Senin, 5 Desember
7.12 WIB
Kamar KeceMALES NGANTOOOORRR!!
Asli aku jadi males banget ngantor hari ini. Setelah aku cobain semua baju yang kemaren aku beli gara-gara disuruh sama Ben, aku malah ngerasa bajunya nggak ada yang bagus. Padahal aku kemaren udah ngabisin uang berjuta-juta. Dasar Ben kutu kupret!
Oh, Lord!
Gimana dong niiihh?? Mau nangiiiisss! Nggak mau kerjaaaa! Bodo amat!!
Bye.
---
---
(masih) Senin, 5 Desember
8.33 WIB
Mobil PapaAku juga belum sempet sarapan, gara-gara galau sama baju. Pas aku udah desperado, tiba-tiba seseorang mengetuk kamarku. Aku pikir Bi Neneng nyuruh aku sarapan, ternyata Mama yang muncul di pintu.
"Kok belum turun? Mama tungguin sampai udah selesai sarapan, Moi nggak turun juga? Kenapa? Moi sakit?" tanya Mama.
"Nggak sakit kok, Ma," jawabku.
"Terus kenapa dong? Ini udah rapi bajunya. Cantik," ucap Mama.
"Apanya yang cantik? Jelek banget bajunya! Moi jadi males kerja."
"Nggak jelek kok. Bagus, Moi. Coba sini mama liat." Mama menarik tanganku agar aku mau berdiri.
"Pas, kok. Potongannya bagus. Ini kamu beli kemaren pas pergi sama Ben?"
"Iya, Ben yang milih."
"Selera Ben bagus juga."
"Apaan sih Mama, muji-muji Ben terus," ambekku. "Ini jelek banget, aku jadi kaya asistennya Papa kalau pake baju ginian."
"Nggak jelek kok. Anak Mama tetep cantik, seksi, bahenol," goda Mama.
"Iya, bahenol kaya biduan dangdut pantura."
Mama tergelak mendengar rajukanku, dan mau tak mau aku jadi ikut tertawa. Setelah dirayu Mama, akhirnya aku luluh dan berangkat ke kantor. Tapi mungkin aku akan sampe kantor terlambat karena baru jalan.
Pokoknya kalau si Ben nggak muji aku hari ini. Besok-besok aku nggak mau pake baju kaya ginian lagi. We'll see.
Bye.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO in Training
ChickLitSemua orang bermimpi menjadi CEO, atau menikahi seorang CEO. Tapi tidak dengan Moira Latief. Setelah menghindari begitu banyak kewajiban sebagai anak tunggal dari Raid Latief, kini dia terpaksa kembali ke Indonesia untuk meneruskan bisnis milik kelu...