Yunhyeong merona, ia tidak bodoh untuk tidak mengetahui maksud ucapan Chanwoo.
"Y-yak! Dasar mesum!"
Chanwoo tergelak.
"Yunhyeong-ah,"
"Apa?"
"Jangan pernah berpikir kau bisa menjadi seme."
Yunhyeong mengerutkan keningnya, "Kenapa begitu?"
Chanwoo memajukan tubuhnya, ia mengelus pipi kanan Yunhyeong dengan ibu jarinya, "Kau itu manis, terlalu cantik untuk ukuran seorang seme."
Yunhyeong membeku ketika menyadari wajah tampan Chanwoo berada sedekat ini dengan wajahnya. Sedetik kemudian ia mendengus, "Yak! Aku tampan!"
Chanwoo terkekeh geli.
"Aku lapar, Yunhyeong-ah. Ayo kita makan di luar!" Chanwoo beranjak dari duduknya.
"Kemana?"
"Kedai ramen di dekat sini. Kau pasti suka."
"Baiklah, ayo!" Yunhyeong ikut berdiri, berjalan keluar dan menutup pintunya, "Jalan kaki?"
Chanwoo mengangguk.
"Malam-malam begini?" Yunhyeong berjalan menyamakan langkahnya dengan Chanwoo.
"Iya. Jaraknya hanya sekitar lima ratus meter, kok."
Tiba-tiba Chanwoo berhenti, "Oh iya," ia bergerak untuk melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Yunhyeong, "Pakailah jaketku agar tidak kedinginan."
Yunhyeong menerima jaket hitam Chanwoo, "Lalu kau bagaimana?"
"Aku tidak apa-apa. Aku 'kan kuat," katanya sambil tersenyum bangga.
"Baiklah," kata Yunhyeong sambil memakai jaket Chanwoo ke tubuhnya, "Terimakasih."
Chanwoo tersenyum ketika melihat Yunhyeong memakai jaketnya yang tampak kebesaran.
•••••••
SLURP!
"Woah!" mata Yunhyeong berbinar ketika baru saja menyesap sesendok kuah ramen.
"Bagaimana? Enak 'kan?"
Yunhyeong mengangguk antusias, "Kau benar! Ramennya enak sekali," katanya lalu melahap ramennya dengan semangat.
Chanwoo terkekeh geli, "Makannya pelan-pelan kau bisa tersedak."
SLURP!
Yunhyeong mendongak, menatap Chanwoo dengan mulut belepotan. Chanwoo menghela napas, ia mendekatkan tubuhnya kemudian mengusapkan ibu jarinya di sekitar bibir Yunhyeong.
Yunhyeong mengerjap, refleks ia sedikit memundurkan tubuhnya, "Kau tidak perlu melakukan itu. Aku bukan wanita!"
"Kau memang bukan wanita, tapi kau seperti anak kecil yang makannya belepotan!"
"Yak! Aku ini—"
"Baiklah, baiklah. Kau namja tampan, juga manly, puas?"
Yunhyeong tersenyum penuh kemenangan.
•••••••
Tok! Tok! Tok!
"Permisi!"
CKLEK!
Pintu itu terbuka, menampakkan wanita paruh baya yang menatap lelaki yang masih berseragam itu heran.
"Annyeonghaseyo, Ahjumma."
Nyonya Song menatap lelaki itu sambil mengingat-ingat, "Kau... teman Yunhyeong yang belajar bersamanya waktu itu 'kan?"
Ia tersenyum, "Ne, Koo Junhoe imnida."
"Kalau begitu masuklah!" Nyonya Song mempersilahkan.
"Ah! Tidak usah," Junhoe menggeleng, "Tapi, bisakah tolong panggilkan Yunhyeong?"
"Kebetulan Yunhyeong masih keluar bersama...."
"Bersama siapa?"
Nyonya Song mengernyitkan dahinya, "Siapa ya namanya... C-chan... eum..Chanyeol? atau... Chansung? Chan...."
"Chanwoo?" Junhoe menebak.
"Nah, iya, benar! Chanwoo."
Junhoe mengangguk-angguk kecewa, "Oh.. dengan Chanwoo."
"Tunggulah di dalam, mungkin sebentar lagi mereka kembali."
"A-ah tidak usah, aku... sedang buru-buru. Aku akan pulang saja."
"Baiklah, kalau begitu. Maaf, Junhoe-ssi."
"Tidak apa-apa, Ahjumma." Junhoe membungkuk, "Selamat malam. Annyeonghigaseyo."
"Ne, Annyeonghigaseyo."
Junhoe berjalan menuju motornya, memakai helm dan menyalakan mesin, menjalankan motornya dan meninggalkan rumah Yunhyeong.
Mata Chanwoo menyipit, melihat sosok menaiki motor sport yang baru saja keluar dari halaman rumah Yunhyeong.
"Kau kenapa, Chanwoo-ya?"
Chanwoo beralih ke Yunhyeong yang berada di sampingnya, "Ah.. tidak apa-apa."
Chanwoo masih bertanya-tanya dalam hatinya.
Bukankah itu Junhoe? Apakah dia berniat kemari untuk minta maaf pada Yunhyeong?
TBC
16-09-2017
galaxyhair
YOU ARE READING
Uncertain • JunHyeong •
FanfictionYunhyeong mengira ia jatuh cinta pada Chanwoo, tetapi ia malah terus memikirkan Junhoe. Song Yunhyeong Koo Junhoe Jung Chanwoo other cast JunYunChan / JunHyeong / YunChan ☡Warning☡ boyxboy/YAOI Homophobic Don't Read!
Chapter 4
Start from the beginning
