benar-benar tidak sengaja" ucap nya dengan suara bergetar seperti hendak menangis

badannya mulai bergetar ketakutan, tangannya meremas kain bajunya dengan kuat, mungkin dia takut padaku

Kulihat air mata menetes ke bajunya

Astaga!!! Apakah aku melukainya? Kenapa dia menangis? Aku bahkan hanya membentaknya
Mungkin aku salah membentaknya terlalu keras, tapi kan itu karna ulahnya
"Arghhh" ucapku frustasi
"Pergilah dari hadapanku" sambungku, aku tak sanggup melihat gadis bertubuh mungil menangis dihadapanku

Ia menganggukan kepalanya dan ia membungkukkan badannya lalu berlalu dari hadapanku

Aku kembali duduk tak lama kemudian seorang pelayan datang membawakan makanan  pesananku
Aku langsung melahapnya sampai habis berhubung karena aku memang sudah lapar

Setelah selesai makan, aku memutuskan tidak langsung ke kantor, aku masih menikmati suasana di Restoran ini sampai aku mendengar suara kegaduhan lalu aku berbalik ingin tau apa yang terjadi

Mataku menemukan sosok gadis yang tengah di bentak-bentak oleh seorang lelaki berbadan gembul
Aku memicingkan mataku menatap orang yang di bentaknya itu
"Gadis itu lagi " gumamku

Aku terkejut melihat lelaki itu menjambak rambut gadis itu hingga topi yang ia kenakan terjatuh
Lelaki gembul tersebut itu hampir penamparnya
"Ini tidak bisa di biarkan" pikirku
Akupun menghampiri mereka dan menghadang tangan lelaki yang hendak menampar gadis itu

"Sopanlah sedikit kepada wanita pak" ucapku santai

Lalu aku menatap wanita itu
Ia mengangkat kepalanya lalu menatapku balik,matanya sembab akibat menangis ,badannya bergetar hebat, lebih parah dari ketika aku membentaknya tadi, lalu ia kembali menundukkan kepalanya
"Cantik" gumamku dalam hati

"Siapa kau anak muda, berani-beraninya kamu membela gadis gak berguna ini, lihat bajuku bahkan sudah kotor karena ulahnya" ucap lelaki itu geram sambil menghempaskan tangannya yang sedari tadi kupegang

"Ma...maaf pak " ucap gadis kecil itu

" maafmu saja tidak cukup ,kau harus ganti rugi!!!" Ucap pria gembul itu geram

" aku yang akan mengganti rugi semuanya, ini kartu namaku dan segera hubungi aku " ucapku sambil mengeluarkan selembar kartu namaku lalu ku serahkan kepada pria itu

"Silahkan bapak meninggalkan tempat ini" ucapku datar

Lelaki gembul itu mendesis lalu pergi meninggalkan kami

Aku kembali menatap gadis yang masih tertuduk itu
" pergilah, lanjutkan pekerjaanmu " ucapku datar

"Te..terimakasih tuan" ucapnya terbata dan masih tetap menuduk
Aku tak menjawabnya dan pergi meninggalkannya

.
.
.
.
.
.
.
To be continue



Loving BillionareWhere stories live. Discover now