07. the lost soul

117K 22.7K 8.2K
                                    

SILAKAN KOMENTAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ISI CERITA ATAU TIDAK USAH KOMENTAR SAMA SEKALI :)



"Na Jaeyoon dan Na Jaemin, kembar identik."

"Dia yang difoto SM buat bohongin kalian semua kalau itu Jaemin."

"Jaeyoon itu tunawicara, nggak banyak yang tau soalnya keluarga Na emang menutup-nutupi hal ini."

"Dan kalau kamu tanya di mana Jaemin sekarang, jawabannya adalah kami nggak tau. Lebih tepatnya, nggak ada yang tau."

.

.

.

.

.

"Hoeeeek."

Makan siangku yang sudah dicerna tumpah semua ke dalam kloset.

Aku bersandar lemah di tepi kloset sementara sebelah tanganku meraba-raba mencari tombol untung menggontor muntahanku.

Kepalaku berdenyut-denyut, badanku lemas, wajahku basah oleh airmata bercampur sisa muntahan.

Semuanya mulai masuk akal.

Jaemin menghilang.

Ternyata Jaemin punya kembaran, identik, Na Jaeyoon.

Jaeyoon cacat, dirahasiakan keberadaannya.

Lalu sekarang saat Na Jaemin menghilang, dan SM menggunakan Jaeyoon untuk membohongi semua orang?

Menunjukkan pada dunia kalau Jaemin ada, baik-baik saja, tapi hanya dalam media berupa foto.

Kenapa?

Karena Jaeyoon tidak bisa bicara, ia tidak bisa berpura-pura menjadi Jaemin ㅡseutuhnya.

Aku terisak tanpa suara, meremas ujung kemejaku dengan kesal.
Memang aku merasa aku tidak berhak merasa seperti ini, tapi kenyataannya aku marah, kecewa, merasa dibodohi selama ini.

Setelah bicara panjang lebar tentang apa yang ia tahu tentang kesepakatan keluarga Na dan SM, Ten mengatakan padaku sesuatu yang membuatku merasa semakin buruk.

"Mau tau alasan kenapa Mark memutuskan buat kasih tau kamu tentang ini semua?"

"Karena menurut Mark kamu bukan suka sama Jaemin sebagai penggemar. Kamu cinta dia sebagai cowok kan, Alice Kim?"

"Dan aku setuju sama Mark. Setelah kita ketemu langsung, aku ngerti kenapa Mark bisa berpikir gitu. Kamu beda. Keliatan tulus."

Aku tertawa parau dalam isakanku.

Cinta?

Aku? Mencintai seorang Na Jaemin?

Tidak.

Aku tidak pantas.

Lagipula, aku tidak mau.
Itu terlalu mengerikan.

Jatuh cinta, secara harfiah, pada seorang idola sementara kau bukan siapa-siapa?

Kurasa cuma orang gila yang berani melakukannya.

Aku memaksakan diri untuk berdiri, melepas kemeja dan jeansku, lalu membasuh wajah dan tanganku yang lengket oleh cairan air mata dan muntah.

Setelah itu aku mengunci pintu kamar dan dengan sisa tenaga yang aku punya aku menghempaskan diri di tempat tidur, meringkuk di bawah selimut, merasakan lelah bercampur perasaan tidak karuan yang menyerangku sekaligus.

Nowhere ; na jaemin ✔ [revisi]Where stories live. Discover now