22. escape

85.4K 18.6K 3K
                                    

Ini salah, ada yang tidak beres.

Sialnya perasaan itu muncul dalam benakku saat aku mencium aroma cinnamon di sweater Jaemin.
   
   
   
   
Yang mungkin sebenarnya bukan Jaemin.
  
  
  
  
  
Di saat yang sama, dia melepas pelukanku, lalu menarik lenganku.
Kami meninggalkan lobi, berjalan cepat ke basement parkir yang sepi dan gelap.
  
  
Dia mendorongku masuk ke sebuah pajero hitam, lalu menyalakan lampu.
  
   
   
   
   
 
Dari warna rambutnya yang kecoklatan dan sedikit lebih panjang dari Jaemin yang kukenal ㅡdan dia belum bicara sepatah kata pun, aku sadar sesuatu.
  
  
  
Orang ini...

Na Jaeyoon.
  
   

 
  
  

Aku masih tertegun dalam kekecewaan, saat dia mengetik sesuatu di ponselnya lalu menyodorkan benda itu kepadaku.
  
  
 
'aku jaeyoon. kamu kenapa? jaemin dimana?'
  
   
  

Gotcha.

Dugaanku tepat.
  
  
 
  
"Jaemin sekarang sama Hansol, dan aku rasa ada yang nggak beres. Makanya aku cari dia disini, tapi belum ketemu. Kamu ngapain di sini?" jelasku sambil mengembalikan ponselnya.
  
  
  
Wajah Jaeyoon menegang.
Ia mengetik lagi di ponselnya dengan kecepatan super.
  
  
'Ji Hansol? Aku kesini buat cari kamu, Jeno yang kasih tau.'
  
   
   
 
Aku agak terharu membacanya ㅡwalaupun tetap aneh rasanya setiap Jeno bersikap baik padaku.

Dan Na Jaeyoon, baik sekali mau menyetir jauh-jauh dari Incheon untuk menemuiku.
  
  
 
Kami melanjutkan obrolan janggal ini cukup lama, intinya aku menjelaskan semua yang sudah terjadi dan akhirnya aku mengontak Yura karena pasti dia mencariku.

Tidak lupa aku juga minta bantuan Yura mencari dimana sekarang Hansol berada.
 
  
   
 
Jaeyoon menyodorkan tissue basah padaku saat aku sudah tidak sibuk sendiri.
  
 

Dia secara fisik 99% sama persis dengan Jaemin, membuatku merasa awkward.

"Thanks," aku menerima tissue dan memakainya untuk menyeka wajahku yang sudah tidak karuan.
"Maaf soal tadi, aku nggak bermaksud... Yeah, pokoknya maaf."

Dia hanya tersenyum simpul.

'Nggak apa-apa. Pasti kamu kaget, takut, dan bingung', begitu yang Jaeyoon tulis pada ponselnya.

Sementara menunggu jawaban Yura, kami menyusun rencana untuk membawa kabur Jaemin.

Kami akhirnya keluar dari area flat sebentar, mencari restoran fast food untuk drive through burger dan french fries.

Rasanya seperti mimpi, berkeliaran dengan Na Jaeyoon yang terlihat seperti Na Jaemin.
Perasaanku campur aduk antara cemas dan merasa tenang karena setidaknya ada seseorang bersamaku.
  
 
 
Pipiku memanas saat mengingat insiden pelukan tadi.
Aku menyesal sudah melakukan hal bodoh semacam itu, memalukan sekali.

Diam-diam aku bersyukur yang kupeluk tadi bukan Jaemin.

Kalau itu dia, entahlah ㅡsaking malunya mungkin lebih baik aku pindah ke Korea Utara.



Fuck you~
Fuck you very very mu~uch 🎶

Na Jaeyoon hampir tersedak burger mendengar dering ponselku.

Yura, ternyata.
Aku buru-buru mengangkatnya.

"Ya?"

"KBS? Seriously?"

Nowhere ; na jaemin ✔ [revisi]Where stories live. Discover now